Sosial Budaya Ibu dan Ayah

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Sosial Budaya Ibu dan Ayah

Pendidikan ayah sebesar 34,6 persen masih berpendidikan rendah yaitu SD dan SLTP. Begitu pula dengan pendidikan ibu 39,3 persen berpendidikan rendah yaitu SD dan SLTP. Pendidikan dapat mempermudah orang menerima informasi. Pendidikan dalam penelitian ini merupakan pendidikan formal yang didapat ibu dari pendidikan sekolah. Ibu yang berpendidikan lebih rendah akan lebih sulit memahami bagaimana memantau pertumbuhan anak dan dampaknya pada status gizi anak yang tidak baik. Sebenarnya pendidikan khusus gizi sangat medukung ibu melaksanakan pemantauan pertumbuhan anaknya, karena pendidikan gizi merupakan salah satu upaya penanggulangan gizi. Dengan pendidikan gizi diharapkan terjadi perubahan perilaku ke arah perbaikan kesehatan dan gizi yang lebih baik lagi. Perilaku kesehatan dan gizi berasal dari proses sosialisasi dalam sistem keluarga melalui proses pendidikan maupun sebagai dampak penyebaran informasi. Pangan yang tersedia tidak banyak berarti tanpa pengetahuan gizi yang baik. Sebalikya pendidikan gizi tidak akan berhasil seperti yang diharapkan bila pangan tidak tersedia dan penduduk dalam kondisi miskin, Baliwati, 2004. Selain pendidikan, ekonomi juga berperanan dalam pemantauan pertumbuhan atau lebih kepada status gizi anak, karena peningkatan ekonomi menurut Berg Hendra Yudi : Hubungan Faktor Sosial Budaya Dengan Status Gizi Anak Usia 6 – 24 Bulan Di Kecamatan..., 2008 USU e-Repository © 2008 1989 akan mendorong rumah tangga menyediakan makanan yang semakin beragam dan berjenis. Tidak dapat dipungkiri kenyataan teori ini di masyarakat sering terbukti dengan semakin membaiknya tingkat ekonomi keluarga maka kecenderungan untuk membeli susu formula semakin meningkat pula. Jenis pekerjaan ayah dalam penelitian ini adalah sebagian besar berpenghasilan tidak tetap 79,4, yaitu ayah yang bekerja sebagai wiraswasta 40,2, termasuk didalamnya sebagai pedagang. Ibu yang berpenghasilan tetap dalam penelitian ini adalah ibu yang bekerja sebagai pegawai swasta dan pegawai negeri sipil PNS, dan sebagian besar ibu adalah ibu rumah tangga 71,0 , sehingga keadaan ekonomi yang lebih pasti juga menyebabkan kecenderungan terjadinya pergeseran pola asuh dengan baik. Jika dilihat dari pendapatan keluarga memang lebih banyak keluarga yang mempunyai penghasilan dibawah rata-rata ≤ Rp. 1.065.400,- 73,8. Hal ini berpengaruh pada ketersediaan pangan dalam keluarga yang secara langsung dapat berpengaruh pada status gizi anak. Suku ayah terbanyak adalah Minang 42,1 , begitu pula pada suku ibu yang terbanyak adalah Minang 51,4. Hal ini karena di daerah penelitian ini, kebanyakan masyarakat bersuku Minang, meskipun tidak sedikit susku-suku lain yang berdomisi di Kecamatan Medan Area, yaitu suku Batak Toba, Batak Mandailing, Jawa dan lain sebagainya. Hasil penelitian diketahui masih ada ibu yang memberikan pantangan makan pada anak 17,8 dengan alasan kesehatan anak, dimana jenis makanan yang dipantangkan oleh ibu hanya sejenis makanan yang pedas, jajanan yang Hendra Yudi : Hubungan Faktor Sosial Budaya Dengan Status Gizi Anak Usia 6 – 24 Bulan Di Kecamatan..., 2008 USU e-Repository © 2008 mengandung zat kimia dan penyedap rasa yang berlebihan dan minuman terlalu dingin. Hal ini berbeda dengan tingkat pengetahuan ibu yang sebagian besar masih kurang 80,4 .

5.2. Status Gizi Anak

Dokumen yang terkait

Studi Faktor Sosial Eknomi Dan Status Gizi Serta Perkembangan Motorik Anak Usia 1-2 Tahun Di Kelurahan Kota Matasumi Kecamatan Medan Area Kota Medan Tahun 2005

0 31 85

Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Status Gizi Anak Usia 6-24 Bulan di Kecamatan Bandung Kulon Kotamadya Bandung

0 8 144

HUB Hubungan Antara Usia Penyapihan Dengan Status Gizi Pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Kelurahan Malangjiwan Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar.

0 0 12

PENDAHULUAN Hubungan Antara Usia Penyapihan Dengan Status Gizi Pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Kelurahan Malangjiwan Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar.

0 0 4

Pengaruh Pola Asuh Ibu Terhadap Status Gizi Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin Di Kelurahan Tegal Sari Mandala Iii Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2015

0 0 16

Pengaruh Pola Asuh Ibu Terhadap Status Gizi Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin Di Kelurahan Tegal Sari Mandala Iii Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2015

0 0 2

Pengaruh Pola Asuh Ibu Terhadap Status Gizi Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin Di Kelurahan Tegal Sari Mandala Iii Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2015

0 0 8

Pengaruh Pola Asuh Ibu Terhadap Status Gizi Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin Di Kelurahan Tegal Sari Mandala Iii Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2015

0 0 41

Pengaruh Pola Asuh Ibu Terhadap Status Gizi Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin Di Kelurahan Tegal Sari Mandala Iii Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2015

0 0 3

HUBUNGAN JENIS ASUPAN MP-ASI DOMINAN DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6 – 24 BULAN

0 0 71