X
4
= Promotion X
5
= Riset dan pengembangan X
6
= Sistem Informasi X
7
= Kenyamanan dalam lingkungan X
8
= Kerjasama dalam jaringan X
9
= Sekuritas pada pembelanja X
10
= legalitas e
= Koefisien Error Variabel Pengganggu
III. 10. 5 Uji Asumsi Klasik
Terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi terlebih dahulu untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel yang diteliti. Pengujian asumsi klasik
yang digunakan terdiri atas :
III. 10. 5. 1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang
sangat penting pada pengujian kebermaknaan signifikansi koefisien regresi. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal
atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik. Pola pengujian bisa dilakukan secara visual yaitu dengan metode gambar
normal Probability Plots dalam program SPSS. Dasar pengambilan keputusan: a.
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi
asumsi normalitas.
Universitas Sumatera Utara
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah
garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
III. 10. 5. 2 Uji Heterokedastisitas
Situasi heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien- koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi kurang
atau melebihi dari yang semestinya. Dengan demikian, agar koefisien-koefisien regresi tidak menyesatkan, maka situasi heteroskedastisitas tersebut harus
dihilangkan dari model regresi. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas, bisa dilihat dari grafik scatterplot antara standardized predicted value ZPRED
dengan studentized residual SRESID. Ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah
diprediksi dan sumbu X adalah residual Y prediksi - Y sesungguhnya. Dasar pengambilan keputusan yaitu:
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola
tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
III. 10. 5. 3 Uji Autokorelasi