Partisipasi Masyarakat Sebagai Salah Satu Pemain Sepakbola

5.1. Partisipasi Masyarakat Sebagai Salah Satu Pemain Sepakbola

Menjadi pemain sepakbola merupakan salah satu cita-cita banyak masyarakat pada saat sekarang ini khususnya bagi anak remaja. Pada saat sekarang ini menjadi seorang pemain sepakbola yang amatir bisa memiliki rencana masa depan yang lebih baik, karena menjadi seorang pemain sepakbola bisa mendapatkan gaji yang cukup dan bisa digunakan untuk membuka kesempatan usaha lain. Kondisi fisik yang bagus merupakan sesuatu yang harus dimiliki orang yang ingin menjadi pemain sepakbola. Kondisi fisik yang bagus adalah memiliki postur badan baik, stamina yang baik, dan mempunyai mental juara. Pemain sepakbola di dalam kompetisi sepakbola antar kampung di Kecamatan Tigalingga tidak harus memenuhi syarat-syarat untuk menjadi seorang pemain sepakbola. Orang yang memiliki mental juara, percaya diri yang tinggi, tidak mudah putus asa, berani mengambil resiko, dan mempunya jiwa sportif merupakan syarat dasar bagi pemain untuk bisa ikut dalam kompetisi. Dalam kompetisi sepakbola antar kampung setiap tim harus melengkapai data setiap pemain di dalam tim masing-masing. Data yang harus ada didalam setiap tim adalah foto pemain berukuran 3x4, fotocopy kartu identitas setiap pemain seperti KTP dan KTM masing-masing pemain. Di dalam pertandingan pemain harus memakai perlengkapan sepakbola seperti kaus kaki, pelindung tulang kering, dan kaus kaki sepakbola yang panjangnya sampai ke lutut. Tujuan masyarakat untuk menjadi pemain sepakbola adalah untuk membantu tim dari kampung masing-masing untuk memenangkan kompetisi. Menjadi seorang pemain sepakbola yang ikut serta dalam kompetisi sepakbola Universitas Sumatera Utara antar kampung ini merupakan salah satu bentuk partisipasi masyarakat untuk kampung masing-masing. Menjadi seorang pemain sepakbola antar kampung yang bermain di dalam pertandingan kompetisi sepakbola dan disaksikan oleh banyak orang yang datang dari berbagai masyarakat merupakan salah satu kebanggaan tersendiri bagi pemain tersebut karena bisa menjadi pemain sepakbola yang membela kampung masing-masing dan didukung oleh masyarakat banyak. Menjadi pemain sepakbola dalam kompetisi tersebut juga digunakan sebagian orang sebagai ajang perkenalan diri bagi masyarakat luas. Karena melalui kompetisi sepakbola seorang pemain yang bermain di pertandingan sepakbola secara otomatis akan diperhatikan oleh masyarakat luas dan dikenal oleh masyarakat. Disamping baik atau buruknya permainan seorang pemain sepakbola di dalam kompetisi bukanlah merupakan salah satu prioritas utama, karena tekad yang kuat dan keberanian merupakan modal dasar bagi pemain sepakbola di dalam kompetisi sepakbola antar kampung. Kompetisi sepakbola antar kampung menjadi salah satu sarana bagi pemain yang akan meningkatkan prestasi dalam bidang olahraga sepakbola di tingkat kecamatan dan desa. Salah satu tujuan dari kompetisi sepakbola antar kampung merupakan pencarian pemain sepakbola yang mempunyai bakat. Pemain berbakat yang ada di dalam kompetisi sepakbola antar kampung akan dipilih dan dibina oleh pengurus cabang PSSI daerah Kabupaten Dairi yang notabenya bermain di kompetisi sepakbola Indonesia Divisi 2 Kejuaraan Nasional. Cara mendapatkan pemain yang berbakat di dalam kompetisi sepakbola adalah dengan mengadakan kategori penghargaan bagi pemain sepakbola yang mencipatakan gol terbanyak dan mengadakan kategori bagi pemain terbaik. Selain itu pencarian Universitas Sumatera Utara pemain sepakbola yang berbakat juga dilihat dari permainan terbaik dari setiap pemain sepakbola selama kompetisi berlangsung. Permainan yang keras dan permainan sepakbola yang kasar merupakan salah satu kata yang tidak lepas dari kompetisi sepakbola antar kampung di Kecamatan Tigalingga. Permainan sepakbola yang keras sering terjadi di Kecamatan Tigalingga karena harga diri yang dimiliki satu tim dengan tim yang lain sangat dipertahankan masing-masing tim. Sepakbola merupakan olahraga yang menggunakan kontak fisik antara satu orang dengan orang yang lain yang sangat mudah memancing emosi pemain atau emosi penonton yang hadir. Tidak jarang perkelahian terjadi pada saat berlangsungnya kompetisi sepakbola antar kampung oleh pemain yang berada di dalam lapangan sepakbola atau perkelahian antara sesama penonton. Perkelahian antara sesama pemain sepakbola dapat diselesaikan oleh wasit dan panitia yang ada dilapangan. Tetapi perkelahian yang terjadi antara sesama pendukung tim masing-masing akan diselesaikan oleh pihak keamanan. Tim yang mengikuti kompetisi sepakbola antar kampung di Kecamatan Tigalingga harus memiliki pemain sepakbola yang berkualitas. Tim yang tidak memiliki pemain yang berkualitas dan mampu bersaing dengan pemain dari tim lain akan sulit untuk memenangkan kompetisi. Panitia kompetisi sepakbola antar kampung membuat peraturan memperbolehkan setiap tim memainkan pemain yang bukan pemain dari kampung itu sendiri atau dengan kata lain pemain cabutan. Pemain cabutan adalah pemain yang bukan berasal dari kampung itu. Pemain cabutan adalah pemain yang bergabung dengan tim lain untuk membantu tim tersebut dalam setiap pertandingan. Pemain cabutan di dalam kompetisi Universitas Sumatera Utara sepakbola antar kampung di Kecamatan Tigalingga biasanya membawa pemain cabutan yang berasal dari Kota Medan, pemain yang bermain di Liga Indonesia. Pemain cabutan akan mendapatkan bayaran dalam setiap pertandingan dan mendapatkan layanan yang baik selama kompetisi berlangsung. Permainan keras yang dimiliki oleh kompetisi sepakbola antar kampung tidak membuat para pemain sepakbola cabutan takut mengikuti kompetisi tersebut. Permasalahan yang dialami oleh persepakbolaan Indonesia yaitu dualisme kompetisi liga di Indonesia dan sering terlambat dalam pembayaran gaji pemain-pemain menjadikan banyak pemain sepakbola amatir Indonesia berpaling dan beralih mengikuti kompetisi sepakbola antar kampung. Pemain sepakbola amatir yang mengikuti kompetisi sepakbola antar kampung tidak akan mengalami pemogokan dalam pembayaran gaji pemain. Pemain amatir yang bermain di kompetisi sepakbola antar kampung akan mendapatkan gaji langsung sehabis pertandingan. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu pemain sepakbola liga amatir indonesia yang bermain di klub PSMS Medan, Rico Simanjuntak: “aku gak takut main di kompetisi sepakbola antar kampung ini, karena aku bisa menjaga diri ku sendiri dari cedera lawan selain itu aku juga membutuhkan dana segar untuk membantu biaya kuliah dan biaya sehari-hari. Selain itu kompetisi sepakbola ini menambah pengalaman dan mental ku karena kompetisi disini terkesan keras dan kasar”. Alasan pemain cabutan yang statusnya adalah pemain sepakbola amatir mengikuti kompetisi sepakbola antar kampung karena kompetisi ini menjadi salah satu sarana mendapatkan pemasukan ekonomi bagi para pemain. Seringnya tim sepakbola yang bermain di liga Indonesia tidak dapat membayar gaji dari pemain mengakitbatkan para pemain sepakbola amatir beralih menjadi pemain sepakbola yang mengikuti kompetisi sepakbola antar kampung. Pemain sepakbola yang Universitas Sumatera Utara bermain di kompetisi sepakbola antar kampung pada awalnya akan melakukan perjanjian mengenai gaji atau bayaran dari pemain sepakbola. Pemain sepakbola amatir yang biasa bermain di Kecamatan Tigalingga adalah pemain sepakbola yang berasal dari Kota Medan. Pemain sepakbola ini biasa disebut dengan pemain cabutan yaitu pemain yang khusus dipanggil untuk bergabung dengan salah satu tim. Pemain cabutan diperbolehkan untuk dimainkan kedalam salah satu tim dengan syarat ada pembatasan sebanyak 3 orang maksimal pemian cabutan. Pemain cabutan di kompetisi sepakbola akan dibayar setiap pertandingan, dan pemain cabutan akan mendapatkan pelayanan yang baik selama mengikuti kompetisi sepakbola. Gambar 4 Dua tim sepakbola antar kampung yang akan bertanding sumber:penulis Universitas Sumatera Utara Dalam kompetisi sepakbola antar kampung terdapat dampak baik dan dampak buruk bagi pemain cabutan. Dampak buruk yang sering dialami pemain cabutan didalam kompetisi sepakbola antar kampung adalah pemain cabutan yang bermain bagi salah satu tim sering mendapat komentar yang kurang baik bagi tim lawan seperti perkataan yang membuat mental pemain cabutan akan berkurang dalam pertandingan. Kemudian dampak buruk yang lebih berbahaya adalah pemain cabutan cedera di dalam kompetisi. Tim yang memiliki pemain cabutan dan mengalami cedera dalam pertandingan biasanya tim hanya akan memberikan pengobatan yang terbatas. Pengobatan yang umum diberikan tim kepada pemain cabutan yang cedera adalah dengan mengkusuk pemain yang cedera tersebut. Apabila cedera pemain tersebut berlanjut maka itu bukan merupakan tanggungjawab dari tim. Dan dalam pertandingan tim itu selanjutnya pemain cabutan itu masih belum bisa bertanding karena alasan cedera maka pemain itu tidak akan dipanggil lagi dan akan digantikan oleh pemain cabutan lain yang siap untuk bertanding. Dampak positif kompetisi sepakbola antar kampung adalah selain mendapatkan bayaran dalam setiap pertandingan pemain cabutan juga akan mendapatkan banyak teman yang nantinya juga akan menjadi sarana penghubung bagi pemain yang akan dipanggil oleh orang lain apabila ada kompetisi sepakbola antar kampung yang ada di daerah lain yang secara otomatis akan menambah pendapatan dari pemain itu sendiri. Dalam kompetisi sepakbola antar kampung pemain cabutan akan mendapatkan pelayanan yang lebih dibandingkan dengan pemain lokal. Pemain cabutan secara tidak langsung akan memberikan dampak positif bagi pemain lokal dalam hal permainan sepakbola. Pemain lokal akan Universitas Sumatera Utara melihat bagaimana cara bermain sepakbola yang baik dan benar yang nantinya akan menjadi pengalaman bagi pemain lokal itu sendiri.

5.2. Partisipasi Masyarakat Sebagai Pendukung Tim