84 Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah LPP UMKM
sebanyak 13 lembaga. Dalam tata perekonomian Indonesia, koperasi merupakan alat
perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat dan sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa dan alat
pembina insan masyarakat untuk memperkokoh kedudukan ekonomi bangsa Indonesia serta bersatu dalam mengatur tata laksana
perekonomian rakyat. Perkembangan koperasi pada pemerintahan Kabupaten Tangerang selama 2009-2010 menunjukkan peningkatan,
dan tercatat pada tahun 2010 sebanyak 532 unit koperasi aktif, koperasi non aktif sebanyak 425 unit dan koperasi primer sebanyak
953 unit. Sedangkan Koperasi Unit Desa tercatat sebanyak 21 unit.
5. Keuangan Daerah, Pendapatan Domestik Bruto PDRB, dan Inflasi
a. Keuangan Daerah
Tabel 4.3 Pendapatan Daerah dan Realisasi
Dalam Rupiah
Tahun Anggaran
Pendapatan Daerah
Rp Realisasi
Pendapatan Daerah
Rp Persentase
2006 1.199.742.682.381
1.261.750.836.799 105,17
2007 1.481.126.786.000
1.532.411.945.309 112,29
2008 1.680.196.071.000
1.906.196.738.614 113,48
2009 1.745.093.634.719
1.920.402.615.206 110,05
2010 1.533.658.027.481
1.634.236.485.836 106,56
2011 1.981.941.015.923
2.224.307.766.291 112,23
Sumber: Dinas Pendapatan Daerah DISPENDA Kab. Tangerang
85 Dengan melihat perincian angka-angka dalam tabel 4.3 dapat
dikatakan bahwa pada tahun Anggaran 2006 realisasi pendapatan terlihat lebih besar dari anggarannya. Persentasenya mencapai 105,17
dari anggaran. Pada tahun 2007 dalam, realisasinya mengalami peningkatan dengan persentase 112,29, pada tahun 2008 juga
mengalami peningkatan yang begitu pesat jika bandingkan tahun 2008, realisasi tahun 2009 dari hasil Pendapatan Daerah yang direlisasikan
Rp. 1.906.196.738.614.531 dengan persentase 113,48, Sedangkan pada tahun 2009 relisasi dari pendapatan daerah
tersebut meskipun juga telah mencapai anggaran, namun persentasenya menurun dari 113,48 menjadi hanya 110,05. Ada penurunan sekitar
3,43. Penurunan ini disebabkan adanya pemekaran Daerah Otonomi Baru Kota Tangerang selatan yang sebelumnya masuk ke dalam
wilayah Kabupaten Tangerang. Menurut peraturan dan perundang- undangan mengenai pemekaran daerah dalam hal ini tersebut sesuai
dengan keputusan pemerintah pusat. Penurunan ini terus berlanjut di tahun anggaran 2010. Meskipun juga mencapai target pendapatan,
namun persentasenya hanya 106,56, lebih kecil dari tahun 2009. Baru pada tahun 2011, persentasinya kembali naik mencapai 112,23.
b. Produk Domestik Regional Bruto PDRB Salah satu indikator keberhasilan pembangunan di Kabupaten
Tangerang adalah diukur dengan menggunakan Produk Domestik Regional Bruto PDRB dan pada tahun 2006 Kabupaten Tangerang
86 Sumber: BPS Kabupaten Tangerang, Data Tahun 2012
Sumber: BPS Kabupaten Tangerang, Data Tahun 2012 Atas Dasar Harga Berlaku ADHB sebesar 23.100.149 jutaan Rp
dan Atas Dasar Harga Konstan ADHK sebesar 14.907.051 jutaan RP. Pertumbuhan ekonomi yang ditunjukkan oleh perkembangan
PDRB, pada tahun 2006, ADHB sebesar 13,65 dan ADHK sebesar 6,02.
Tabel 4.4 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
dan Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Tangerang Tahun 2006-2011
TAHUN PDRB ADHB
PDRB ADHK
Jumlah jutaan RP
Laju Pertumbuhan
Jumlah jutaan RP
Laju Pertumbuhan
2006 23.100.149
13,65 14.907.051
6,02 2007
25.412.268,79 9,55
15.805.589,85 6,48
2008 28.437.349,10
11,90 16.647.358,27
5,33 2009
30.884.647,87 8,61
17.382.090,66 4,41
2010 34.802.038,10
12,68 18.549.118,62
6,71 2011
39.993.019 14,92
19.912.417 7,35
Dari tabel 4.4 tersebut bisa ditarik kesimpulan bahwa salah satu indikasi bahwa pembangunan di bidang perekonomian di
Kabupaten Tangerang memang terjadi peningkatan yang belum cukup signifikan, akan tetapi terdapat potensi untuk mengarah
pada perbaikan perekonomian Kabupaten Tangerang. c. Inflasi
Tabel 4.5 Inflasi Kab. Tangerang
Tahun 2006
2007 2008
2009 2010
2011
Inflasi
7,18 3,25
6,25 4,02
5,59 3,78
87 Selama tahun 2006 inflasi di Kabupaten Tangerang
mencapai 7,18, ini adalah tingkat inflasi tertinggi selama 6 tahun terakhir 2006-2011. Penyumbang inflasi terbesar adalah kelompok
Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 11.98. Sedangkan penyumbang terendah adalah kelompok Listrik, Gas dan Air Bersih
sebesar 3.15. Perkembangan sektor riil dan berbagai dampaknya pada kesejahteraan masyarakat, tidak lepas dari peran investasi baik
dalam bidang usaha besar, kecil maupun menengah. Peran pemerintah sebagai regulator perekonomian daerah, menyediakan
fasillitas terutama perdagangan bagi masyarakat menengah kebawah.
B. Gambaran Umum DISPENDA Kabupaten Tangerang 1. Kedudukan