76 pemerintahan, antara lain di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan
hidup, dan pekerjaan umum.
3. Kependudukan
Penduduk Kabupaten Tangerang berdasarkan hasil Sensus Penduduk pada tahun 2010 menunjukkan bahwa jumlah penduduk
Kabupaten Tangerang mencapai 2,83 juta orang yang terdiri dari 1,45 juta laki-laki dan 1,38 juta perempuan. Kecenderungan penduduk
yang terus bertambah dari tahun ke tahun di Kabupaten Tangerang selain disebabkan faktor pertumbuhan penduduk secara alamiah juga
tidak terlepas dari kecenderungan migran masuk yang disebabkan oleh daya tarik Kabupaten Tangerang yang merupakan daerah tujuan pencari
kerja dengan adanya sentra-sentra industri, perdagangan maupun jasa.
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan
Kabupaten Tangerang Tahun 2010
No KECAMATAN
LUAS WILAYAH JUMLAH PENDUDUK
KM
2
JIWA
1 Cisoka
26,98 78,854
2 Solear
29,01 73,888
3 Tigaraksa
48,74 119,245
4 Jambe
26,02 40,187
5 C i k u p a
42,68 224,678
6 Panongan
34,93 96,383
7 C u r u g
27,41 165,812
8 Kelapa Dua
24,38 178,035
9 L e g o k
35,13 98,171
10 Pagedangan
45,69 95,194
11 Cisauk
27,77 64,083
12 Pasar Kemis
25,92 238,377
13 Sindang Jaya
37,15 77,025
14 Balaraja
33,56 111,475
Berlanjut ke halaman berikutnya
77
15 Jayanti
23,89 63,494
16 Sukamulya
26,94 59,027
17 Kresek
25,97 60,735
18 Gunung Kaler
29,63 47,699
19 Kronjo
44,23 55,152
20 Mekar Baru
23,82 35,417
21 M a u k
51,42 77,599
22 Kemiri
32,7 40,605
23 Sukadiri
24,14 53,100
24 R a j e g
53,7 133,274
25 Sepatan
17,32 92,353
26 Sepatan Timur
18,27 81,667
27 Pakuhaji
51,87 103,506
28 Teluknaga
40,58 138,330
29 Kosambi
29,76 131,011
J u m l a h 959,61
2,834,376
Penduduk di Kabupaten Tangerang terdiri dari berbagai suku atau etnis diantaranya Suku Sunda, Suku Jawa, Suku Betawi dan
lainnya. Dominasi penduduk di Kabupaten Tangerang berdasarkan suku terbesar adalah Suku Sunda, kemudian disusul Suku Betawi dan
Suku Jawa serta yang lainnya
4. Kondisi Sosial Ekonomi
a. Pendidikan Pendidikan merupakan ujung tombak dalam menentukan maju
tidaknya suatu negara, sehingga di usia negara kita yang telah mencapai 66 tahun seharusnya kualitas pendidikan yang baik sudah
dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Pendidikan dapat mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia IPM yang
merupakan indikator gabungan dari beberapa indikator, yaitu Sumber: BPS Kabupaten Tangerang, hasil SP 2010
Lanjutan
78 kesehatan indeks harapan hidup, indikator pendidikan angka
melek huruf dan rata-rata lama sekolah dan indikator ekonomi tingkat daya beli pendudukpurchasing power parityPPP.
Berdasarkan data BPS, IPM Kabupaten Tangerang tahun 2010 berada pada kategori menengah dengan nilai 74,45 menempati
posisi keempat di Provinsi Banten setelah Kota Tangerang Selatan 75,89, Kota Tangerang 74,99 dan Kota Cilegon nilai 74,99.
Pada tahun 2010, secara umum jumlah sarana pendidikan meningkat khususnya untuk tingkat Taman Kanak-Kanak TK,
Sekolah Luar Biasa SLB, Sekolah Dasar SD, Sekolah Lanjutan Tingkat pertama SLTP. Sarana yang dapat dimanfaatkan masyarakat
disektor pendidikan ini berupa Taman Kanak-Kanak TK sebanyak 372 unit, dimana TK Swasta 364 unit, dan TK Negeri 8 unit, SD
Negeri 750 unit dan SD Swasta 147 unit, SLTP Negeri 73 unit dan SLTP Swasta berjumlah 190 unit dan SLTA Negeri 27 unit dan
SLTA Swasta 73 unit. Sementara untuk sarana pendidikan keagamaan terdiri dari 253 Roudlatul Athfal, 256 unit MI, 171 unit
MTs, dan 57 unit MA. Selain itu Kabupaten Tangerang mempunyai Perguruan Tinggi dengan kualitas dan reputasi nasional dan
internasional, diantaranya Universitas Pelita Harapan di Lippo Karawaci, Unversitas Multimedia Nusantara UMN di Kelapa Dua
dan lembaga pendidikan lainnya yang dilengkapi fasilitas modern yang tersebar diberbagai wilayah di Kabupaten Tangerang.
79 b. Kesehatan
Kesehatan merupakan salah satu komponen utama pembangunan selain pendidikan dan pendapatan. Kesehatan juga merupakan
investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Indikator
keberhasilan bidang pembangunan kesehatan tercermin dari derajat kesehatan masyarakat yang merupakan salah satu faktor untuk
menunjang peningkatan sumberdaya manusia. Angka Harapan Hidup AHH mencerminkan lamanya bayi dilahirkan, diharapkan hidup.
Tinggi rendahnya AHH dan angka menggambarkan kesejahteraan hidup suatu negara.
Angka harapan hidup Kabupaten Tangerang pada tahun 2010 mencapai 65,79 relatif meningkat tipis dibandingkan tahun 2009 yang
sebesar 65,61. Ini berarti rata-rata usia penduduk umumnya diperkirakan bertambah panjang, lebih tinggi jika dibandingkan
dengan Angka Harapan Hidup di Provinsi Banten sebesar 64,90. Fasilitas kesehatan yang tersedia di Kabupaten Tangerang
sampai tahun 2010, yaitu rumah sakit sebanyak 13 buah, terdiri 1 tipe B milik pemerintah daerah, yaitu RSUD Tangerang , terdiri 1
tipe C milik pemerintah daerah yaitu RSUD Balaraja, dan 12 unit milik swasta, 437 unit balai pengobatan, 42 unit puskesmas dan 39
unit puskesmas pembantu, serta puskesmas keliling roda 4 dan roda 2 yang menyebar di 29 kecamatan, klinik dokter yang
80 semakin meningkat tersebar di tiap kecamatan. Untuk tenaga
kesehatan yang tersedia adalah 1.279 orang dokter umum, 301 orang dokter gigi, 425 orang dokter spesialis, tenaga bidan
sebanyak 714 orang, perawat sebanyak 654 orang, radigrafter sebanyak 14 orang, asisten apoteker sebanyak 127 orang dan fisioterapi
sebanyak 11 orang. c. Agama
Kerukunan hidup beragama merupakan salah satu piranti dalam proses pembangunan yang perlu terus dijaga dan dipelihara
dalam tatanan berbangsa dan bernegara. Dari jumlah penduduk yang ada di Kabupaten Tangerang mayoritas penduduk beragama islam
sekitar 94,48, agama protestan sebanyak 2,65 dan yang memeluk kepercayaan lainnya yaitu sebanyak sebesar 2,87.
Jumlah masjid yang ada sebanyak 1.422 unit, 5.656 mushola, 70 unit gereja, 42 viharapura dan pondok pesantren tersebar di
beberapa kecamatan diantaranya Kecamatan Kresek, Kronjo, Cikupa, Cisoka, Panongan, dan Balaraja.
d. Ketenagakerjaan Sektor ketenagakerjaan merupakan salah satu faktor penting
bagi pembangunan ekonomi daerah yang pada akhirnya mengurangi angka pengangguran berdampak memperkecil tingkat kemiskinan
pada masyarakat. Indikator ketenagakerjaan yang dapat memberikan gambaran tentang seberapa besar keterlibatan penduduk dalam
81 kegiatan ekonomi produktif adalah Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja TPAK. TPAK Kabupaten Tangerang tahun 2010 pada level 65,9
yang berarti sekitar 65,9 persen penduduk usia 15 tahun ke atas melakukan aktivitas bekerja dan mencari pekerjaan atau yang
tergolong dalam angkatan kerja sehingga terdapat 34,1 persen dari jumlah penduduk yang berusia 15 tahun ke atas yang bukan
tergolong dalam Bukan Angkatan Kerja, seperti bersekolah, mengurus rumah tangga dan lainnya.
Sebagai daerah sentra industri, keterlibatan penduduk dalam sektor ekonomi di Kabupaten Tangerang sebagian besar bekerja pada
sektor industri. Sektor industri sebagai sektor yang paling dominan dalam menyerap lapangan pekerjaan di Kabupaten Tangerang yaitu
sebesar 35,01 persen dari seluruh penduduk yang berusia 15 tahun ke atas, disusul sektor perdagangan sebesar 25,74 persen lalu
sektor lainnya 18,77 persen dan sektor jasa kemasyarakatan 15,45 persen sedangkan sektor pertanian hanya menyerap 5,03 persen.
e. Industri Kabupaten Tangerang disebut sebagai salah satu kantung
industri, terutama karena keberadaannya juga memperkuat pertumbuhan ekonomi daerah. Kegiatan industri yang menyita lebih
dari 50 potensi ekonomi daerah setempat, memberi peran ekonomi yang tidak sedikit terhadap daerah lain, terutama yang
82 menyangkut distribusi manusia dan barang serta sektor lain yang
terkait dengan dua hal tersebut. Sebaran daerah industri meliputi Kecamatan Balaraja, Cikupa,
Pasar Kemis, Legok dan Curug dengan beragam jenis industri pengolahan seperti aneka industri, industri logam dasar, elektronik,
alas kaki dan kimia. Selain itu kegiatan industri yang berada di Kabupaten Tangerang memiliki kemudahan antara lain kemudahan
dalam mendistribusikan hasil pengolahannya ke daerah lain termasuk ekspor ke luar negeri melalui pelabuhan Tanjung Priok
karena kedekatan dengan jalan tol Jakarta-Merak. Dari 4.690 perusahaan di Kabupaten Tangerang, 2.885 diantaranya perusahaan
swasta nasional, 716 perusahaan PMA, 605 Perusahaan PMDN dan 484 perusahaan perorangan. Jumlah tenaga kerja yang dapat
ditampung oleh perusahaan tersebut berjumlah 356.083 orang yang terdiri dari WNI sebanyak 353.762 orang dan WNA sebanyak
2.321 orang. Terlepas dari sektor industri formal, Kabupaten Tangerang
pun memiliki potensi Industri Kecil non-formal yang cukup besar. Berikut adalah beberapa potensi industri kecil yang tersebar di
beberapa kecamatan di Kabupaten Tangerang meliputi kerajinan bambu, kerajinan rotan, anyaman pandan, tas kulit reptil, alas kaki,
dodol, tahutempe.
83 f. Perdagangan dan Pengembangan Usaha
Kegairahan dunia usaha sektor perdagangan di Kabupaten Tangerang dapat dilihat dari jumlah Tanda Daftar Perusahaan
TDP yang diterbitkan. Tercatat jumlah TDP yang diterbitkan sampai dengan saat ini sebanyak 3.070 buah. Jumlah TDP yang
diterbitkan usaha bentuk Perseroan Terbatas PT, sebanyak 1.246 perusahaan, perusahaan yang berbentuk CV, yaitu dari sebanyak
700 perusahaan sedangkan perusahaan yang berbentuk PO sebanyak 484 perusahaan.
Sementara itu Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP yang diajukan ke Pemda Kabupaten Tangerang mencapai 5.178 buah.
Dilihat menurut klasifikasi usaha peningkatan cukup besar pada penerbitan SIUP untuk klasifikasi barang sebanyak 3.572 buah, dan
klasifikasi jasa sebesar 1.606 buah. Sarana perdagangan pada tahun 2010 diantaranya pasar sebanyak 45 lokasi pasar tradisional, 155
minimarket dan 2 hipermarket. g. Lembaga Keuangan dan Koperasi
Lembaga keuangan perbankan yang dimiliki pemerintah daerah pada tahun 2010 sebanyak 4 unit. Sementara itu lembaga keuangan
mikro yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang pada tahun 2010 sebanyak 23 lembaga yang terdiri dari Lembaga
Perkreditan Kecamatan LPK 10 lembaga dan Lembaga
84 Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah LPP UMKM
sebanyak 13 lembaga. Dalam tata perekonomian Indonesia, koperasi merupakan alat
perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat dan sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa dan alat
pembina insan masyarakat untuk memperkokoh kedudukan ekonomi bangsa Indonesia serta bersatu dalam mengatur tata laksana
perekonomian rakyat. Perkembangan koperasi pada pemerintahan Kabupaten Tangerang selama 2009-2010 menunjukkan peningkatan,
dan tercatat pada tahun 2010 sebanyak 532 unit koperasi aktif, koperasi non aktif sebanyak 425 unit dan koperasi primer sebanyak
953 unit. Sedangkan Koperasi Unit Desa tercatat sebanyak 21 unit.
5. Keuangan Daerah, Pendapatan Domestik Bruto PDRB, dan Inflasi