7 Variabel Operasional dan Model Pengukuran

7. Kenyaman Lingkungan yaitu hasil pencermatan dan persiapan dari pengusaha menciptakan kondisi lingkungan yang nyaman dipersepsi pelanggannya, bersih, tidak becek, tidak berdesak-desakan dan tidak bau. 8. Kerjasama dalam jaringan yaitu tentang kondisi kerjasama yang baik diantara sesama anggota franchise karena semua pihak harus sama sama mendukung usaha perdagangan yang sama-sama menguntungkan. 9. Sekuritas pada Pembelanja adalah kepastian keamanan selama berada di lingkungan toko waralaba. Pihak perusahaan selalu memperhatikan faktor keamanan pelanggan dari gangguan-gangguan keamanan seperti misalnya Satpam dan sarana kesehatan serta pencegahan bahaya api atau bencana lain. 10. Legalitas yaitu kondisi yang lazimnya menjadi ciri khas perusahaan waralaba dimana ada ikatan hukum yang menaungi proses perdangan yang legalitasnya umumnya lebih terjamin.

III. 7 Variabel Operasional dan Model Pengukuran

Variabel-variabel adalah konsep yang secara empiris dapat diukur atau dinilai oleh pihak responden yaitu pemilik usaha dagang atau pedagang tradisonal. Dalam penelitian ini yang menjadi variable bebasnya adalah 10 karakteristik pemasaran yang umumnya dicitrakan oleh waralaba toko modern, yang secara bervariasi dimiliki pula oleh masing-masing pedagang tradisional. Nilai-nilai dari variabel tersebut dinilai sendiri oleh pewawancara berdasarkan observasi lingkungan ataupun pengakuan dari pihak responden. Universitas Sumatera Utara Variabel bebas independent variable adalah karakteristik khas dari semua perusahaan modern yang menjalankan prinsip franchising. Pernyataan itu telah banyak ditelaah dalam kerangka teori minimal tentang aplikasi marketing mix bauran pemasaran yang mengutamakan ciri variabel product produk, placement tata letak, pricing harga dan promotion promosiinformasi. Pada teori lain bahwa pemasaran membutuhkan fasilitas yang dipersepsi lebih nyaman, lebih aman dan kepastian kualitas pelayanan oleh pihak pemakai produk. Masing-masing komponen variabel bebas tersebut dinilai menurut persepsi dan kesadaran dari pihak responden, seberapa nilai dari item kuesioner yang ditanyakan dijawab dalam skala kualitatif Skala Likert. Nilai pencapaian pada awalnya itu dinilai dalam skala kualitatif skala Likert mulai dari: 1 sangat tidak setuju, 2 tidak setuju, 3 kurang setuju, 4 setuju dan 5 sangat setuju. Variabel terikat dependent variable adalah pertambahan atau pengurangan tingkat pendapatan atau penjualan yang diakui oleh masing-masing responden. Pertanyaan tidak diarahkan untuk nilai nominal atau rupiah karena nilai nominal antar pedagang berbeda. Selain itu akan sangat mustahil mendapat pengakuan jumlah nominal yang jujur oleh pihak responden. Penilaian pencapaian itu dibuat dalam skala kualitatif skala Likert menilai secara kualitatif mulai dari: 1 21, 2 21 - 40 , 3 41 - 60, 4 61 - 80 dan 5 81 - 100. Universitas Sumatera Utara Karena data kualitatif tidak berupa angka, sedangkan statistik hanya bisa bisa memproses yang berupa angka, maka data kualitatif harus dikuantifikasikan atau diubah menjadi data kuantitaif. Pengubahan bisa dilakukan dengan cara memberi skor tertentu dikotomi atau bisa juga dengan memberi ranking Santoso 2000:5 Pada penelitian ini digunakan dengan cara meranking. Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden terhadap masing-masing alternatif jawaban apakah tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah terlebih dahulu menentukan interval kaegori jawaban responden masing-masing variabel kedalam 5 interval yaitu : a. Interval 1 dengan range 0 – 20 b. Interval 2 dengan range 20 - 40 c. Interval 3 dengan range 40 - 60 d. Interval 4 dengan range 60 - 80 e. Interval 5 dengan range 80 - 100 Hasilnya akan memberi nilai yang valid menjadikan pengukuran yang setara dengan nilai kuantitatif. Nilai kuantitatif tersebut yang seterusnya dipakai menjadi skala ukur untuk perhitungan statistik regresi. Universitas Sumatera Utara

III. 8 Kerangka Kosep Penelitian