21 1 Pajak Negara atau Pajak Pusat yaitu pajak yang dipungut oleh
pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara.
Contoh: Pajak Bumi Dan Bangunan PBB 2 Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah
dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Contoh: Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Kendaraan
Bermotor
4. Fungsi Pajak
Pembangunan yang ada selama ini tidak terlepas dari peran serta masyarakat dalam membayar pajak, karena hasil dari penerimaan pajak
tersebut digunakan pemerintah untuk melaksanakan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat. Dengan demikian pajak mempunyai beberapa fungsi,
menurut Mardiasmo 2009:1, fungsi pajak antara lain: a. Fungsi Penerimaan Budgetar
Dalam fungsinya sebagai penerimaan, pajak dipergunakan sebagai alat untuk mengumpulkan dana guna membiayai kegiatan
pemerintah, terutama kegiatan- kegiatan rutin. b. Fungsi Mengatur Regular
Pajak berfungsi sebagai alat pengatur untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang sosial dan perekonomian guna
22 menujupertumbuhan ekonomi yang lebih cepat, mengadakan distribusi
pendapatan serta stabilitas ekonomi.
4. Pajak Daerah a. Definisi Pajak Daerah
Menurut Pasal 1 ayat 6 undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang perubahan atas undang-undang No.18 Tahun 1997 tentang
Pendapatan Daerah dan Retribusi Daerah yang mengatakan Pajak Daerah sebagai berikut.
“Pajak Daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang
seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan perundang- undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan daerah”. Pajak daerah sebagai salah satu Pendapatan Asli Daerah
diharapkan menjadi salah satu sumber pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah, untuk meningkatkan dan
memeratakan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, daerah mampu melaksanakan otonomi, yaitu mampu mengatur dan mengurus
rumah tangganya sendiri. Meskipun beberapa jenis pajak daerah sudah ditetapkan dalam undang-undang Nomor 34 tahun 2004, daerah
kabupatenkota diberi peluang dalam mengali potensi sumber-sumber keuangannya dengan menetapkan jenis pajak selain yang telah
ditetapkan, sepanjang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dan sesuai dengan aspirasi masyarakat.
23
b. Jenis Pajak Daerah
Jenis pajak propinsi menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah antara lain:
1 Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di atas Air. 2 Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraaan di atas Air.
3 Pajak Bahan Bakar Kendaraaan Bermotor. 4 Pajak Air Permukaan.
5 Pajak Rokok. Kabupatenkota memungut pajak berdasarkan Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah antara lain:
1 Pajak Hotel adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh hotel.
2 Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan restoran. 3 Pajak Hiburan adalah pajak atas penyelenggaraan hiburan,
sedangkan yang dimaksud dengan hiburan adalah semua jenis tontonan, pertunjukan, permainan, danatau keramaian yang
dinikmati dengan dipungut bayaran. 4 Pajak Reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame,
sedangkan yang dimaksud dengan reklame reklame adalah benda, alat, perbuatan, atau media yang bentuk dan corak
ragamnya dirancang untuk tujuan komersial memperkenalkan, menganjurkan, mempromosikan, atau untuk menarik perhatian
24 umum terhadap barang, jasa, orang, atau badan, yang dapat
dilihat, dibaca, didengar, dirasakan, danatau dinikmati oleh umum.
5 Pajak Penerangan Jalan adalah pajak atas penggunaan tenaga listrik, dengan ketentuan bahwa di wilayah derah tersebut tersedia
penerangan jalan, yang rekeningnya dibayar oleh Pemerintah Daerah.
6 Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan adalah pajak atas kegiatan pengambilan mineral bukan logam dan batuan, baik dari
sumber alam di dalam danatau permukaan bumi untuk dimanfaatkan. Sedangkan yang dimaksud dengan Mineral Bukan
Logam dan Batuan adalah mineral bukan logam dan batuan sebagaimana dimaksud di dalam peraturan perundang-undangan
di bidang mineral dan batubara. 7 Pajak Parkir adalah pajak atas penyelenggaraan tempat parkir
di luar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha,
termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor. Sedangkan yang dimaksud dengan parkir adalah keadaan tidak
bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara 8 Pajak Air Tanah adalah pajak atas pengambilan danatau
pemanfaatan air tanah. Sedangkan yang dimaksud dengan Air
25 Tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau
batuan di bawah permukaan tanah. 9 Pajak Sarang Burung Walet adalah pajak atas kegiatan
pengambilan danatau pengusahaan sarang burung walet. Sedangkan yang dimaksud dengan Burung Walet adalah satwa
yang termasuk marga collocalia, yaitu collocalia fuchliap haga, collocalia maxina, collocalia esculanta, dancollocalia linchi.
10 Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan adalah pajak atas bumi danatau bangunan yang dimiliki, dikuasai,
danatau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau Badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan,
perhutanan, dan pertambangan. Sedangkan yang dimaksud dengan Bumi adalah permukaan bumi yang meliputi tanah dan
perairan pedalaman serta laut wilayah kabupatenkota. Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara
tetap pada tanah danatau perairan pedalaman danatau laut. 11 Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan adalah pajak atas
perolehan hak atas tanah danatau bangunan. Perolehan Hak atas Tanah danatau Bangunan adalah perbuatan atau peristiwa
hukum yang mengakibatkan diperolehnya hak atas tanah danatau bangunan oleh orang pribadi atau Badan.
26
c. Subjek Pajak dan Wajib Pajak Daerah
Adapun bagian dari subjek pajak dan wajib pajak daerah adalah:
1
Subjek kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air adalah orang pribadi atau badan yang memiliki danatau menguasai
kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air. Wajib pajaknya adalah orang pribadi atau badan yang memiliki kendaraan
bermotor dan kendaraan di atas air. Subjek pajak bea balik nama kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air adalah orang
pribadi atau badan yang menerima penyerahan kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air. Wajib pajaknya adalah orang
pribadi atau badan yang menerima penyerahan kendaraan bermotor dan kendaraan di atasair.
2 Subjek pajak bahan bakar kendaraan bermotor adalah konsumen bahan bakar kendaraan bermotor. Wajib pajaknya adalah orang
pribadi atau badan yang menggunakan kendaraan bermotor. 3 Subjek pajak air permukaan adalah orang pribadi atau badan
yang dapat melakukan pengambilan danatau pemanfaatan air permukaan. Wajib pajak air permukaan adalah orang pribadi
atau badan yang melakukan pengambilan danatau pemanfaatan air permukaan.
4 Subjek pajak rokok adalah konsumen rokok. Wajib pajak rokok adalah pengusaha pabrik rokokprodusen dan importir rokok
27 yang memiliki izin berupa Nomor Pokok Pengusaha Barang
Kena Cukai. 5 Subjek pajak hotel adalah orang pribadi atau badan yang
melakukan pembayaran kepada hotel. Wajib pajaknya adalah pengusaha hotel.
6
Subjek pajak restoran adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pembayaran kepada restoran. Wajib pajaknya adalah
pengusaha restoran. 7 Subjek pajak hiburan adalah orang pribadi atau badan yang
menonton danatau menikmati hiburan. Wajib pajaknya adalah orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan hiburan.
8 Subjek pajak reklame adalah orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan atau melakukan pemesanan reklame. Wajib
pajaknya adalah orang pribadi. 9 Subjek pajak penerangan jalan adalah orang pribadi atau badan
yang menggunakan tenaga listrik. Wajib pajaknya adalah orang pribadi atau badan yang menjadi pelanggan listrik dan atau
pengguna tenaga listrik. 10 Subjek pajak parkir adalah orang pribadi atau badan yang
melakukan pembayaran atas tempat parkir. Wajib pajaknya adalah orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan tempat
parkir
28 11 Subjek pajak mineral bukan logam dan batuan adalah orang
pribadi atau badan yang dapat mengambil mineral bukan logam dan batuan. Wajib pajak mineral bukan logam dan
batuan adalah orang pribadi atau badan yang mengambil mineral bukan logam dan batuan.
12 Subjek pajak air tanah adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pengambilan danatau pemanfaatan air tanah. Wajib
pajak air tanah adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pengambilan danatau pemanfaatan air tanah.
13 Subjek pajak sarang burung walet adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pengambilan danatau mengusahakan
sarang burung walet. Wajib pajak sarang burung walet adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pengambilan
danatau mengusahakan sarang burung walet. 14 Subjek Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
adalah orang pribadi atau badan yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi danatau memperoleh
manfaat atas bumi, danatau memiliki, menguasai, danatau memperoleh manfaat atas bangunan. Wajib Pajak Bumi dan
Bangunan Perdesaan dan Perkotaan adalah orang pribadi atau badan yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi
danatau memperoleh manfaat atas bumi, danatau memiliki, menguasai, danatau memperoleh manfaat atas bangunan.
29 15 Subjek Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh hak atas tanah danatau bangunan. Wajib pajak bea perolehan hak atas
tanah dan bangunan adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh hak atas tanah danatau bangunan.
d. Objek Pajak Daerah
1 Objek pajak kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air adalah kepemilikan danatau penguasaan kendaraan bermotor dan
kendaraan di atas air. 2 Objek pajak bea balik nama kendaraan bermotor dan kendaraan di
atas air adalah penyerahaan kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air.
3 Objek pajak bahan kendaraan bermotor adalah bahan bakar kendaraan bermotor yang disediakan atau dianggap digunakan
untuk kendaraan bermotor, termasuk bahan bakar yang digunakan untuk kendaraan di atas air.
4 Objek Pajak Air Permukaan adalah pengambilan danatau pemanfaatan Air Permukaan.
5 Objek Pajak Rokok adalah konsumsi rokok. Rokok sebagaimana yang dimaksud meliputi sigaret, cerutu, dan rokok daun.
6 Objek Pajak Hotel adalah pelayanan yang disediakan hotel dengan pembayaran termasuk:
30 a Fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangka pendek.
b Pelayanan penunjang sebagai kelengkapan fasilitas penginapan atau tinggal jangka pendek yang sifatnya memberikan
kemudahan dan kenyamanan. c Jasa persewaan ruangan untuk kegiatan acara atau pertemuan di
hotel. 6 Objek Pajak Restoran adalah pelayanan yang disediakan restoran
dengan pembayaran. 7 Objek Pajak Hiburan adalah penyelenggaraan hiburan dengan
dipungut bayaran. 8 Objek Pajak Reklame adalah semua penyelenggaraan reklame.
9 Objek Pajak Penerangan Jalan adalah penggunaan tenaga listrik, di wilayah daerah yang tersedia penerangan jalan yang
rekeningnya dibayar oleh pemerintah daerah. 10 Objek Pajak Parkir adalah penyelenggaraan tempat Parkir di
luar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk
penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor. 11 Objek Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan adalah
kegiatan pengambilan Mineral Bukan Logam dan Batuan yang meliputi: asbes; batu tulis; batu setengah permata; batu
kapur; batu apung; batu permata; bentonit; dolomit; feldspar; garam batu halite; grafit; granitandesit; gips; kalsit; kaolin;
31 leusit; magnesit; mika; marmer; nitrat; opsidien; oker; pasir dan
kerikil; pasir kuarsa; perlit; phospat; talk; tanah serap fullers earth; tanah diatome; tanah liat; tawas alum; tras; yarosif;
zeolit; basal; trakkit; dan Mineral Bukan Logam dan Batuan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
12 Objek Pajak Air Tanah adalah pengambilan danatau pemanfaatan Air Tanah. Dikecualikan dari objek Pajak Air Tanah
adalah: a. pengambilan danatau pemanfaatan Air Tanah untuk
keperluan dasar rumah tangga, pengairan pertanian dan perikanan rakyat, serta peribadatan;
b. pengambilan danatau pemanfaatan Air Tanah lainnya yang diatur dengan Peraturan Daerah.
13 Objek Pajak Sarang Burung Walet adalah pengambilan danatau pengusahaan Sarang Burung Walet.
14 Objek Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan adalah Bumi danatau Bangunan yang dimiliki, dikuasai, danatau
dimanfaatkan oleh orang pribadi atau Badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan,
dan pertambangan. 15 Objek Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan adalah
Perolehan Hak atas Tanah danatau Bangunan.
32
e. Dasar Pengenaan Pajak dan Tarif Pajak Daerah
1 Dasar pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dihitung sebagai
perkalian dari 2 dua unsur pokok, yaitu:
a Nilai Jual Kendaraan Bermotor b Bobot yang mencerminkan secara relative kadar kerusakan
jalan dan pencemaran lingkungan akibat penggunaan kendaraan bermotor.
Tarif Pajak Kendaraan Bermotor ditetapkan sebesar 1,5 untuk kendaraan bermotor bukan umum, 1 untuk kendaraan
bermotor umum, dan 0,5 untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan besar.
2 Dasar pengenaan Pajak Kendaraan di Atas Air dihitung berdasarkan nilai jual kendaraan di atas air. Tarif ditetapkan
sebesar 1,5. 3 Dasar pengenaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan
Kendaraan di Atas Air adalah nilai jual kendaraan bermotor. Tarifnya ditetapkan sebagai berikut:
a Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor atas penyerahan pertama 10 untuk kendaraan bermotor bukan umum, 10
untuk kendaraan bermotor umum, dan 3 untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar.
b Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor atas penyerahan kedua dan selanjutnya: 1 untuk kendaraan bermotor bukan
33 umum, 1 untuk kendaraan bermotor umum, dan 0,3 untuk
kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar. c Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor atas penyerahan
karena warisan: 0,1 untuk kendaraan bermotor bukan umum, 1 untuk kendaraan bermotor umum, dan 0,3 untuk
kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar. Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor atas
penyerahan pertama ditetapkan 5 untuk penyerahan kedua dan selanjutnya sebesar 1, dan untuk penyerahan karena warisan
ditetapkan sebesar 0,1. 4 Dasar Pengenaan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor adalah
nilai jual bahan bakar kendaraan bermotor. Tarifnya ditetapkan sebesar 5.
5 Dasar pengenaan Pajak Air Permukaan adalah Nilai Perolehan Air Permukaan. Tarif Pajak Air Permukaan ditetapkan paling
tinggi sebesar 10. 6 Dasar pengenaan Pajak Rokok adalah cukai yang ditetapkan
oleh Pemerintah terhadap rokok.Tarif Pajak Rokok ditetapkan sebesar 10 dari cukai rokok.
7 Dasar Pengenaan Pajak Hotel adalah jumlah pembayaran yang dilakukan kepada hotel. Tarifnya ditetapkan paling tinggi 10.
8 Dasar Pengenaan Pajak Restoran adalah jumlah pembayaran yang dilakukan kepada restoran. Tarifnya ditetapkan paling tinggi 10.
34 9 Dasar Pengenaan Pajak Hiburan adalah jumlah pembayaran atau
yang seharusnya dibayar untuk menonton danatau menikmati hiburan. Tarifnya ditetapkan paling tinggi sebesar 35.
10 Dasar Pengenaan Pajak Reklame adalah nilai sewa reklame. Tarifnya ditetapkan paling tinggi sebesar 25.
11 Dasar Pengenaan Pajak Penerangan Jalan adalah nilai jual tenaga listrik. Tarifnya ditetapkan paling tinggi sebesar 20.
12 Dasar Pengenaan Pajak Parkir adalah jumlah pembayaran atau yang seharusnya dibayar untuk pemakaian tempat parkir. Tarifnya
ditetapkan paling tinggi sebesar 20. 13 Dasar pengenaan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan adalah
Nilai Jual Hasil Pengambilan Mineral Bukan Logam dan Batuan. Tarif Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan ditetapkan
paling tinggi sebesar 25. 14 Dasar pengenaan Pajak Air Tanah adalah Nilai Perolehan Air
Tanah. Tarifnya ditetapkan paling tinggi sebesar 20. 15 Dasar pengenaan Pajak Sarang Burung Walet adalah Nilai
Jual Sarang Burung Walet. Tarif Pajak Sarang Burung Walet ditetapkan paling tinggi sebesar 10.
16 Dasar pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan adalah NJOP. Tarif Pajak Bumi dan Bangunan
Perdesaan dan Perkotaan ditetapkan paling tinggi sebesar 0,3.
35 17 Dasar pengenaan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan adalah Nilai Perolehan Objek Pajak. Tarif Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan ditetapkan paling
tinggi sebesar 5.
f. Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan 1. Pajak Reklame
a. Pengertian Pajak Reklame Pajak Reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame,
sedangkan yang dimaksud dengan reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang menurut bentuk dan corak
ragamnya untuk tujuan komersial, dipergunakan untuk memperkenalkan, menganjurkan atau memujikan suatu barang,
jasa atau orang, ataupun untuk menarik perhatian umum kepada suatu barang, jasa atau orang yang ditempatkan atau dapat
dilihat, dibaca, danatau didengar dari suatu tempat oleh umum kecuali yang dilakukan oleh Pemerintah.
b. Sangsi atas Pelanggaran Pajak Reklame Sangsi yang dikenakan pada wajib pajak berupa denda
atau pidana bila kewajiban perpajakannya tidak ditaati sepenuhnya. Sangsi tersebut berupa:
1. Pencabutan izin pemasangan reklame
36 2. Dikenakan denda sebesar 25 apabila angsuran yang
dibayar tidak tepat waktu. 3. Selain pidana dikenakan juga hukuman kurungan selama-
lamanya tiga bulan. c. Macam-macam Bentuk Reklame
Dalam Peraturan Daerah No.10 Tahun 1998 tentang Pajak Reklame disebutkan macam-macam bentuk reklame
adalah: 1. Reklame billboard adalah papan iklan yang ditempatkan di
ruang luar ruang terbuka yang terbuat dari papankayubesisengbahan lain yang dipasang dengan
tiang. 2. Reklame megatron adalah papan iklan yang ditempatkan
di ruang luar ruang terbuka yang terbuat dari papanbesisengbahan lain yang dipasang dengan tiang
dan ditambah peralatan mekanik elektronik sehingga menampilkan gambar atau pesan yang bervariasi.
3. Reklame kain dan sejenisnya adalah reklame yang dibuat dari kain atau bahan yang dipersamakan dengan kain.
Yang termasuk reklame kain antara lain spanduk, banner, umbul-umbul, rontek yang mengandung pesan.
37 4. Reklame neonbox adalah papan reklame iklan yang
ditempatkan di ruang luar ruang terbuka atau di dalam ruangan yang terbuat dari box yang bersinar.
5. Reklame selebaran dan sejenisnya adalah reklame yang terbuat dari kertas, plastik, atau bahan yang
sejenisdipersamakan dalam bentuk selebaran. 6. Reklame berjalan adalah reklame yang ditulis atau
ditempatkan dipasang pada kendaraan antara lain roda dua, tiga, empat atau kendaraan lain yang dipersamakan.
7. Reklame udara adalah reklame yang melayang di udara antara lain balon.
8. Reklame suara adalah reklame dengan kata-kata yang diucapkan atau dengan suara yang ditimbulkan oleh
perantaraan alat. 9. Reklame filmslide adalah reklame yang menggunakan
klise berupa kaca film atau bahan-bahan lain yang diproyeksikan pada layar putih atau benda lain.
10. Reklame peragaan adalah sejenis reklame yang dalam bentuk peragaan atau demonstrasi dari suatu hasil produksi
barang yang diadakan khusus untuk tujuan promosi. 11. Reklame dengan cahaya adalah reklame yang berbentuk
tulisan dan atau gambar yang terdiri dari atau dibentuk dari cahaya pijar atau alat lain yang bersinar.
38 12. Reklame tine plate adalah papan iklan yang ditempatkan di
ruang luar ruang terbuka yang terbuat dari plateseng atau bahan yang dipersamakan dipasang dengan tiang
ataupun menempel dalam bentuk yang sederhana 13. Reklame baliho adalah papan iklan yang ditempatkan di
ruang luar ruang terbuka yang terbuat dari papan atau triplek atau bahan yang dipersamakan.
14. Reklame shopsign adalah papan reklame yang terbuat dari kayubesiseng atau bahan lain yang dipersamakan yang
menempelmelekat pada bidang bangunan. d. Subjek, Objek dan Wajib Pajak Reklame serta Tarif Pajak
Yang dimaksud dengan subjek Pajak Reklame adalah: 1. Orang dan atau badan hukum yang memasang reklame
dalam wilayah daerah pemungutan pajak. 2. Orang dan atau badan hukum yang ditunjuk untuk
dipungut pajak reklame atau sebagai wajib pajak pengganti.
3. Pemegang izin pemasang iklan Sedangkan yang menjadi objek pajak reklame adalah
reklame yang diijinkan untuk dipasang di wilayah daerah pemungut pajak berdasarkan jenis-jenis pajak yang ditentukan.
Wajib pajaknya adalah orang pribadi dengan dasar pengenaan
39 pajak reklame adalah nilai sewa reklame yang tarifnya
ditetapkan paling tinggi sebesar 25. e. Dasar Perhitungan Pajak Reklame
Besarnya pajak ditetapkan berdasarkan: 1. Tarif yang berlaku
2. Jenis reklame 3. Luas reklame
4. Masa berlakunya reklamee. Lokasi pemasangan reklame f. Pembebasan dan Pengecualian Pajak Reklame
Pengecualian dari pengenaan Pajak Reklame adalah: 1. Reklame yang diadakan dan dibuat oleh Pemerintah
2. Reklame yang semata-mata mengenai pemilikan dan atau peruntukan tanah, dengan ketentuan luasnya tidak
melebihi ¼ m
2
dan diselenggarakan di atas tanah tersebut. 3. Reklame yang semata-mata memuat nama dan atau
pekerjaan orang atau badan yang menempati tanah bangunan dimana reklame, tersebut diselenggarakan
dengan ketentuan luasnya tidak melebihi ¼ m
2
. 4. Reklame yang semata-mata memuat nama atau sebutan
dari pekerjaan atau perusahaan yang diselenggarakan diatas tanahbangunan dimana reklame tersebut luasnya
tidak melebihi ¼ m
2
.
40 5. Reklame yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan
pada kendaraan milik perusahaan tersebut, yang semata- mata memuat nama dan atau sebutan umum perusahaan
yang bersangkutan dengan luasnya tidak melebihi ¼ m
2
. 6. Reklame yang merupakan jenis reklame suara apabila
menurut pendapat Kepala Daerah penyelenggaraannya termasuk golongan penjaja atau pengusaha kecil.
7. Reklame yang menurut pertimbangan dibuat untuk maksud amal dan untuk kepentingan umum untuk jangka
waktu tertentu g. Perijinan dalam Pemasangan Reklame
Pemasangan reklame harus mendapatkan ijin dari Kepala Daerah yang dimohonkan secara tertulis melalui Dinas
Cipta Karya, dengan mengisi blangko permohonan yang berisi: nama dan alamat pemohon; bentuk, ukuran dan jenis
reklame; perihal yang akan dikemukakan pada reklame; jangka waktu pemasangan reklame; jumlah reklame yang
dipasang; tempat pemasangan reklame, Ijin Reklame berlaku selama-lamanya 1 satu tahun.
h. Kewajiban, Larangan dan Pencabutan Ijin Reklame Pemasangan reklame diwajibkan: memasang stiker
atau tanda yang diberikan oleh Dinas Cipta Karya dan membubuhkan tulisan tentang nomor ijin reklame serta saat
41 berlakunya pada reklame yang dipasang; mengupayakan dan
menjaga reklamenya agar tidak menganggu keindahan dan ketertiban umum, keamanan, kesusilaan dan kesehatan.
Ijin reklame dapat dicabut apabila: pemegang ijin tidak memenuhi
kewajiban-kewajiban mengenai
tempat pemasangan reklame yang dikuasai oleh Pemerintah Daerah
setelah pemegang ijin reklame atau kuasanya diberi peringatan; pemasangan reklame mengubah bentuk reklame
yang dipasang sehingga perubahan tersebut tidak sesuai dengan data pada permohonan ijin reklame yang diajukan;
reklame yang dipasang tidak sesuai dengan keindahan dan ketertiban umum,keamanan, kesusilaan dan kesehatan.
2. Pajak Penerangan Jalan