62
2. Kontribusi Penerimaan Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah.
Untuk mengetahui bagaimana dan seberapa besar suatu Penerimaan pajak terhadap Pendapatan Asli Daerah PAD, maka
digunakan rumus sebagai berikut:
Dalam perhitungan kontribusi menurut Halim, apabila yang dicapai 50, maka rasio kontribusi semakin baik, artinya semakin baik kontribusi
penerimaan pajak tersebut. Demikian pula sebaliknya, semakin kecil persentasenya, maka menunjukkan penerimaan pajak tersebut semakin
kurang. Untuk mengukur rasio kontribusi secara lebih rinci digunakan kriteria Tim Litbang Degdagri - Fisipol UGM tahun 1991 tentang
klasifikasi kriteria kontribusi yang disusun dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.2 Interpretasi Kriteria Efektivitas
Persentase Kriteria
0,00-10 Sangat Kurang
10,10-20 Kurang
20,10-30 Sedang
30,10-40 Cukup baik
40,10-50 Baik
Diatas 50 Sangat baik
Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Realisasi Penerimaan PAD
X 100 Kontibusi Pajak Daerah Terhadap PAD =
Sumber: Halim 2001:164
Sumber: Tim Litbang Degdagri-Fisipol UGM tahun 1991
63
3. Laju Pertumbuhan
Laju petumbuhan suatu pendapatan daerah menunjukkan kemampuan pemerintah daerah dalam mempertahankan dan meningkatkan
pendapatan daerahnya. Laju pertumbuhan penerimaan daerah dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
G
y
= Laju Pertumbuhan Penerimaan Pertahun Y
t
= Realisasi Penerimaan Tahun Tertentu Y
t-1
= Realisasi Penerimaan Pada Tahun Sebelumnya
4. Statistik Non Parametrik
Pengujian hipotesis statistik non parametrik pada dasarnya sama dengan pengujian hipotesis statistik parametrik. Asumsi yang digunakan
pada pengujian hipotesisi statistik non parametrik hanyalah bahwa observasi-observasi independen dan variabel yang diteliti memiliki
kontinuitas. Asumsi bahwa variabel yang diteliti memiliki kontinuitas juga diperlukan dalam uji parametrik, namun dalam uji non parametrik, asumsi
tersebut lebih longgar Hasan, 2008:301 . Langkah-langkah pengujian hipotesis statistik non parametrik ialah
sebagai berikut: a. Menentukan formulasi hipotesis.
Sumber: Halim 2001:155 Y
t
–Y
t-1
X 100 G
y
= Y
t-1
64 b. Menentukan taraf nyata dan nilai tabel.
c. Menentukan kriterian pengujian. d. Menentukan nilai uji statistik.
e. Membuat kesimpulan. Sehubungan dengan penggunaan statistik non parametrik pada
skripsi ini dalam menentukan perbandingan angka tahun sebelum dan sesudah otonomi, maka peneliti menggunakan uji MU Test Mean Whitney
Test.
2. Uji Mann-Whitney U Test