Profil Novel Rumah Tanpa Jendela

41 BAB IV STRUKTUR ANALISIS DATA

A. Teks Dakwah

Pada bab ini penulis akan memaparkan analisis wacana pesan dakwah yang ditampilkan oleh Asma Nadia di dalam novel Rumah Tanpa Jendela yang disesuaikan dengan model Teun A. Van Djik. Model Teun A Van Djik menganilis wacana dari segi teks sosial meliputi tema, skematik, semantik, sintaksis, stilistik, dan retoris yang diuraikan sebagai berikut: a. Gadis Kecil dan Doanya Seorang gadis kecil yang tampak bersedih sedang duduk di dalam ruangan di sebuah Rumah Sakit. Gadis kecil yang takut dan bingung karena melihat sesosok tubuh yang tak berdaya tergelatak di ranjang Rumah Sakit. Dalam kebingungannya, ia teringat pesan Ibunya untuk berdoa kepada Allah. Berdoa dan yakin jika Allah akan mengabulkan doanya. 1. Tema dakwah Tema cerita pada bagian ini adalah khusnudzan kepada Allah itu dianjurkan oleh agama. Ber-husnu dzon berbaik sangka kepada Allah adalah salah satu ibadah hati yang agung dan tidaklah lengkap keimanan seorang hamba tanpanya. Hal itu disebabkan karena berbaik sangka kepada Allah merupakan bagian dari kensekwensi tauhid yang paling dalam. Berbaik sangka kepada Allah adalah berprasangka yang sesuai dengan keagungan dan kemuliaan nama-nama dan sifat- sifat-Nya yang akan berpengaruh pada kehidupan seorang mukmin seperti yang diridhoi oleh Allah Azza Wajalla. Dengan kata lain, seorang hamba ber-husnu dzon manakala ia beranggapan bahwa Allah mengasihinya, memberi jalan keluar dari kesulitan dan kegundahannya. Hal itu ia lakukan dengan tadabbur merenungi ayat-ayat dan hadits hadits tentang kemuliaan, pengampunan Allah dan apa-apa yang dijanjikan-Nya bagi orang-orang yang bertauhid. Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda : Allah subhanahu wata’ala berfirman : “Aku akan memperlakukan hamba-Ku sesuai dengan persangkaannya kepada- Ku” H.R. Bukhari dan Muslim. Maknanya : Alla h Ta’ala akan memperlakukan seorang hamba sesuai dengan persangkaan hamba tersebut kepada-Nya, dan Dia akan berbuat pada hamba-Nya sesuai dengan harapan baik atau buruk dari hamba tersebut, maka hendaknya hamba tersebut selalu menjadikan baik persangkaan dan harapannya kepada Alla h Ta’ala. 2. Segi Skematik Judul cerita pada bagian ini adalah Gadis Kecil dan Doanya. Cerita pada bagian ini diawali dengan seorang gadis bernama Rara yang sedang menemani ibunya di sebuah ruangan di suatu rumah sakit. Cerita ini berisi tentang kegundahan Rara yang sedang memikirkan kesembuhan ibunya. Ia tidak sanggup apabila harus kehilangan ibu yang telah membesarkannya. Lalu pada saat itu ia teringat akan pesan ibunya untuk selalu berdoa agar apa yang ia inginkan terkabul. Inti cerita ini ada pada kalimat “Allah mendengar doa, Ra. Allah nggak pernah menyia-nyiakan doa yang meminta. ” 1 Cerita ini ditutup dengan Rara yang bermunajat kepada Allah dan berharap akan kesembuhan Ibunya. Kesimpulan dari cerita ini yaitu ketika Rara bersedih, maka ia teringat untuk berdoa. 3. Segi Semantik Latar cerita bagian ini berisi tentang Rara yang gundah memikirkan kesmbuhan Ibunya. Ia tidak sanggup apabila kehilangan Ibunya. Lalu pada saat itu ia teringat akan pesan Ibunya untuk selalu berdoa agar apa yang ia harapkandapat tercapai. Cerita pada bagian ini memiliki alur yang maju mundur. Karena Rara mengingat pesan yang telah disampaikan oleh sang Ibu kepadanya. Maksud yang ingin disampaikan pada bagian ini terlihat dengan jelas, terdapat dalam kalimat: “Tapi apa pasti akan dikabulkan Bu? Rara ingin punya jendela.....” kalimat itu menggantung sejenak sebelum be rsuara pelan,” Rara juga ingin Ibu sembuh.” 2 Kalimat ini menandakan bahwa Rara ragu akan dikabulkan doanya. 1 Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara, 2011, h. 2 2 Ibid., h. 2