Interpretasi Interpretasi dimaksudkan sebagai upaya tercapainya pemahaman yang Induksi dan deduksi Pada setiap penelitian terdapat penggunaan induksi dan deduksi. Induksi

1.8.2. Data sekunder Menelusuri karya-karya pemikir yang lain mengenai Natsir atau mengenai

topik bahasan yang diteliti. Data sekunder ini dicari dalam ensiklopedi, buku sistematis dan tematis. Sebab dalam buku itu biasanya ditunjukkan pustaka yang lebih luas.

1.9. Metode Analisis Data

Beberapa metode yang digunakan dalam analisis data penelitian tokoh.

1.9.1. Interpretasi Interpretasi dimaksudkan sebagai upaya tercapainya pemahaman yang

benar terhadap fakta, data dan gejala. Interpretasi merupakan landasan bagi hermeneutika. 29 Zygmunt Bauman menjelaskan bahwa hermeneutik adalah upaya menjelaskan dan menelusuri pesan dan pengertian dasar dari sebuah ucapan dan tulisan yang tidak jelas, kabur, remang-remang, dan kontradiksi, sehingga menimbulkan keraguan dan kebingungan pendengar atau pembaca. 30 29 Hasan Sutanto, Hermeneutik, Prinsip, dan Metode Penafsiran al-Kitab, Malang: Seminari al- Kitab Asia Tenggara, Malang, 1989, kata ini merujuk pada dewa Hermes yang bertugas menyampaikan berita pesan dari sang Maha Dewa kepada manusia. 30 Zygmunt Bauman, Hermeneutics and Social Science, New York: Calubia University Press, 1978, hal., 7. Hermeneutika yang dimaksud penulis di sini adalah understanding process of understanding Proses pemahaman terhadap sebuah pemahaman. Hermeneutika dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut: Pertama, menyelidiki setiap detail proses interpretasi. Kedua, mengukur seberapa jauh dicampur subjektifitas terhadapi interpretasi objektif yang diharapkan, dan Ketiga, menjernihkan pengertian. Universitas Sumatera Utara Dalam suatu interpretasi, penulis menggunakan Emik dan Etik. Emik adalah data-data, kalimat-kalimat dan teks, sebagaimana dipahami pemikir yang merupakan perumusan kalimat seorang tokoh terhadap masalah yang dipahaminya. Sedangkan Etik adalah pemahaman penulis sendiri terhadap pemikiran data, kalimat, teks dan rumusan 31 tokoh yang diteliti.

1.9.2. Induksi dan deduksi Pada setiap penelitian terdapat penggunaan induksi dan deduksi. Induksi

secara umum dapat diartikan sebagai generalisasi kasus-kasus dan unsur-unsur pemikiran tokoh dianalisis, kemudian pemahaman yang ditemukan di dalamnya dirumuskan dalam statemen umum generalisasi. Sedangkan deduksi dipahami sebagai upaya eksplisitasi dan penerapan pikiran-pikiran seorang tokoh yang bersifat umum.

1.9.3. Koherensi intern Agar pemikiran tokoh dapat dipahami secara tepat, maka seluruh konsep