Struktur Modal Landasan Teori

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Struktur Modal

Struktur modal merupakan bagian dari struktur keuangan suatu perusahaan yang digunakan dalam mendanai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Struktur modal berkaitan dengan struktur pembelanjaan permanen perusahaan yang terdiri dari hutang jangka panjang dan modal sendiri, A. Rodoni dan Indo Yama Nasaruddin, 2007. Menurut A. Rodoni dan Herni. A 2010:137-138, struktur modal adalah proporsi dalam menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan, dimana dana yang diperoleh menggunakan kombinasi atau panduan sumber yang berasal dari dana jangka panjang yang terdiri dari dua sumber utama, yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan. Menurut Robert C Higgins 2004:372, capital structure is the composition of the liabilities side of company’s balance sheet, the mix of funding sources a company uses to finance its operations. Menurut Frank J Fabozzi and Pamela Peterson 2000:583, capital structure is the combination of debt and equity used to finance a firm’s projects. The capital structure of a firm is some mix of debt, internally generated equity, and new equity. 15 Hendra S Raharjaputra 2009:212, mengatakan bahwa struktur modal perusahaan merupakan campuran atau proporsi antara hutang jangka panjang dan ekuitas dalam rangka mendanai investasinya. Menurut Gitman 2009:561, mengatakan bahwa modal hutang dan modal sendiri adalah dasar untuk menyusun struktur modal perusahaan. Sama seperti halnya yang didefinisikan oleh Handono Mardiyanto 2009:258, bahwa struktur modal adalah sebagai komposisi dan proporsi utang jangka panjang dan ekuitas saham prefern dan saham biasa yang ditetapkan perusahaan. Keown dkk dalam Romanti 2008:7, mengatakan bahwa struktur keuangan adalah paduan semua pos yang muncul di sisi kanan neraca perusahaan yaitu hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal pemegang saham sedangkan struktur modal adalah paduan sumber dana jangka panjang yang digunakan oleh perusahaan. Menurut Warsono 2003:237, perusahaan yang sebagian besar aktivanya berupa aktiva tetap biasanya lebih banyak menggunakan modal sendiri dalam struktur modalnya dan modal pinjaman merupakan pelengkap. Hal ini dapat dihubungkan dengan adanya aturan struktur finansial konservatif horisontal yang menyatakan bahwa besarnya modal sendiri hendaknya paling sedikit dapat menutup jumlah aktiva tetap ditambah aktiva lain yang sifatnya permanen. Menurut Sabar Warsini 2003:143, struktur modal merupakan sumber pendanaan jangka panjang terdiri dari obligasi dan saham. 16 Menurut Brigham dan Houston 2006:42, apabila aktiva perusahaan cocok untuk dijadikan agunan kredit, maka perusahaan tersebut akan cenderung menggunakan jumlah utang yang lebih besar. Dalam hal ini asset yang dapat dijadikan agunan berupa aktiva tetap fixed asset tangibility. Synthia 2006:1, mengatakan bahwa struktur modal adalah jumlah permanen perusahaan yang bersumber dari hutang jangka panjang dan modal sendiri. Menurut Ghosh et.al. dalam Fadila Firdaus 2006:4, struktur modal adalah perbandingan antara hutang perusahaan total debt dengan total aktiva total assets. Menurut Farah Margaretha 2004:119, struktur modal menggambarkan pembiayaan permanen perusahaan yang terdiri atas utang jangka panjang dan modal sendiri. Deta Damayanti 2009:8, mengatakan bahwa struktur modal merupakan sumber dana perusahaan yang berasal dari hutang dan modal sendiri yang nantinya akan digunakan oleh perusahaan untuk mendanai kegiatan operasionalnya. Menurut Ikatan Akutansi Indonesia 1997:5, penentuan kebijakan struktur keuangan akan berkait dengan struktur modal. Struktur modal dalam perusahaan berkaitan erat dengan investasi sehingga dalam hal ini akan menyangkut sumber dana yang akan digunakan untuk membiayai proyek investasi tersebut. 17 Sama halnya seperti yang dijelaskan oleh Bambang Riyanto 2001:22, bahwa struktur modal adalah pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dan modal sendiri. Deta Damayanti 2009:9, struktur modal merupakan campuran dari hutang jangka panjang dan ekuitas yang diatur oleh perusahaan. Jenis modal dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu modal hutang dan modal ekuitas. a. Modal Hutang Debt Capital Modal hutang adalah seluruh pinjaman dana jangka panjang yang diperoleh perusahaan. Hutang jangka panjang adalah hutang yang jangka waktu pembayarannya tidak akan selesai dalam waktu 1 tahun. b. Modal Ekuitas Equity Capital Modal ekuitas terdiri dari dana jangka panjang yang disajikan oleh kepemilikan perusahaan, yaitu para pemegang saham. Berdasarkan dari pernyataan di atas, maka struktur modal merupakan komposisi antara hutang jangka panjang dan modal sendiri yang digunakan untuk membiayai asset atau aktiva perusahaan. Anggie Putranto 2007:9, mengatakan struktur modal merupakan bagian yang paling kompleks dalam pengambilan keputusan keuangan. Hal ini dikarenakan struktur modal mempunyai hubungan erat dengan 18 beberapa variabel dari keputusan keuangan. Keputusan struktur modal yang tidak optimal atau tidak tepat dapat mengakibatkan biaya modal cost of capital yang tinggi, sedangkan keputusan struktur modal yang optimal atau tepat dapat menurunkan biaya modal cost of capital. Pembuatan keputusan struktur modal merupakan hal terpenting untuk organisasi perusahaan. Keputusan tersebut penting, karena perusahaan menginginkan memperoleh penghasilan yang maksimal. Sejumlah organisasi mengatakan bahwa suatu keputusan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menghadapi lingkungan yang bersaing. Struktur modal perusahaan sebenarnya merupakan campuran surat-surat berharga yang jenisnya berbeda-beda. Biasanya perusahaan memilih alternatif struktur modal, karena perusahaan bisa menerbitkan sejumlah hutang dalam jumlah besar maupun hutang dalam jumlah kecil. Selain itu, perusahaan juga bisa menggunakan cara lain yaitu dengan cara menerbitkan surat-surat berharga yang jenisnya berbeda-beda dalam jumlah tidak sedikit yang mana tujuan perusahaan adalah mendapatkan keuntungan yang maksimal dari pasar keseluruhan Romanti, 2008:8. Menurut Nani Nurein 2008:12, manajer keuangan harus membuat keputusan dasar yang berkenaan dengan struktur pendanaan perusahaan, yaitu: 1. Membuat struktur modal perusahaan menjadi optimal, struktur modal tersebut merupakan campuran sumber dana yang terdiri dari debt itu sendiri terdiri dari payable, accruals, short term debt 19 dan long term debt, term loans dan bonds, sedangkan equity diperoleh dari para investor dan pemilik perusahaan yang mana berasal dari retained earnings dan menjual pemilik perusahaan yang mana berasal dari retained earnings dan menjual common stock. Biasanya penentuan keputusan struktur modal berdasarkan cost of debt dan pendanaan dengan hutang diakui memang bermanfaat bukan hanya untuk keuntungan perusahaan dan keputusan struktur modal tidak fleksibel dalam memperoleh pendanaan equity. 2. Keputusan pendanaan struktur modal dalam menggunakan pendanaan hutang memiliki jangka waktu, karena dengan hutang tersebut membuat struktur modal suatu perusahaan menjadi optimal. Dengan kata lain, memberikan target jangka waktu hutang dan kapan perusahaan akan menggunakan pendanaan short term debt dan long term debt tergantung dari asset structure yang dimiliki. Menurut Brigham dan Houston 2001:17, keputusan struktur modal secara langsung juga berpengaruh terhadap besarnya resiko yang ditanggung pemegang saham serta besarnya tingkat pengembalian atau tingkat keuntungan yang diharapkan. Yuke dan Hadri 2005:1, mengatakan bahwa keputusan struktur modal yang diambil oleh manajer tersebut tidak saja berpengaruh terhadap 20 profitabilitas perusahaan, tetapi juga berpengaruh terhadap resiko keuangan yang dihadapi perusahaan. Faktor-faktor resiko bisnis, posisi pajak, fleksibilitas keuangan dan konservatisme atau agresivitas manajemen merupakan faktor-faktor yang menentukan keputusan struktur modal, khususnya pada struktur modal yang ditargetkan Brigham dan Houston 2001:6. Brigham dan Houston 2001:39, mengatakan secara lebih umum faktor yang berpengaruh terhadap keputusan struktur modal adalah stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan dan fleksibilitas keuangan. Dari pengertian di atas, struktur modal yang optimal dapat dicapai dengan memperhatikan beberapa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keputusan struktur modal tersebut. Secara umum, tercapainya profit, growth, dan asset structure perusahaan tidak lepas dari beberapa faktor- faktor diatas, karena faktor-faktor tersebut dapat menjadi suatu gambaran perusahaan untuk menetapkan komposisi modal perusahaan yang optimal. Menurut Gitman 2009:582, struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mampu menyeimbangkan keuntungan perusahaan dan pembiayaan biaya hutang. 21 Brigham dan Houston 2001:5-6, mengatakan bahwa tingkat biaya modal rata-rata tertimbang hanya dapat dicapai apabila perusahaan telah menentukan struktur modalnya yang optimal. Struktur modal yang optimal suatu perusahaan harus berada pada keseimbangan antara resiko dan pengembalian yang memaksimumkan harga saham. Struktur modal yang optimal merupakan penggabungan antara hutang dan modal sendiri yang mana digunakan oleh perusahaan untuk memaksimalkan harga saham Nani Nurein, 2008:14.

B. Teori Struktur Modal

Dokumen yang terkait

Dampak kebijakan dividen terhadap volatilitas harga saham perusahaan LQ 45 di BEI

6 22 119

Analisis tingkat sertifikat BI, inflasi, dan nilai kurs terhadap return saham LQ 45 dan dampaknya terhadap IHSG

2 35 106

PENGARUH STRUKTUR MODAL, STRUKTUR KEPEMILIKAN, SUKU BUNGA, INFLASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN LQ - 45

0 5 126

The Impact of Liquidity, Profitability, Solvency and Firm Size on Capital Structure of Company Listed in LQ45 Period 2010-2014

0 4 131

Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Harga Saham di Beli (Studi Empiris Pada Emiten yang Terdaftar Dalam Index LQ 45 Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2)

0 4 108

Pengaruh Penerapan Corporate Governance, Firm Age, Firm Size, Growth Asset, dan Business Risk Terhadap Struktur Modal Perusahaan: (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Tercatat Di IICG dan Terdaftar Di BEI Periode 2009 – 2013)

0 4 139

ANALISIS PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE, OPERATING LEVERAGE, DAN ASSET GROWTH TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 107

PENGARUH EARNINGS, OPERATING CASH FLOW DAN ASSET GROWTH TERHADAP STOCK RETURN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR PADA INDEKS LQ 45 UNTUK PERIODE2009-2011

0 0 16

ANALISIS PENGARUH HARI PERDAGANGAN TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN LQ-45 DAN NON LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA) - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

ANALISIS PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE, OPERATING LEVERAGE DAN ASSET GROWTH TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 1 20