Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Berdasarkan tabel di atas perusahaan LQ 45 yang memiliki fix asset tertinggi adalah perusahaan PGAS sedangkan perusahaan yang memiliki asset terendah perusahaan UNSP.

C. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk mengetahui normal atau tidaknya yaitu dengan melihat penyebaran titik-titik pada garis diagonal maka dikatakan data tersebut memenuhi asumsi normalitas, dan sebaliknya jika data tersebut tidak mengikuti arah garis diagonal, maka data tersebut tidak memenuhi asumsi normalitas. Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E x pe cted Cum Pro b 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: y Sumber : Data diolah 85 Dari gambar di atas, terlihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal sehingga dapat dikatakan bahwa data ini memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah data tersebut terdapat korelasi antar variabel bebas Indipendent Variable. Asumsi multikolinieritas menyatakan bahwa variabel indpenden harus terbebas dari gejala multikolinieritas. Suatu model dikatakan tidak terdapat multikolinieritas apabila mempunyai nilai VIF di bawah angka 10 dan mempunyai angka tolerance di atas 0.10 Imam Ghazali, 2005. Adapun hasil dari uji Multikolinieritas pada penelitian ini terlihat pada tabel berikut: Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a ,850 1,176 ,991 1,009 ,857 1,167 X1 X2 X3 Model 1 Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: y a. 86 Correlations 1,000 -,699 -,021 ,509 -,699 1,000 -,096 -,378 -,021 -,096 1,000 ,039 ,509 -,378 ,039 1,000 . ,000 ,454 ,001 ,000 . ,297 ,015 ,454 ,297 . ,414 ,001 ,015 ,414 . 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 y X1 X2 X3 y X1 X2 X3 y X1 X2 X3 Pearson Correlation Sig. 1-tailed N y X1 X2 X3 Sumber : Data diolah c. Uji Autokorelasi Uji autokolerasi merupakan pengujian asumsi dalam model regresi dimana variabel independen tidak berkolerasi dengan dirinya sendiri. Maksud berkolerasi dengan dirinya sendiri adalah bahwa nilai dari variabel independen tidak berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri. Dalam penelitian ini pengujian autokolerasi dilakukan dengan Durbin Watson DW. Tabel 4.6 Uji Autokorelasi Model Summary b ,753 a ,566 ,522 ,1388038 1,371 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson Predictors: Constant, X3, X2, X1 a. Dependent Variable: y b. Sumber : Data diolah Berdasarkan tabel Durbin Watson dengan α = 5 dan variabel independen dalam model regresi adalah 3, serta jumlah sample sebanyak 33, 87 petunjuk dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dengan melihat besarnya Durbin Watson Ghozali, 2005 yaitu: 1. Angka DW di bawah -2 terdapat autokorelasi positif 2. Angka DW -2 sampai +2 tidak terdapat autokorelasi 3. Angka DW di atas -2 terdapat autokorelasi negatif. Dari tabel Durbin Watson didapatkan nilai sebesar 0,371, maka dapat dikatakan penelitian ini tidak terindikasi masalah autokorelasi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi kesamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini, alat yang digunakan untuk pengujian heteroskedastisitas dengan menggunakan Scaterplot, dengan dasar pengambilan keputusan jika titik-titik menyebar maka tidak terjadi heteroskedastisitasdan jika titik-titik tidak menyebar maka terjadi heteroskedastisitas. Adapun hasil dari uji heteroskedastisitas terlihat pada gambar berikut: 88 Gambar 4.7 Hasil Uji Heteroskedastiitas Regression Standardized Predicted Value 2 1 -1 -2 -3 Regressi on Studentized Re sidual 2 1 -1 -2 -3 Scatterplot Dependent Variable: y Sumber : Data diolah Pada gambar di atas terlihat data sudah menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas, serta sudah tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini mengindikasikan bahwa pada model ini sudah terbebas dari gejala heteroskedastisitas, sehingga model ini layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen berdasrkan masukan variabel independennya. 89

D. Analisis Regresi Berganda a. Uji F Simultan

Dokumen yang terkait

Dampak kebijakan dividen terhadap volatilitas harga saham perusahaan LQ 45 di BEI

6 22 119

Analisis tingkat sertifikat BI, inflasi, dan nilai kurs terhadap return saham LQ 45 dan dampaknya terhadap IHSG

2 35 106

PENGARUH STRUKTUR MODAL, STRUKTUR KEPEMILIKAN, SUKU BUNGA, INFLASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN LQ - 45

0 5 126

The Impact of Liquidity, Profitability, Solvency and Firm Size on Capital Structure of Company Listed in LQ45 Period 2010-2014

0 4 131

Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Harga Saham di Beli (Studi Empiris Pada Emiten yang Terdaftar Dalam Index LQ 45 Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2)

0 4 108

Pengaruh Penerapan Corporate Governance, Firm Age, Firm Size, Growth Asset, dan Business Risk Terhadap Struktur Modal Perusahaan: (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Tercatat Di IICG dan Terdaftar Di BEI Periode 2009 – 2013)

0 4 139

ANALISIS PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE, OPERATING LEVERAGE, DAN ASSET GROWTH TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 107

PENGARUH EARNINGS, OPERATING CASH FLOW DAN ASSET GROWTH TERHADAP STOCK RETURN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR PADA INDEKS LQ 45 UNTUK PERIODE2009-2011

0 0 16

ANALISIS PENGARUH HARI PERDAGANGAN TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN LQ-45 DAN NON LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA) - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

ANALISIS PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE, OPERATING LEVERAGE DAN ASSET GROWTH TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 1 20