Kompetisi sepakbola di Kecamatan Tigalingga

Indonesia. Hukuman yang akan diberikan terhadap Indonesia adalah Indonesia tidak lagi menjadi anggota FIFA yang artinya Indonesia tidak bisa mengikuti kompetisi resmi internasional. Gambar 1 Dua kompetisi sepakbola di Indonesia sumber:www.google.com

4.3. Kompetisi sepakbola di Kecamatan Tigalingga

Pelaksanaan kompetisi sepakbola di daerah- daerah yang ada di Indonesia merupakan salah satu cara pembinaan sepakbola yang merata di setiap daerah. Pelaksanaan kompetisi sepakbola di setiap daerah merupakan salah satu syarat yang diberikan oleh badan sepakbola internasional FIFA, yaitu melaksanakan kompetisi sepakbola yang merata di setiap daerah secara berkala. Kompetisi di setiap daerah harus rutin dilaksanakan setiap tahunnya agar persepakbolaan nasional dapat menghasilkan pemain sepakbola yang berasal dari seluruh daerah yang ada di Indonesia. Kompetisi di setiap daerah ini diselenggarakan oleh Universitas Sumatera Utara pengurus cabang PSSI Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia di daerah masing-masing. Kompetisi sepakbola yang diselenggarakan oleh PSSI di Kecamatan Tigalingga telah dilaksanakan sebanyak 14 kali kompetisi yang setiap kompetisi dilaksanakan sekali dalam setahun. Berbeda dengan kompetisi yang diselenggarakan bukan oleh PSSI melainkan diselenggarakan oleh pihak lain seperti organisasi suatu kelompok, salah satu partai politik, atau diselenggarakan oleh individu masyarakat yang mempunyai suatu tujuan tetapi dengan memanfaatkan kompetisi sepakbola antar kampung sebagai sarana. Kecamatan Tigalingga merupakan salah satu daerah yang berada dibawah PSSI dan berada dibawah pengurus cabang PSSI Kabupaten Dairi. Kecamatan Tigalingga menyelenggarakan kompetisi sepakbola antar kampung sebagai syarat untuk tetap melaksanakan kompetisi sepakbola secara berkala. Kompetisi sepakbola antar kampung di Kecamatan Tigalingga diadakan di lapangan umum yang berada tepat di Kecamatan Tigalingga. Kondisi lapangan sepakbola yang digunakan memiliki luas dan panjang yang standard sesuai dengan lapangan sepakbola lain pada umumnya. Keadaan tanah lapangan dan rumput lapangan menjadi salah satu yang masih kurang memadai. Kemiringan tanah yang tidak rata menyebabkan lapangan menjadi berbukit-bukit dan keadaan rumput lapangan yang tidak merata membuat lapangan kurang strategis dalam pelaksanaan kompetisi sepakbola. Keberadaan lapangan yang kurang strategis juga menimbulkan hambatan lain dalam pelaksanaan kompetisi sepakbola yaitu kondisi cuaca hujan yang menyebabkan lapangan banjir dan tergenang yang secara otomatis lapangan tidak bisa digunakan untuk kompetisi sepakbola. Universitas Sumatera Utara Gambar 2 Kondisi lapangan sepakbola pada saat banjir di Kecamatan Tigalingga Pengurus cabang PSSI Kabupaten Dairi mengambil solusi dalam penyelesaian masalah lapangan yang berada di Kecamatan Tigalingga dengan membuka lapangan sepakbola yang baru. Lapangan sepakbola yang baru yang dibuka adalah lapangan sepakbola yang berada di lingkungan sekolah SMA Negeri 1 Kecamatan Tigalingga. Lapangan sepakbola ini menjadi salah satu alternatif bagi penyelenggara kompetisi apabila salah satu lapangan mengalami gangguan sehingga kompetisi sepakbola dapat tetap berjalan dengan lancar. Kompetisi sepakbola antar kampung yang dilaksanakan di Kecamatan Tigalingga setiap tahunnya diikuti oleh setiap desa yang ada di kecamatan yang berjumlah 14 desa. 14 desa yang mengikuti kompetisi sepakbola adalah Desa Universitas Sumatera Utara Sumbul tengah, Ujung teran, Sarintonu, Jumagerat, Palding, Bertungenjulu, Laumolgap, Sukandebi, Lau bagot, Tigalingga, Lau sireme, Lau mil, Lau pak-pak, Palding jaya. Kompetisi sepakbola antar kampung di Kecamatan Tigalingga biasanya diadakan pada saat penyambutan hari kemerdekaan 17 Agustus sekalian ikut memeriahkan hari kemerdekaan. Kompetisi sepakbola antar kampung sepertinya sudah menjadi suatu kegiatan yang wajib dan harus ada dalam perayaan kemerdekaan di Kecamatan Tigalingga, karena umumnya jadwal puncak pertandingan kompetisi sepakbola diadakan tepat pada hari raya kemerdekaan 17 Agustus. Kompetisi sepakbola antar kampung di Kecamatan Tigalingga menggunakan penggabungan dua sistem kompetisi yaitu kompetisi sistem jumpa dan kompetisi sistem gugur. Karena penggabungan kedua sistem kompetisi ini akan mendapatkan juara yang sebenarnya. Tahap awal kompetisi akan menggunakan kompetisi sistem jumpa. Setiap tim dari masing-masing desa akan dibagi kedalam grup yang berisikan 4 tim. Karena jumlah desa yang mengikuti kompetisi sepakbola ada 14 maka pembagian grup akan ada dua grup yang berisikan 5 tim dan satu grup lagi akan ada 4 tim. Setiap grup akan meloloskan dua tim ke tahap kompetisi sistem gugur. Tim yang lolos adalah tim yang mendapatkan poin terbanyak di dalam kompetisi sistem jumpa. Tim yang berada di peringkat 1 grup akan berhadapan dengan peringkat 2 grup lain dan sebaliknya peringkat 2 grup akan berhadapan dengan peringkat 1 grup lain. Bagi tim yang kalah dalam kompetisi sistem gugur akan langsung tersingkir dari kompetisi. Tim yang selalu memenangkan pertandingan akan menjadi juara. Universitas Sumatera Utara Peraturan yang digunakan dalam kompetisi sepakbola antar kampung menggunakan peraturan sepakbola sesuai dengan peraturan PSSI. Lama satu pertandingan dalam kompetisi sepakbola antar kampung adalah 2 X 40 menit. Kurang 5 menit dari waktu standard yang digunakan oleh PSSI yaitu 2 X 45 menit setiap pertandingannya. Waktu 2 X 40 menit yang digunakan bertujuan untuk menghemat waktu pertandingan karena setiap hari kompetisi sepakbola antar kampung ini dimulai pada puku 15.00 sore hari. Setiap hari penyelenggara mengadakan dua jadwal pertandingan. Pertandingan pertama dimulai pukul 15.00 sore hari dan akan selesai pada pukul 16.20 sore hari. Dan akan dilanjutkan pertandingan kedua pada pukl 16.30 sore sampai dengan pukul 18.00. Peraturan dalam setiap pertandingan kompetisi sepakbola antar kampung juga masih menggunakan sesuai dengan peraturan PSSI. Dalam pertandingan setiap pemain harus mengenakan kostum sepakbola yang seragam, pakaian lengkap sepakbola seperti sepatu sepakbola, deker sebagai pelindung kaki, dan kaus kaki panjang selutut. Perlengkapan yang sudah diwajibkan dipakai oleh pemain apabila tidak digunakan maka akan mendapat hukuman atau sanksi kepada pemain itu sendiri atau bahkan sanksi kepada tim. Jumlah pemain di dalam 1 tim maksimal 18 orang dan minimal 14 pemain. Syarat pemain bisa ikut bertanding adalah melengkapi persyaratan yaitu memberikan kartu identitas seperti KTP dan pas foto pemain dengan ukuran 3x 4 cm. Universitas Sumatera Utara Gambar 3 Salah satu tim peserta kompetisi sepakbola antar kampung sumber : penulis Apabila salah seorang pemain mendapatkan hukuman kartu kuning dalam pertandingan merupakan salah satu peringatan untuk pertandingan berikutnya. Apabila pemain yang sama mendapatkan kartu kuning pada pertandingan lainnya maka pemain itu akan mendapatkan sanksi tidak dapat bertanding pada pertandingan berikutnya. Berbeda apabila seorang pemain mendapatkan kartu merah pada saat pertandingan, maka pemain tersebut langsung dikeluarkan dari lapangan tepat dimana dia mendapatkan kartu kuning dan secara otomatis tidak dapat bertanding pada pertandingan berikutnya. Apabila pemain salah satu tim Universitas Sumatera Utara mendapatkan kartu, maka tim itu akan mendapatkan sanksi yaitu membayar uang denda apabila pemain mendapatkan kartu di dalam lapangan. Sanksi yang diberikan panitia kepada tim yang mendapatkan kartu adalah dengan membayarkan denda senilai 25 ribu rupiah untuk 1 orang pemain yang mendapatkan kartu kuning, dan 50 ribu rupiah untuk pemain yang mendapatkan kartu merah. Kompetisi sepakbola antar kampung di Kecamatan Tigalingga ini diharapakn nantinya bisa membawa dampak positif bagi masyarakat khusus nya di Kecamatan Tigalingga. Kompetisi sepakbola ini merupakan salah satu cara yang sangat baik dalam membawa dampak positif bagi masyarakat karena deengan adanya kompetisi antar kampung di Kecamatan Tigalingga ini maka masyarakat secara tidak langsung melakukan interaksi sesama masyarakat di dalam satu kecamatan. Baik itu interaksi masyarakat sebagai penonton kompetisi sepakbola antar kampung atau interaksi masyarakat sebagai sesama pemain sepakbola. Kompetisi sepakbola antar kampung juga bisa berdampak negatif bagi masyarakat karena kompetisi sepakbola antar kampung ini merupakan salah satu olahraga yang menggunakan fisik. Pertandingan sepakbola tidak lepas dari apa yang dinamakan kontak fisik yang terkadang mengakibatkan emosi pada pemain itu sendiri atau kepada orang yang menyaksikan pertandingan sepakbola. Kontak fisik yang terjadi di dalam kompetisi sepakbola antar kampung sering menjadi penyebab perselisihan sesama pemain sepakbola. Perselisihan yang kerap terjadi di dalam kompetisi sepakbola antar kampung kadang bukan hanya menjadi perselesihan antara sesama pemain tetapi juga sampai pada perselisihan antara sesam kampung yang sedang bertanding. Perselisihan antar kampung sudah sering Universitas Sumatera Utara terjadi di dalam kompetisi sepakbola antar kampung dan menjadi salah satu ciri khas kompetisi sepakbola antar kampung. Pencarian pemain sepakbola berbakat juga merupakan salah satu tujuan kompetisi sepakbola antar kampung. Pemain berbakat ini nantinya akan masuk kedalam tim kabupaten yang bermain di kompetisi kejuaran nasional. Kompetisi sepakbola antar kampung mengadakan penghargaan pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak selama kompetisi. Pemain terbaik dinilai dari bagaimana seorang pemain memberikan permainan terbaiknya dalam setiap pertandingan timnya. Salah satu penilaian untuk pemain terbaik adalah tidak mendapatkan kartu selama kompetisi. Sedangkan penilaian untuk pencetak gol terbanyak adalah pemain yang mencetak gol paling banyak jumlahnya adalah pemain yang mendapatkan penghargaan pencetak gol terbanyak. Universitas Sumatera Utara

BAB V PARTISIPASI MASYARAKAT

DALAM KOMPETISI SEPAKBOLA ANTAR KAMPUNG Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang dapat mempersatukan banyak manusia dengan berbagai latar belakang, sifat, agama, maupun suku kedalam satu kesatuan yang namanya kompetisi sepakbola. Kompetisi sepakbola atau yang lebih dikenal oleh masyarakat adalah piala dunia dalam konteks luas menjadi salah satu sarana pemersatu berbagai bangsa di dunia kedalam apa yang dinamakan sepakbola. Kompetisi sepakbola antar kampung merupakan contoh kecil dari piala dunia karena sistem kompetisi yang digunakan didalam kompetisi sepakbola antar kampung menggunakan sistem yang sama dan peraturan-peraturan yang digunakan didalam kompetisi sepakbola antar kampung juga berdasarkan peraturan yang dipergunakan oleh kompetisi piala dunia. Dalam kompetisi sepakbola antar kampung masyarakat ikut berpartisipasi dalam berlangsungnya kompetisi tersebut. Partisipasi adalah suatu keterlibatan mental dan emosi seseorang kepada pencapaian tujuan dan ikut bertanggungjawab di dalamnya. Adapun partisipasi masyarakat dapat dibagi dalam beberapa bagian, yakni partisipasi masyarakat sebagai salah satu pemain sepakbola, sebagai pendukung suatu tim dari tiap-tiap kampung, berperan sebagai pedagang, sebagai donatur penyelenggara kompetisi sepakbola. Universitas Sumatera Utara