F. Mengidentifikasi Keputusan Struktur Modal
Perusahaan pada umumnya mempertimbangkan faktor-faktor berikut yang mungkin mempunyai pengaruh penting terhadap struktur modal yang
optimal. Menurut J. Fred . Weston dan Eugene F. Brigham dalam Anggie
Putranto 2007:14-19, ada beberapa kriteria yang diperhatikan dalam mengecek keputusan struktur modal diantaranya adalah:
1 Stabilitas Penjualan Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil mungkin akan
lebih gampang memperoleh pinjaman yang mengakibatkan biaya tagihan tetapnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan perusahaan
yang penjualannya tidak stabil. Selama ini dapat menggunakan leverage keuangan yang lebih tinggi dari perusahaan biasa.
2 Struktur Aktiva Apabila aktiva perusahaan cocok untuk dijadikan anggunan kredit,
perusahaan tersebut cenderung menggunakan banyak hutang. Aktiva multiguna yang dapat digunakan oleh banyak perusahaan
merupakan anggunan yang baik. 3 Leverage Operasi
Jika hal-hal lain sama, perusahaan dengan leverage operasi yang lebih kecil lebih mampu untuk memperbesar leverage keuangan
karena interaksi leverage operasi dan keuanganlah yang
36
mempengaruhi penurunan penjualan terhadap laba operasi dan arus kas bersih secara keseluruhan.
4 Tingkat Pertumbuhan Jika hal-hal lain sama, perusahaan yang tumbuh dengan pesat
terpaksa lebih banyak bergantung pada modal external. Lebih jauh lagi, biaya emisi untuk penjualan saham biasa lebih besar daripada
biaya untuk penerbitan surat hutang. Karena itu , perusahaan yang tumbuh pesat cenderung lebih banyak menggunakan hutang
daripada perusahaan yang tumbuh secara lambat. 5 Profitabilitas
Beberapa pengamatan menunjukan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan
hutang yang relatif kecil. Pada dasarnya memang tidak membutuhkan banyak pembiayaan dengan hutang. Laba
ditahannya yang tinggi sudah memadai untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan.
6 Pajak Bunga adalah beban yang dapat dikurangkan untuk tujuan
perpajakan deducible – expense, dan pengurangan tersebut sangat bernilai bagi perusahaan yang terkena tarif pajak yang tinggi.
Karena itu, makin tinggi tarif pajak perusahaan, makin besar keuntungan dari penggunaan hutang.
37
7 Pengendalian Pengaruh akibat penerbitan surat surat hutang dengan saham
terhadap posisi pengendalian manajemen bisa mempengaruhi struktur modal. Jika manajemen saat ini mempunyai hak suara
untuk mengendalikan perusahaan mempunyai lebih 50 persen dari saham tetapi sama sekali tidak diperkenakan untuk membeli
saham tambahan. Maka pembiayaan tambahan mungkin akan dipenuhi dengan pinjaman. Dipihak lain manajemen mungkin juga
lebih menghendaki penggunaan ekuitas daripada hutang jika kondisi keuangan perusahan begitu lemahnya sehingga penggunaan
hutang dapat menyebabkan perusahaan menuju kebangkrutan. Sebab apabila peusahaan jatuh pailit bangkrut. Para manajer
tersebut akan kehilangan pekerjaan. Akan tetapi, jika jumlah hutangnya terlalu kecil, ada resiko bahwa perusahaan akan diambil
alih oleh perusahaan lain. Dengan demikian, masalah pengendalian tidak selalu menghendaki penggunaan hutang atau ekuitas karena
jenis modal yang memberi keamanan bagi manajemen bervariasi dari suatu situasi ke situasi lainnya. Akan tetapi, jika posisi
manajemen sama sekali tidak aman, maka pastilah pengaruh struktur modal terhadap pengendalian perusahaan akan
dipertimbangkan.
38
8 Sikap Manajemen Dengan tidak adanya bukti bahwa struktur modal yang sama akan
membuat harga saham lebih tinggi daripada struktur modal lainnya. Manajemen dapat menilai sendiri struktur modal yang dianggap
tepat. Ada manajemen yang lebih konservatif daripada manajemen lainnya sehingga menggunakan jumlah hutang yang lebih kecil
daripada rata-rata industri. Sementara untuk manajemen lain berlaku hal sebaliknya.
9 Sikap Pemberi Pinjaman dan Perusahaan Penilai Kredibilitas Rating Agency
Walaupun manajer mempunyai analisis sendiri mengenai leverage yang tepat bagi perusahaannya namun sering kali sikap pemberi
pinjaman dan perusahaan penilai kredibilitas sangat berpengaruh terhadap keputusan struktur keuangan. Pada umumnya, perusahaan
membicarakan struktur keuanganya dengan pemberi pinjaman dan perusahaan penilai kredibilitas dan nasihat yang diterima sangat
diperhatikan. 10 Kondisi Pasar
Kondisi di pasar saham dan obligasi mengalami perubahan jangka panjang dan pendek yang bisa mempunyai pengaruh penting
terhadap struktur modal perusahaan yang optimal. Karena itu, perusahaan yang mempunyai peringkat rendah dan membutuhkan
modal terpaksa beralih ke pasar saham atau pasar hutang jangka
39
pendek, tanpa memperdulikan struktur modal yang mereka targetkan. Akan tetapi, setelah keadaan membaik perusahaan
bersangkutan dapat menata ulang struktur modalnya sehingga cocok dengan struktur yang ditargetkan semula.
11 Kondisi Internal Perusahaan Kondisi internal perusahaan juga berpengaruh terhadap struktur
modal yang ditargetkan. 12 Fleksibilitas Keuangan
Fleksibilitas keuangan perusahaan harus dipertahankan. Fleksibilitas keuangan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti
perkiraan kebutuhan dana perusahaan, Perkiraan kondisi pasar modal, keyakinan manajemen atas perkiraannya dan konsekuensi–
konsekuensi dari terjadinya kekurangan modal.
Menurut Maness dalam Januarino 2006:19-22, ada beberapa faktor yang mempengaruhi penentuan struktur modal yang optimal, yaitu :
a Stabilitas Penjualan
Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil dapat lebih aman memperoleh lebih banyak pinjaman dan
menanggung beban tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya
tidak stabil.
40
b Operating Leverage
Perusahaan yang mengurangi leverage operasinya lebih mampu untuk menaikkan penggunaan leverage
keuangan hutang. c
Corporate Taxes Karena bunga tax-deductable, ada sebuah keuntungan
jika menggunakan hutang. Marginal tax rate perusahaan yang lebih tinggi, maka keuntungan
menggunakan hutang akan lebih tinggi, semua yang lainnya dianggap sama.
d Kadar Resiko Dari Aktiva
Tingkat atau kadar resiko dari setiap aktiva didalam perusahaan adalah tidak sama. Makin panjang jangka
waktu penggunaan suatu aktiva didalam perusahaan, makin besar derajat resikonya. Perkembangan dan
kemajuan teknologi serta ilmu pengetahuan yang tiada henti, dalam artian ekonomis dapat mempercepat tidak
digunakannya suatu aktiva, meskipun dalam artian teknis masih dapat digunakan.
e Lenders dan Rating Agencies
Jika perusahaan menggunakan hutang semakin berlebih, maka pihak lenders akan mulai meminta
tingkat bunga yang lebih tinggi dan rating agencies
41
akan mulai menurunkan rating pada tingkat hutang perusahaan.
f Internal Cash Flow
Tingkat internal cash flow yang lebih tinggi dan lebih stabil dapat menjastifikasi sebuah tingkat leverage lebih
stabil. g
Pengendalian Banyak perusahaan sekarang meningkatkan tingkat
hutangnya dan memulai dengan menerbitkan hutang baru hingga repurchase outstanding commonstock.
Tujuan dari peningkatan hutang tersebut adalah untuk mendapatkan return yang lebih tinggi, sedangkan
pembelian kembali saham bertujuan untuk lebih meningkatkan tingkat pengendalian.
h Kondisi Ekonomi
Kondisi ekonomi seperti sekarang ini dan juga kondisi pada pasar keuangan dapat mempengaruhi keputusan
struktur modal. Ketika tingkat suku bunga tinggi, mungkin keputusan pendanaan lebih mengarah pada
short-term debt, dan akan dilakukan refinance dengan long-term debt atau equity jika kondisi pasar
memungkinkan.
42
i Preferensi Pihak Manajemen
Preferensi manajemen terhadap resiko dan gaya manajemen mempunyai peran dalam hubungannya
dengan kombinasi debt-equity perusahaan pada struktur modalnya.
j Debt Covenant
Uang yang dipinjam dari sebuah bank dan juga penerbitan surat hutang dan terwujud melalui
serangkaian kesepakatan debt covenant. k
Agency cost Agency cost adalah sebuah biaya yang diturunkan guna
memonitor kegiatan pihak manajemen untuk menjamin bahwa kegiatan mereka selaras dengan persetujuan
antara manajer, kreditur dan juga para shareholders. l
Profitabilitas Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi, dan
penggunaan internal financing yang lebih besar dapat menurunkan penggunaan hutang rasio hutang.
Sedangkan menurut Bambang Riyanto 2001:297-299, struktur modal suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor, dimana faktor-faktor
yang utama adalah :
43
a Tingkat Bunga
Pada waktu perusahaan merencanakan pemenuhan kebutuhan modal adalah sangat dipengaruhi oleh
tingkat suku bunga yang berlaku pada waktu itu. Tingkat bunga akan mempengaruhi pemilihan jenis
modal apa yang akan ditarik, apakah perusahaan akan mengeluarkan saham ataukah obligasi.
b Stabilitas dari Earnings
Suatu perusahaan yang mempunyai earnings yang stabil akan selalu dapat memenuhi kewajiban
finansialnya sebagai akibat dari penggunaan modal asing. Sebaliknya perusahaan yang mempunyai
earnings yang tidak stabil dan unpredictable akan menanggung resiko tidak dapat membayar beban bunga
pada tahun atau keadaan yang buruk. c
Susunan dari Aktiva Kebanyakan perusahaan manufaktur dimana sebagian
besar dari modalnya tertanam dalam aktiva tetap, akan mengutamakan pemenuhan kebutuhan modalnya dari
modal yang permanen, yaitu modal sendiri, sedangkan modal asing sifatnya adalah sebagai pelengkap.
Sementara itu, perusahaan yang sebagian besar dari aktivanya adalah aktiva lancar akan mengutamakan
44
pemenuhan kebutuhan dananya dengan hutang jangka pendek.
d Kadar Resiko dari Aktiva
Tingkat atau kadar resiko dari setiap aktiva didalam perusahaan adalah tidak sama. Makin panjang jangka
waktu penggunaan suatu aktiva Di dalam perusahaan, makin besar derajat resikonya. Dengan perkembangan
dan kemajuan teknologi serta ilmu pengetahuan yang tiada henti, dalam artian ekonomis dapat mempercepat
tidak digunakannya suatu aktiva, meskipun dalam artian teknis masih dapat digunakan.
e Besarnya Jumlah Modal yang Dibutuhkan
Apabila jumlah modal yang dibutuhkan sangat besar, maka dirasakan perlu bagi perusahaan tersebut untuk
mengeluarkan beberapa golongan sekuritas secara bersama-sama, sedangkan bagi perusahaan yang
membutuhkan modal yang tidak begitu besar cukup hanya mengeluarkan satu golongan sekuritas saja.
f Keadaan Pasar Modal
Keadaan pasar modal sering mengalami perubahan disebabkan karena adanya gelombang konjungtur. Pada
umumnya apabila gelombang meninggi up-saving para investor lebih tertarik untuk menanamkan
45
modalnya dalam saham. Oleh karena itu, dalam rangka mengeluarkan atau menjual sekuritas-nya, perusahaan
harus menyesuaikan dengan keadaan pasar modal tersebut.
g Sifat Manajemen
Sifat manajemen akan mempunyai pengaruh langsung dalam pengambilan keputusan mengenai cara
pemenuhan kebutuhan dana. h
Besarnya Suatu Perusahaan Perusahaan yang lebih besar dimana sahamnya tersebar
sangat luas akan lebih berani mengeluarkan saham baru dalam memenuhi kebutuhannya untuk membiayai
pertumbuhan penjualannya dibandingkan perusahaan yang lebih kecil.
Selain itu, menurut Awat dan Mulyadi dalam Januarino 2006: 24-27, dalam penentuan struktur modal, perlu diperhatikan beberapa faktor yang
dianggap dominan. Faktor-faktor tersebut antara lain : a
Tujuan Perusahaan Tujuan manajer adalah memakmurkan para pemegang
saham, maka struktur modal yang optimal adalah yang dapat memaksimumkan nilai perusahaan. Sedangkan
jika tujuan para manajer itu hanya memaksimumkan
46
keamanan pekerjaannya maka struktur modal yang digunakan cukup terletak pada leverage rata-rata
perusahaan lain yang sejenis. b
Tingkat leverage untuk perusahaan yang sama dengan perusahaan manufaktur.
c Kemampuan Dana Intern
Penentu bagi dana internal adalah tingkat pertumbuhan pendapatan. Jika tingkat pertumbuhan pendapatan
tinggi, memungkinkan bagi manajemen memperoleh dana yang lebih besar dari laba ditahan sehingga akan
mengurangi dana pinjaman. Selain itu, kebijakan deviden juga berpengaruh terhadap kemampuan dana
internal. d
Perumusan Kepemilikan dan Pengendalian Apabila saham yang ada dalam suatu perusahaan hanya
dimiliki oleh sejumlah kecil pemegang saham, maka pihak manajemen akan segan untuk mengeluarkan
saham baru. e
Batas Kredit Batasan kredit juga dipengaruhi oleh persepsi pihak
kreditur tentang perusahaan.
47
f Besarnya Perusahaan
Suatu perusahaan yang berukuran besar akan lebih mudah memperoleh pinjaman dibandingkan dengan
perusahaan kecil. g
Pertumbuhan Aktiva Perusahaan Pertumbuhan aktiva dapat dijadikan indikator bagi
kesempatan pengembangan perusahaan pada waktu yang akan datang. Jadi pertumbuhan aktiva dapat
memberikan gambaran bagi kebutuhan dana total dalam suatu perusahaan.
h Stabilitas Pendapatan atau Earnings
Seperti diketahui bahwa variabilitas pendapatan dapat dijadikan ukuran bagi resiko bisnis. Kreditur cenderung
bersedia memberikan pinjaman kepada perusahaan yang memiliki pendapatan yang stabil.
i Biaya Hutang
Jika biaya hutang lebih besar dari rentabilitas aktiva, maka penambahan hutang akan memberikan efek yang
kurang mendukung bagi rentabilitas modal sendiri. j
Biaya Modal Sendiri Biaya modal sendiri cost of equity direfleksikan
melalui harga saham. Naik turunnya harga saham menunjukkan harapan bagi pembelanjaan modal sendiri
48
yang murah ataupun mahal, sehingga dapat membuat penarikan hutang yang kurang maupun lebih menarik.
k Tarif Pajak
Berhububung pembayaran bunga merupakan tax deductable bagi perusahaan, maka pembelanjaan
dengan menggunakan hutang akan menjadi lebih menarik.
l Perkiraan Tingkat Inflasi
Tingkat inflasi akan mempengaruhi permintaan dan penawaran dana. Dalam keadaan inflasi yang tinggi
perusahaan menyenangi pembelanjaan melalui hutang. m Kemampuan Sumber Dana Pinjaman
Penawaran bagi dana pinjaman dipengaruhi oleh kebijaksanaan pemerintah. Berkurangnya ketersediaan
dana ekstern akan mengakibatkan pembelanjaan hutang menjadi mahal.
n Kebiasaan Umum di Pasar Modal
Kecenderungan investor yang lebih menyenangi surat- surat berharga dari bank, perusahaan asuransi dan
public utility akan menyulitkan perusahaan untuk segera mengubah struktur modalnya.
49
o Struktur Aktiva
Jika komposisi aktiva suatu perusahaan bersifat capital intensive berarti perusahaan mengutamakan
pembelanjaan modal sendiri, artinya modal pinjaman hanya merupakan pelengkap, terutama bagi
pembiayaan modal kerja.
Menurut Handono Mardiyanto 2009:259, bahwa struktur modal dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:
a Resiko bisnis. b Pajak.
c Fleksibilitas financial. d Sikap manajer.
Komposisi dari hutang jangka panjang Long Term Debt, saham preferen, dan saham biasa merupakan struktur modal perusahaan yang akan
mempengaruhi biaya modal secara keseluruhan, karena itu akan menjadi perhatian utama dalam menentukan keputusan investasi Hendra S
Raharjaputra, 2009:212. Selain teori-teori tentang faktor-faktor yang mempengaruhi struktur
modal, masih banyak lagi yang mengemukakan pendapatnya tentang hal tersebut. Dari beberapa faktor yang dipilih oleh mereka, pada umumnya
mempunyai kesamaan dengan latar belakang alasan yang hampir sama pula.
50
Ada tiga jenis laporan keuangan berdasarkan informasi yang dikandungnya antara lain:
a Neraca Balance Sheet
Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan kondisi financial perusahaan pada satu periode waktu
tertentu. Neraca merupakan laporan tentang aktiva, kewajiban dan ekuitas pemegang saham perusahaan
pada suatu tanggal tertentu. b
Laporan rugi laba Income Statement Laporan rugi laba adalah ringkasan profitabilitas
perusahaan selama periode waktu tertentu. Laporan rugi laba ini menunjukkan penghasilan revenues yang
diperoleh selama satu periode, biaya yang dikeluarkan dalam satu periode dan elemen-elemen lain pembentuk
laba. Laporan ini pada dasarnya mencerminkan perbedaan antara penghasilan dan biaya perusahaan
selama periode tertentu sehingga menghasilkan keuntungan bersih perusahaan.
c Laporan arus kas Statement of cash flow
Laporan arus kas merupakan laporan yang memuat aliran kas yang berasal dari tiga sumber yaitu: 1
operasi perusahaan, 2 investasi, dan 3 aktivitas finansial yang dilakukan perusahaan. Laporan arus kas
51
yang berasal dari operasi perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas
untuk melunasi hutang, pembiayaan operasi perusahaan, pembayaran deviden dan melakukan
investasi baru
Laporan keuangan akan memberikan manfaat terbesar bagi publik jika publik menaruh kepercayaan pada laporan tersebut dan jika laporan tersebut
bisa dibandingkan dengan catatan-catatan yang lalu. Laporan keuangan melaporkan apa yang sesungguhnya terjadi atas laba atau deviden selama
beberapa tahun yang lalu, sehingga informasi yang terkandung didalam laporan keuangan digunakan oleh investor untuk memperoleh perkiraan
tentang laba dan dividen dimasa yang akan mendatang dan resiko atas nilai perkiraaan tersebut.
Manfaat laporan keuangan tersebut antara lain: a Bagi Manajemen yaitu untuk pengambilan keputusan
yang dapat digunakan sebagai bahan membuat perencanaan, bahan evaluasi, dan bahan pertanggung jawaban.
b Bagi Stakeholder yaitu pengambilan keputusan yang digunakan oleh para pemegang saham, pekerja, kreditur, pemerintah,
masyarakat, pesaing dan konsumen lainnya. c Laporan Keuangan berguna sebagai cara untuk mengantisipasi
dimasa yang akan datang dan sebagai titik tolak tindakan
52
perencanaan yang akan mempengaruhi jalannya kejadian dimasa yang mendatang.
G. Profit