2.4. Penguatan Islam Melalui Da’wah.
Bubarnya Masyumi membuat Natsir membuka lembaran baru dalam memperjuangan nilai-nilai Islam yang Rahmatin Alamin, metode perjuangan yang
digunakannya sebagai juru da’wah. Kesulitan untuk membangun kembali Masyumi membuat Natsir dan para aktifis yang aktif di Masyumi dulunya
membentuk Dewan Dakwah Islamiyah IndonesiaDDII pada tanggal 26 Februari 1967, lembaga ini didirkan atas dasar kesepakatan beberapa alim ulama pada
pertemuan halal bi halal di Jakarta. Pada periode pertama yayasan ini dipimpin oleh Natsir sebagai ketua,
H.M. Rasyidi sebagai wakilnya, sekretaris I dan II masing-masing H. Buchari Taman dan H. Nawari Duski, serta bendahara H. Hasan, dengan beberapa anggota
yaitu: H. Abdul Malik Ahmad, Prawoto Mangkusasmito, H. Mansur Daud Datuk Palimo Kayo, Desnan Raliby dan Abdul Hamid.
14
Selama perjalanannya DDII tidak terlepas dari sosok Natsir, prinsip- prinsip musyawarah dalam menyelesaikan berbagai persoalan dan penentuan
kebijakan DDII membuat mereka semakin solid dibaawah kepemimpinan Natsir. Bentuk kepengurusan diatas tidak berubah selama dua puluh tahun
lamanya, oleh karena didirikan para aktifis Masyumi maka DDII tidak lepas dari kecurigaan ingin menghidupkan kembali Masyumi. Walaupun demikian para
petinggi DDII menekankan doktrin bahwa DDII didirikan atas dasar takwa, diinginkan agar Islam dapat tersebar keseluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat
sekaligus memurnikan kembali tradisi keislaman yang ternodai oleh nilai-nilai non Islam.
14
Lukman Hakim, 70 Tahun H. Buchari Taman: Menjawab Panggilan Risalah, Jakarta: Media Dakwah, 1992, hal., 147.
Universitas Sumatera Utara
DDII tentu memiliki pedoman dalam segala hal, termasuk misalnya bagaimana mengatur hubungan antar agama, antara lain:
1. Islam dinyatakan sebagai agama disisi Allah, namun Islam melarang
pemaksaan dalam agama.
15
2. Islam memperingatkan bahwa golongan Yahudi dan Nasrani tidak akan
senang kepada umat Islam sebelum umat Islam mengakui agama mereka.
16
3. Kemudian akan didapati orang yang paling keras permusuhannya kepada
orang-orang yang beriman, yakni orang-orang Yahudi dan mereka yang menyekutukan Allah . Juga akan ditemukan manusia-manusia yang paling
akrab kecintaannya kepada orang-orang yang beriman yakni mereka yang mengatakan: “ kami orang Nashara”. Yang demikian itu karena diantara
mereka ada pendeta-pendeta terpelajar dan berbakti, rahib-rahib dan sesungguhnya mereka tidak takabbur.
17
Melalui pola gerakan pedoman diatas maka DDII melakukan kegiatan seperti pembangunan mesjid, pengiriman dana dan penerbitan. Perjuangan Natsir
bersama DDII ternyata disambut baik oleh masyarakat Inonesia maupun luar negeri. Natsir sebenarnya telah lama terlibat dalam dunia Islam sejak di Masyumi,
tahun 1956 Natsir bersama Maududi dan Abul Hasan An Nadawy memimpin sidang Muktamar Alam Islamy di Damaskus. Natsir juga menjabat sebagai Wakil
Presiden Kongres Islam se-Dunia yang berpusat di Pakistan dan Muktamar Alam Islamy di Arab Saudi.
15
QS. Al-Baqarah 2: 256. dan QS. Ali Imran 3: 19
16
QS. Al-Baqarah 2: 120.
17
QS. Al-Maidah 5: 82.
Universitas Sumatera Utara
Natsir juga banyak mendapatkan penghargaan diantaranya Bintang Penghargaan dari Tunisia dan dari Yayasan Raja Faisal Arab Saudi 1980. Dia
juga mendapatkan gelar Doktor Honorus Causa daru Universitas Islam Libanon dalam bidang sastra dan dalam bidang pemikiran Islam dari Universiti
Kebangsaan Malaysia.
18
Natsir adalah tokoh pejuang Islam angkatan 45 yang pernah memasuki pentas kehidupan kenegaraan merupakan orang yang terakhir hidup. Dia bukan
saja tokoh dan pemimpin bagi umat Islam, akan tetapi juga bagi bangsa Indonesia. Natsir wafat di Jakarta dalam usia 85 tahun pada tanggal 6 Februari 1993
bertepatan pada tanggal 14 Sya’ban 1413 H, beliau meninggal tanpa adanya sosok anaknya yang ingin meneruskan perjuangan sepertinya. Wafatnya beliau telah
berakhir pula perjuangan yang dilakukannya beliau adalah pemikir Islam yang kritis dan menunjukkan kecintaannya kepada Islam. Hal ini dibuktikannya sejak
muda hingga akhir hayatnya terlibat dalam kegiatan yang memiliki keberpihakan kepada Islam.
2.5. Metodologi Berpikirnya.