Fungsi Pajak Pajak Daerah a. Definisi Pajak Daerah

21 1 Pajak Negara atau Pajak Pusat yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Contoh: Pajak Bumi Dan Bangunan PBB 2 Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Contoh: Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Kendaraan Bermotor

4. Fungsi Pajak

Pembangunan yang ada selama ini tidak terlepas dari peran serta masyarakat dalam membayar pajak, karena hasil dari penerimaan pajak tersebut digunakan pemerintah untuk melaksanakan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat. Dengan demikian pajak mempunyai beberapa fungsi, menurut Mardiasmo 2009:1, fungsi pajak antara lain: a. Fungsi Penerimaan Budgetar Dalam fungsinya sebagai penerimaan, pajak dipergunakan sebagai alat untuk mengumpulkan dana guna membiayai kegiatan pemerintah, terutama kegiatan- kegiatan rutin. b. Fungsi Mengatur Regular Pajak berfungsi sebagai alat pengatur untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang sosial dan perekonomian guna 22 menujupertumbuhan ekonomi yang lebih cepat, mengadakan distribusi pendapatan serta stabilitas ekonomi.

4. Pajak Daerah a. Definisi Pajak Daerah

Menurut Pasal 1 ayat 6 undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang perubahan atas undang-undang No.18 Tahun 1997 tentang Pendapatan Daerah dan Retribusi Daerah yang mengatakan Pajak Daerah sebagai berikut. “Pajak Daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan perundang- undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan daerah”. Pajak daerah sebagai salah satu Pendapatan Asli Daerah diharapkan menjadi salah satu sumber pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah, untuk meningkatkan dan memeratakan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, daerah mampu melaksanakan otonomi, yaitu mampu mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri. Meskipun beberapa jenis pajak daerah sudah ditetapkan dalam undang-undang Nomor 34 tahun 2004, daerah kabupatenkota diberi peluang dalam mengali potensi sumber-sumber keuangannya dengan menetapkan jenis pajak selain yang telah ditetapkan, sepanjang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dan sesuai dengan aspirasi masyarakat. 23

b. Jenis Pajak Daerah

Jenis pajak propinsi menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah antara lain: 1 Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di atas Air. 2 Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraaan di atas Air. 3 Pajak Bahan Bakar Kendaraaan Bermotor. 4 Pajak Air Permukaan. 5 Pajak Rokok. Kabupatenkota memungut pajak berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah antara lain: 1 Pajak Hotel adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh hotel. 2 Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan restoran. 3 Pajak Hiburan adalah pajak atas penyelenggaraan hiburan, sedangkan yang dimaksud dengan hiburan adalah semua jenis tontonan, pertunjukan, permainan, danatau keramaian yang dinikmati dengan dipungut bayaran. 4 Pajak Reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame, sedangkan yang dimaksud dengan reklame reklame adalah benda, alat, perbuatan, atau media yang bentuk dan corak ragamnya dirancang untuk tujuan komersial memperkenalkan, menganjurkan, mempromosikan, atau untuk menarik perhatian 24 umum terhadap barang, jasa, orang, atau badan, yang dapat dilihat, dibaca, didengar, dirasakan, danatau dinikmati oleh umum. 5 Pajak Penerangan Jalan adalah pajak atas penggunaan tenaga listrik, dengan ketentuan bahwa di wilayah derah tersebut tersedia penerangan jalan, yang rekeningnya dibayar oleh Pemerintah Daerah. 6 Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan adalah pajak atas kegiatan pengambilan mineral bukan logam dan batuan, baik dari sumber alam di dalam danatau permukaan bumi untuk dimanfaatkan. Sedangkan yang dimaksud dengan Mineral Bukan Logam dan Batuan adalah mineral bukan logam dan batuan sebagaimana dimaksud di dalam peraturan perundang-undangan di bidang mineral dan batubara. 7 Pajak Parkir adalah pajak atas penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor. Sedangkan yang dimaksud dengan parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara 8 Pajak Air Tanah adalah pajak atas pengambilan danatau pemanfaatan air tanah. Sedangkan yang dimaksud dengan Air 25 Tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah. 9 Pajak Sarang Burung Walet adalah pajak atas kegiatan pengambilan danatau pengusahaan sarang burung walet. Sedangkan yang dimaksud dengan Burung Walet adalah satwa yang termasuk marga collocalia, yaitu collocalia fuchliap haga, collocalia maxina, collocalia esculanta, dancollocalia linchi. 10 Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan adalah pajak atas bumi danatau bangunan yang dimiliki, dikuasai, danatau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau Badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan. Sedangkan yang dimaksud dengan Bumi adalah permukaan bumi yang meliputi tanah dan perairan pedalaman serta laut wilayah kabupatenkota. Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah danatau perairan pedalaman danatau laut. 11 Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan adalah pajak atas perolehan hak atas tanah danatau bangunan. Perolehan Hak atas Tanah danatau Bangunan adalah perbuatan atau peristiwa hukum yang mengakibatkan diperolehnya hak atas tanah danatau bangunan oleh orang pribadi atau Badan. 26

c. Subjek Pajak dan Wajib Pajak Daerah

Adapun bagian dari subjek pajak dan wajib pajak daerah adalah: 1 Subjek kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air adalah orang pribadi atau badan yang memiliki danatau menguasai kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air. Wajib pajaknya adalah orang pribadi atau badan yang memiliki kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air. Subjek pajak bea balik nama kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air adalah orang pribadi atau badan yang menerima penyerahan kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air. Wajib pajaknya adalah orang pribadi atau badan yang menerima penyerahan kendaraan bermotor dan kendaraan di atasair. 2 Subjek pajak bahan bakar kendaraan bermotor adalah konsumen bahan bakar kendaraan bermotor. Wajib pajaknya adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan kendaraan bermotor. 3 Subjek pajak air permukaan adalah orang pribadi atau badan yang dapat melakukan pengambilan danatau pemanfaatan air permukaan. Wajib pajak air permukaan adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pengambilan danatau pemanfaatan air permukaan. 4 Subjek pajak rokok adalah konsumen rokok. Wajib pajak rokok adalah pengusaha pabrik rokokprodusen dan importir rokok 27 yang memiliki izin berupa Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai. 5 Subjek pajak hotel adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pembayaran kepada hotel. Wajib pajaknya adalah pengusaha hotel. 6 Subjek pajak restoran adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pembayaran kepada restoran. Wajib pajaknya adalah pengusaha restoran. 7 Subjek pajak hiburan adalah orang pribadi atau badan yang menonton danatau menikmati hiburan. Wajib pajaknya adalah orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan hiburan. 8 Subjek pajak reklame adalah orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan atau melakukan pemesanan reklame. Wajib pajaknya adalah orang pribadi. 9 Subjek pajak penerangan jalan adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan tenaga listrik. Wajib pajaknya adalah orang pribadi atau badan yang menjadi pelanggan listrik dan atau pengguna tenaga listrik. 10 Subjek pajak parkir adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pembayaran atas tempat parkir. Wajib pajaknya adalah orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan tempat parkir 28 11 Subjek pajak mineral bukan logam dan batuan adalah orang pribadi atau badan yang dapat mengambil mineral bukan logam dan batuan. Wajib pajak mineral bukan logam dan batuan adalah orang pribadi atau badan yang mengambil mineral bukan logam dan batuan. 12 Subjek pajak air tanah adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pengambilan danatau pemanfaatan air tanah. Wajib pajak air tanah adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pengambilan danatau pemanfaatan air tanah. 13 Subjek pajak sarang burung walet adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pengambilan danatau mengusahakan sarang burung walet. Wajib pajak sarang burung walet adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pengambilan danatau mengusahakan sarang burung walet. 14 Subjek Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan adalah orang pribadi atau badan yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi danatau memperoleh manfaat atas bumi, danatau memiliki, menguasai, danatau memperoleh manfaat atas bangunan. Wajib Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan adalah orang pribadi atau badan yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi danatau memperoleh manfaat atas bumi, danatau memiliki, menguasai, danatau memperoleh manfaat atas bangunan. 29 15 Subjek Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh hak atas tanah danatau bangunan. Wajib pajak bea perolehan hak atas tanah dan bangunan adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh hak atas tanah danatau bangunan.

d. Objek Pajak Daerah

1 Objek pajak kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air adalah kepemilikan danatau penguasaan kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air. 2 Objek pajak bea balik nama kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air adalah penyerahaan kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air. 3 Objek pajak bahan kendaraan bermotor adalah bahan bakar kendaraan bermotor yang disediakan atau dianggap digunakan untuk kendaraan bermotor, termasuk bahan bakar yang digunakan untuk kendaraan di atas air. 4 Objek Pajak Air Permukaan adalah pengambilan danatau pemanfaatan Air Permukaan. 5 Objek Pajak Rokok adalah konsumsi rokok. Rokok sebagaimana yang dimaksud meliputi sigaret, cerutu, dan rokok daun. 6 Objek Pajak Hotel adalah pelayanan yang disediakan hotel dengan pembayaran termasuk: 30 a Fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangka pendek. b Pelayanan penunjang sebagai kelengkapan fasilitas penginapan atau tinggal jangka pendek yang sifatnya memberikan kemudahan dan kenyamanan. c Jasa persewaan ruangan untuk kegiatan acara atau pertemuan di hotel. 6 Objek Pajak Restoran adalah pelayanan yang disediakan restoran dengan pembayaran. 7 Objek Pajak Hiburan adalah penyelenggaraan hiburan dengan dipungut bayaran. 8 Objek Pajak Reklame adalah semua penyelenggaraan reklame. 9 Objek Pajak Penerangan Jalan adalah penggunaan tenaga listrik, di wilayah daerah yang tersedia penerangan jalan yang rekeningnya dibayar oleh pemerintah daerah. 10 Objek Pajak Parkir adalah penyelenggaraan tempat Parkir di luar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor. 11 Objek Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan adalah kegiatan pengambilan Mineral Bukan Logam dan Batuan yang meliputi: asbes; batu tulis; batu setengah permata; batu kapur; batu apung; batu permata; bentonit; dolomit; feldspar; garam batu halite; grafit; granitandesit; gips; kalsit; kaolin; 31 leusit; magnesit; mika; marmer; nitrat; opsidien; oker; pasir dan kerikil; pasir kuarsa; perlit; phospat; talk; tanah serap fullers earth; tanah diatome; tanah liat; tawas alum; tras; yarosif; zeolit; basal; trakkit; dan Mineral Bukan Logam dan Batuan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 12 Objek Pajak Air Tanah adalah pengambilan danatau pemanfaatan Air Tanah. Dikecualikan dari objek Pajak Air Tanah adalah: a. pengambilan danatau pemanfaatan Air Tanah untuk keperluan dasar rumah tangga, pengairan pertanian dan perikanan rakyat, serta peribadatan; b. pengambilan danatau pemanfaatan Air Tanah lainnya yang diatur dengan Peraturan Daerah. 13 Objek Pajak Sarang Burung Walet adalah pengambilan danatau pengusahaan Sarang Burung Walet. 14 Objek Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan adalah Bumi danatau Bangunan yang dimiliki, dikuasai, danatau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau Badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan. 15 Objek Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan adalah Perolehan Hak atas Tanah danatau Bangunan. 32

e. Dasar Pengenaan Pajak dan Tarif Pajak Daerah

1 Dasar pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dihitung sebagai perkalian dari 2 dua unsur pokok, yaitu: a Nilai Jual Kendaraan Bermotor b Bobot yang mencerminkan secara relative kadar kerusakan jalan dan pencemaran lingkungan akibat penggunaan kendaraan bermotor. Tarif Pajak Kendaraan Bermotor ditetapkan sebesar 1,5 untuk kendaraan bermotor bukan umum, 1 untuk kendaraan bermotor umum, dan 0,5 untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan besar. 2 Dasar pengenaan Pajak Kendaraan di Atas Air dihitung berdasarkan nilai jual kendaraan di atas air. Tarif ditetapkan sebesar 1,5. 3 Dasar pengenaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air adalah nilai jual kendaraan bermotor. Tarifnya ditetapkan sebagai berikut: a Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor atas penyerahan pertama 10 untuk kendaraan bermotor bukan umum, 10 untuk kendaraan bermotor umum, dan 3 untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar. b Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor atas penyerahan kedua dan selanjutnya: 1 untuk kendaraan bermotor bukan 33 umum, 1 untuk kendaraan bermotor umum, dan 0,3 untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar. c Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor atas penyerahan karena warisan: 0,1 untuk kendaraan bermotor bukan umum, 1 untuk kendaraan bermotor umum, dan 0,3 untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar. Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor atas penyerahan pertama ditetapkan 5 untuk penyerahan kedua dan selanjutnya sebesar 1, dan untuk penyerahan karena warisan ditetapkan sebesar 0,1. 4 Dasar Pengenaan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor adalah nilai jual bahan bakar kendaraan bermotor. Tarifnya ditetapkan sebesar 5. 5 Dasar pengenaan Pajak Air Permukaan adalah Nilai Perolehan Air Permukaan. Tarif Pajak Air Permukaan ditetapkan paling tinggi sebesar 10. 6 Dasar pengenaan Pajak Rokok adalah cukai yang ditetapkan oleh Pemerintah terhadap rokok.Tarif Pajak Rokok ditetapkan sebesar 10 dari cukai rokok. 7 Dasar Pengenaan Pajak Hotel adalah jumlah pembayaran yang dilakukan kepada hotel. Tarifnya ditetapkan paling tinggi 10. 8 Dasar Pengenaan Pajak Restoran adalah jumlah pembayaran yang dilakukan kepada restoran. Tarifnya ditetapkan paling tinggi 10. 34 9 Dasar Pengenaan Pajak Hiburan adalah jumlah pembayaran atau yang seharusnya dibayar untuk menonton danatau menikmati hiburan. Tarifnya ditetapkan paling tinggi sebesar 35. 10 Dasar Pengenaan Pajak Reklame adalah nilai sewa reklame. Tarifnya ditetapkan paling tinggi sebesar 25. 11 Dasar Pengenaan Pajak Penerangan Jalan adalah nilai jual tenaga listrik. Tarifnya ditetapkan paling tinggi sebesar 20. 12 Dasar Pengenaan Pajak Parkir adalah jumlah pembayaran atau yang seharusnya dibayar untuk pemakaian tempat parkir. Tarifnya ditetapkan paling tinggi sebesar 20. 13 Dasar pengenaan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan adalah Nilai Jual Hasil Pengambilan Mineral Bukan Logam dan Batuan. Tarif Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan ditetapkan paling tinggi sebesar 25. 14 Dasar pengenaan Pajak Air Tanah adalah Nilai Perolehan Air Tanah. Tarifnya ditetapkan paling tinggi sebesar 20. 15 Dasar pengenaan Pajak Sarang Burung Walet adalah Nilai Jual Sarang Burung Walet. Tarif Pajak Sarang Burung Walet ditetapkan paling tinggi sebesar 10. 16 Dasar pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan adalah NJOP. Tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan ditetapkan paling tinggi sebesar 0,3. 35 17 Dasar pengenaan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan adalah Nilai Perolehan Objek Pajak. Tarif Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan ditetapkan paling tinggi sebesar 5.

f. Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan 1. Pajak Reklame

a. Pengertian Pajak Reklame Pajak Reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame, sedangkan yang dimaksud dengan reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang menurut bentuk dan corak ragamnya untuk tujuan komersial, dipergunakan untuk memperkenalkan, menganjurkan atau memujikan suatu barang, jasa atau orang, ataupun untuk menarik perhatian umum kepada suatu barang, jasa atau orang yang ditempatkan atau dapat dilihat, dibaca, danatau didengar dari suatu tempat oleh umum kecuali yang dilakukan oleh Pemerintah. b. Sangsi atas Pelanggaran Pajak Reklame Sangsi yang dikenakan pada wajib pajak berupa denda atau pidana bila kewajiban perpajakannya tidak ditaati sepenuhnya. Sangsi tersebut berupa: 1. Pencabutan izin pemasangan reklame 36 2. Dikenakan denda sebesar 25 apabila angsuran yang dibayar tidak tepat waktu. 3. Selain pidana dikenakan juga hukuman kurungan selama- lamanya tiga bulan. c. Macam-macam Bentuk Reklame Dalam Peraturan Daerah No.10 Tahun 1998 tentang Pajak Reklame disebutkan macam-macam bentuk reklame adalah: 1. Reklame billboard adalah papan iklan yang ditempatkan di ruang luar ruang terbuka yang terbuat dari papankayubesisengbahan lain yang dipasang dengan tiang. 2. Reklame megatron adalah papan iklan yang ditempatkan di ruang luar ruang terbuka yang terbuat dari papanbesisengbahan lain yang dipasang dengan tiang dan ditambah peralatan mekanik elektronik sehingga menampilkan gambar atau pesan yang bervariasi. 3. Reklame kain dan sejenisnya adalah reklame yang dibuat dari kain atau bahan yang dipersamakan dengan kain. Yang termasuk reklame kain antara lain spanduk, banner, umbul-umbul, rontek yang mengandung pesan. 37 4. Reklame neonbox adalah papan reklame iklan yang ditempatkan di ruang luar ruang terbuka atau di dalam ruangan yang terbuat dari box yang bersinar. 5. Reklame selebaran dan sejenisnya adalah reklame yang terbuat dari kertas, plastik, atau bahan yang sejenisdipersamakan dalam bentuk selebaran. 6. Reklame berjalan adalah reklame yang ditulis atau ditempatkan dipasang pada kendaraan antara lain roda dua, tiga, empat atau kendaraan lain yang dipersamakan. 7. Reklame udara adalah reklame yang melayang di udara antara lain balon. 8. Reklame suara adalah reklame dengan kata-kata yang diucapkan atau dengan suara yang ditimbulkan oleh perantaraan alat. 9. Reklame filmslide adalah reklame yang menggunakan klise berupa kaca film atau bahan-bahan lain yang diproyeksikan pada layar putih atau benda lain. 10. Reklame peragaan adalah sejenis reklame yang dalam bentuk peragaan atau demonstrasi dari suatu hasil produksi barang yang diadakan khusus untuk tujuan promosi. 11. Reklame dengan cahaya adalah reklame yang berbentuk tulisan dan atau gambar yang terdiri dari atau dibentuk dari cahaya pijar atau alat lain yang bersinar. 38 12. Reklame tine plate adalah papan iklan yang ditempatkan di ruang luar ruang terbuka yang terbuat dari plateseng atau bahan yang dipersamakan dipasang dengan tiang ataupun menempel dalam bentuk yang sederhana 13. Reklame baliho adalah papan iklan yang ditempatkan di ruang luar ruang terbuka yang terbuat dari papan atau triplek atau bahan yang dipersamakan. 14. Reklame shopsign adalah papan reklame yang terbuat dari kayubesiseng atau bahan lain yang dipersamakan yang menempelmelekat pada bidang bangunan. d. Subjek, Objek dan Wajib Pajak Reklame serta Tarif Pajak Yang dimaksud dengan subjek Pajak Reklame adalah: 1. Orang dan atau badan hukum yang memasang reklame dalam wilayah daerah pemungutan pajak. 2. Orang dan atau badan hukum yang ditunjuk untuk dipungut pajak reklame atau sebagai wajib pajak pengganti. 3. Pemegang izin pemasang iklan Sedangkan yang menjadi objek pajak reklame adalah reklame yang diijinkan untuk dipasang di wilayah daerah pemungut pajak berdasarkan jenis-jenis pajak yang ditentukan. Wajib pajaknya adalah orang pribadi dengan dasar pengenaan 39 pajak reklame adalah nilai sewa reklame yang tarifnya ditetapkan paling tinggi sebesar 25. e. Dasar Perhitungan Pajak Reklame Besarnya pajak ditetapkan berdasarkan: 1. Tarif yang berlaku 2. Jenis reklame 3. Luas reklame 4. Masa berlakunya reklamee. Lokasi pemasangan reklame f. Pembebasan dan Pengecualian Pajak Reklame Pengecualian dari pengenaan Pajak Reklame adalah: 1. Reklame yang diadakan dan dibuat oleh Pemerintah 2. Reklame yang semata-mata mengenai pemilikan dan atau peruntukan tanah, dengan ketentuan luasnya tidak melebihi ¼ m 2 dan diselenggarakan di atas tanah tersebut. 3. Reklame yang semata-mata memuat nama dan atau pekerjaan orang atau badan yang menempati tanah bangunan dimana reklame, tersebut diselenggarakan dengan ketentuan luasnya tidak melebihi ¼ m 2 . 4. Reklame yang semata-mata memuat nama atau sebutan dari pekerjaan atau perusahaan yang diselenggarakan diatas tanahbangunan dimana reklame tersebut luasnya tidak melebihi ¼ m 2 . 40 5. Reklame yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan pada kendaraan milik perusahaan tersebut, yang semata- mata memuat nama dan atau sebutan umum perusahaan yang bersangkutan dengan luasnya tidak melebihi ¼ m 2 . 6. Reklame yang merupakan jenis reklame suara apabila menurut pendapat Kepala Daerah penyelenggaraannya termasuk golongan penjaja atau pengusaha kecil. 7. Reklame yang menurut pertimbangan dibuat untuk maksud amal dan untuk kepentingan umum untuk jangka waktu tertentu g. Perijinan dalam Pemasangan Reklame Pemasangan reklame harus mendapatkan ijin dari Kepala Daerah yang dimohonkan secara tertulis melalui Dinas Cipta Karya, dengan mengisi blangko permohonan yang berisi: nama dan alamat pemohon; bentuk, ukuran dan jenis reklame; perihal yang akan dikemukakan pada reklame; jangka waktu pemasangan reklame; jumlah reklame yang dipasang; tempat pemasangan reklame, Ijin Reklame berlaku selama-lamanya 1 satu tahun. h. Kewajiban, Larangan dan Pencabutan Ijin Reklame Pemasangan reklame diwajibkan: memasang stiker atau tanda yang diberikan oleh Dinas Cipta Karya dan membubuhkan tulisan tentang nomor ijin reklame serta saat 41 berlakunya pada reklame yang dipasang; mengupayakan dan menjaga reklamenya agar tidak menganggu keindahan dan ketertiban umum, keamanan, kesusilaan dan kesehatan. Ijin reklame dapat dicabut apabila: pemegang ijin tidak memenuhi kewajiban-kewajiban mengenai tempat pemasangan reklame yang dikuasai oleh Pemerintah Daerah setelah pemegang ijin reklame atau kuasanya diberi peringatan; pemasangan reklame mengubah bentuk reklame yang dipasang sehingga perubahan tersebut tidak sesuai dengan data pada permohonan ijin reklame yang diajukan; reklame yang dipasang tidak sesuai dengan keindahan dan ketertiban umum,keamanan, kesusilaan dan kesehatan.

2. Pajak Penerangan Jalan