mengandung zat kimia dan penyedap rasa yang berlebihan dan minuman terlalu dingin. Hal ini berbeda dengan tingkat pengetahuan ibu yang sebagian besar masih
kurang 80,4 .
5.2. Status Gizi Anak
Status gizi pada penelitian ini dibagi menjadi 2 kategori yaitu kategori baik dan tidak baik, dimana yang termasuk kategori baik adalah status gizi baik dan
yang termasuk kategori tidak baik adalah status gizi kurang, buruk dan lebih. Hasil penelitian di lapangan diperoleh sebagian besar status gizi anak baik 63,6 atau
dalam kategori baik, sedangkan 36,4 persen masih pada kategori tidak baik, dimana terdapat 28 persen berstatus gizi kurang dan 8,4 persen anak dengan gizi buruk.
Angka status gizi kurang dan buruk untuk kecamatan ini, masih lebih besar dari angka hasil laporan pemantauan status gizi untuk kota Medan tahun 2007, yaitu gizi
kurang 21,8 persen dan status gizi buruk 5 persen, Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara, tahun 2007.
Banyak hal yang menyebabkan status gizi anak menjadi terganggu baik secara langsung maupun tidak langsung. Penyebab secara langsung diantaranya adalah
kurangnya informasi yang memadai dan penghasilan keluarga yang masih banyak dibawah rata-rata 73,8 . Dimana hal ini berpengaruh terhadap ketersediaan
bahan pangan keluarga, karena pendapatan merupakan faktor yang paling menentukan kualitas dan kuantitas makanan, Berg, 1989. Di lain pihak sebagian
Hendra Yudi : Hubungan Faktor Sosial Budaya Dengan Status Gizi Anak Usia 6 – 24 Bulan Di Kecamatan..., 2008 USU e-Repository © 2008
kekurangan gizi akan bisa diatasi apabila orang mengetahui bagaimana seharusnya memanfaatkan sumber yang dimiliki, Berg, 1989.
Banyak ibu yang tidak lagi menimbang berat badan anaknya secara rutin ke Posyandu, akibatnya ibu tidak mengetahui bagaimana pertumbuhan anak yang
semestinya. Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu tentang bagaiman cara memantau pertumbuhan anak melalui posyandu, karena kebanyakan ibu tidak
mengerti bagaimana mengetahui anak yang sehat melalui kartu menuju sehat KMS 56,1 , meskipun mereka mengetahui manfaat dari penimbangan anak
rutin tiap bulannya 88,8. Kartu Menuju Sehat KMS yang akan menggambarkan status gizi balita tersebut. Rangkaian kegiatan pemantauan tumbuh
kembang balita di posyandu meliputi pendaftaran, penimbangan, pencatatan KMS dan penyuluhan sederhana Departemen Kesehatan RI, 2002.
Dari data Puskesmas Medan Area, kita ketahui bahwa partisipasi masyarakat untuk datang ke posyandu DS sudah baik yaitu rata-rata 83,6 persen. Angka ini
menunjukkan sudah mencapai target yang diinginkan yaitu 80 persen. Tetapi keadaan status gizi yang baik di Medan Area masih 63,6 persen. Hal ini karena
masih banyak faktor yang mempengaruhi status gizi anak, bukan hanya karena masalah ibu tidak datang membawa anak ke posyandu.
Hendra Yudi : Hubungan Faktor Sosial Budaya Dengan Status Gizi Anak Usia 6 – 24 Bulan Di Kecamatan..., 2008 USU e-Repository © 2008
5.3. Hubungan Faktor Sosial Budaya dengan Status Gizi