2.2.2 Kritik Simon Kuznets terhadap teori J.M. Keynes
Penemuan empiris Simon Kuznets, mengenai fungsi konsumsi bahwa rasio konsumsi terhadap pendapatan APC dalam jangka panjang memiliki
kecenderungan konstan. Ini berarti berbeda dengan asumsi kedua Keynes bahwa untuk fungsi konsumsi jangka pendek sekalipun berlaku MPC APC. Seperti
yang diasumsikan Keynes, intersep fungsi konsumsi yaitu Co, mengalami perubahan dari waktu kewaktu. Bergesernya intersep keatas ini tidak tertampung
oleh hipotesis pendapatan absolut Keynes. Dengan kata lain secara rinci penemuan Simon Kuznets tersebut adalah
1. Perlu dibedakan fungsi konsumsi jangka panjang Long run Consumption
Function dengan fungsi konsumsi jangka pendek Short run Consumption Function karena kedua macam fungsi konsumsi tersebut dari hasil struktur
empirisnya mempunyai bentuk yang berbeda. 2.
Fungsi konsumsi jangka pendek ternyata mengalami pergeseran keatas, kesimpulan ini apabila diungkapkan dengan menggunakan bentuk standar
persamaan fungsi konsumsi : C = Co + bYd, dapat dikatakan bahwa nilai Co tendensinya meningkat dari waktu kewaktu.
Dari penemuan inilah, Simon Kuznets menyatakan bahwa yang dibahas oleh Keynes adalah konsumsi jangka pendek. Konsumsi jangka
panjang dimulai dari nol dan konsumsi masyarakat jangka pendek berubah setiap masa atau setiap saat. Perubahan asset ini akan menambah Co sehingga
dalam jangka panjang MPC = APC. Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat
Budi Mulyadi : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Nasional Di Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
bahwa baik Keynes maupun Simon Kuznets melihat dari agregat, berbeda dengan pendapat Irving Fisher yang mengamati dan melihat dari individu-
individu single consumption.
2.2.3 Irving Fisher
Model yang dikembangkan Irving Fisher membuat para ekonom lainnya dapat menganalisis bagaimana konsumen yang berpandangan ke
depan dan rasional membuat pilihan antar-waktu yaitu, pilihan yang meliputi periode waktu berbeda. Menurut model ini, pendapatan konsumen dalam dua
periode membatasi konsumsi di setiap periodenya. Dalam periode pertama, tabungan sama dengan pendapatan dikurangi konsumsi yaitu :
S = Y
1
– C
1
............................................................ 2.5
Dalam periode kedua, konsumsi sama dengan akumulasi tabungan termasuk bunga tabungan ditambah pendapatan periode kedua, yaitu
C
2
= 1 + rS + Y
2
................................................ 2.6 Dengan demikian, konsumsi seseorang selama dua periode dengan dua
pendapatan yang berbeda dapat dinyatakan dalam persamaan di bawah ini : C
2
Y
2
C
1
+ 1 + r
= Y
1
+ 1 + r
2. 7
Budi Mulyadi : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Nasional Di Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
2.2.4 A. Ando, R. Brumberg dan F. Modigliani