Analisis Asumsi Klasik Metode Analisis Penelitian

D. Metode Analisis Penelitian

Data dalam penelitian ini akan dianalisis dengan metode-metode di antaranya adalah :

1. Analisis Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas data

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam uji normalitas terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik Imam Ghozali, 2005:110. Menurut Singgih Santoso 2000:214 ada beberapa cara mendeteksi normalitas dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dan grafik. Dasar pengambilan keputusan : a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 62

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen, Imam Ghozali, 2005:91. Bila variabel-variabel berkolerasi secara sempurna maka disebut multikolineritas sempurna perfect multicollinearity. Multikolinieritas merupakan keadaan dimana satu atau lebih variabel independen dinyatakan kondisi linier dengan variabel lainnya Artinya jika di antara pengubah-pengubah bebas yang digunakan sama sekali tidak berkolerasi satu dengan yang maka bisa dinyatakan tidak terjadi multikoliniertas. Untuk menguji asumsi multikolinieritas dapat digunakan VIF Vareance Infation Factor dan TOL tolerance, dimana Imam Gozali, 2005:92, mengatakan bila nlai VIF lebih dari 10 berarti multikolinieritas sangat tinggi dan sebaliknya apabila nilai VIF kurang dari 10 maka tidak terkolinieritas. Sedangkan bila nilai TOL kurang dari 0,10 maka dikatakan bahwa model regresi bebas dari multikolinieritas.

c. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem utokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya Imam Ghozali, 63 2005:95. Tentu saja model regresi yang baik adalah regresi yang terbebas dari autokorelasi. Ada beberapa alasan terjadi autokorelasi dintaranya ; 1. Bentuk fungsi salah 2. Terjadi penyimpangan spesifikasi karena adanya variabel x lain yang tidak dimasukkan pada model. 3. Inerita, yaitu adanya momentum yang masuk kedalam variabel- variabel x yang terus-menerus sehingga sesuatu akan terjadi dan mempengaruhi nilai-nilai variabel x-nya. 4. Manipulasi data yang mengakibatkan data tidak akurat. 5. Adanya lags tenggang waktu Untuk mendeteksi adanya autokorelasi dengan cara : 1. Melihat pola hubungan antara residual μ dan variabel bebas atau waktu x. bila sebaran titik-titik cenderung mengalami penurunan, maka dapat dikatakan ada autokorelasi negatif. Sebaliknya bila cenderung menaik, maka dapat dikatakan ada autokorelasi positif. 2. Menggunakan uji Durbin Watson DW. Uji ini digunakan dengan cara membandingkan nilai Durbin Watson denagn table Durbin Watson. 64 Dalam tabel Durbin-Watson terdapat nilai batas atas upper bound atau du dan nilai batas atas lower bound atou d1. Adapun kriteria yang di berlakukan untuk menjadi patokan adalah sebagai berikut Imam Ghozali, 2005:96. Setelah itu membandingkan nilai statistik d dengan dL d Lower dan du d-upper dari tabel dengan ketentuan sebagai berikut: a. Bila ddL, berarti ada korelasi yang positif. b. Bila dL ≤d≤ dU, berarti tidak dapat di ambil kesimpulan apa-apa. c. Bila dU ≤d≤4-du,berarti tida ada korelasi positif maupun negatif. d. Bila 4-dU ≤d≤4-dL,berarti tidak dapat diambil kesimpulan apa- apa. e. Bila d 4-dL, berarti ada korelasi negatif. Petunjuk dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokolerasi dengan melihat besarnya Durbin Watson yaitu: a. Angka DW di bawah -2 terdapat autokolerasi positif. b. Aangka DW -2 sampai +tidak terdapat autokolerasi. c. Angka DW di atas -2 terdapat autokolerasi negatif. 65

d. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain Imam Ghozali, 2005:105. Cara memprediksi ada tidaknya heterokedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar scatterplot model tersebut. Analisis pada gambar sactterplot yang menyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat heterokedastisitas jika : 1. Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau sekitar angka 0. 2. Titik-titik data tidak mengumpul hany diatas atau dibawah saja. 3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar lagi. 4. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.

2. Analisis Statistik a.

Dokumen yang terkait

Dampak kebijakan dividen terhadap volatilitas harga saham perusahaan LQ 45 di BEI

6 22 119

Analisis tingkat sertifikat BI, inflasi, dan nilai kurs terhadap return saham LQ 45 dan dampaknya terhadap IHSG

2 35 106

PENGARUH STRUKTUR MODAL, STRUKTUR KEPEMILIKAN, SUKU BUNGA, INFLASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN LQ - 45

0 5 126

The Impact of Liquidity, Profitability, Solvency and Firm Size on Capital Structure of Company Listed in LQ45 Period 2010-2014

0 4 131

Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Harga Saham di Beli (Studi Empiris Pada Emiten yang Terdaftar Dalam Index LQ 45 Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2)

0 4 108

Pengaruh Penerapan Corporate Governance, Firm Age, Firm Size, Growth Asset, dan Business Risk Terhadap Struktur Modal Perusahaan: (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Tercatat Di IICG dan Terdaftar Di BEI Periode 2009 – 2013)

0 4 139

ANALISIS PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE, OPERATING LEVERAGE, DAN ASSET GROWTH TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 107

PENGARUH EARNINGS, OPERATING CASH FLOW DAN ASSET GROWTH TERHADAP STOCK RETURN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR PADA INDEKS LQ 45 UNTUK PERIODE2009-2011

0 0 16

ANALISIS PENGARUH HARI PERDAGANGAN TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN LQ-45 DAN NON LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA) - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

ANALISIS PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE, OPERATING LEVERAGE DAN ASSET GROWTH TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 1 20