Periklanan Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam perpindahan merek telepon seluler merek lain ke merek samsung: studi pada pengguna telepon seluler merek samsung yang sebelumnya menggunakan telepon seluler merek lain di Univers

20 2. Marketing capabilities, yaitu merupakan macam kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan dalam usahanya untuk memasarkan produkjasa. Sub-faktornya adalah kreativitas iklan, variasi promosi, dan intensitas iklan. 3. Perceived quality, yaitu merupakan tingkat kualitas yang dirasakan oleh konsumen setelah membeli dan mengkonsumsi produkjasa. Sub-faktornya adalah kualitas fitur, kualitas barang 4. Aftersales service, yaitu merupakan pelayanan lebih lanjut yang mampu diberikan perusahaan setelah proses pembelian produkjasa. Sub-faktornya adalah apresiasi kepada konsumen, pelayanan servis center, dan kecepatan servis center. 5. Brand recognition, yaitu meliputi seberapa jauh konsumen mengetahui, mengenal, dan memberi tanggapan suatu merek dari produkjasa. Sub-faktornya adalah popularitas merek, penghargaan atas merek dan reputasi merek.

5. Periklanan

a. Pengertian periklanan Periklanan Advertising semua bentuk berbayar atas presentasi nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas Kotler dan Keller 2013:202. 21 b. Tujuan periklanan Tujuan periklanan yaitu tugas komunikasi khusus dan tingkat pencapaian yang harus dicapai dengan pemirsa tertentu dalam jangka waktu tertentu Kotler dan Keller 2013:203 Tujuan periklanan dapat digolongkan menurut sasaranya, yakni untuk memberi informasi, persuasi atau meningkatkan para pembeli, menambah nilai dan membantu usaha lain perusahaan. 1. Iklan normatif, bertujuan untuk membentuk permintaan pertama dengan memberitahu pasar tentang produk baru, mengusulkan kegunaan baru suatu produk, memberitahukan pasar tentang perubahan harga, menjelaskan cara kerja suatu produk, menjelaskan pelayanan yang tersedia, mengoreksi kesan yang salah, mengurangi kecemasan pembeli dan membangun citra perusahaan 2. Iklan persuasif, bertujuan untuk membentuk permintaan selektif suatu merek tertentu, dilakukan pada tahap kompetitif dengan membentuk preferensi merek, mendorong alih merek, mengubah persepsi pembeli tentang atribut produk, membujuk pembeli untuk membeli sekarang, dan membujuk pembeli menerimamencoba menstimulasikan penggunaan produk. 3. Iklan pengingat, bertujuan untuk mengingatkan pada produk yang sudah mapan dengan mengingatkan pembeli dimana dapat 22 membelinya membuat pembeli tetap ingat produk itu walau tidak musimnya, dan mempertahankan kesadaran puncak. 4. Iklan penambah nilai, bertujuan untuk menambah nilai merek pada persepsi konsumen dengan melakukan inovasi, perbaikan kualitas dan penguatan persepsi konsumen. 5. Iklan bantuan aktivitas lain, bertujuan membantu memfasilitasi aktivitas lain perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran, misalnya iklan membantu dalam pelepasan promosi penjualan kupon, membantu wiraniaga perkenalan produk, menyempurnakan hasil komunikasi pemasaran yang lain. Bagi produsen, iklan bukan hanya menjadi alat promosi barang maupun jasa, melainkan juga untuk menanamkan citra kepada konsumen maupun calon konsumen tentang produk yang ditawarkan. Citra yang dibentuk oleh iklan sering kali menggiring khalayak untuk percaya pada produk, sehingga mendorong calon konsumen untuk mengkonsumi maupun mempertahankan loyalitas konsumen. c. Tahapan hierarki efek akibat periklanan Dalam bukunya Umar 2005:246-247 menerangkan bahwa, minat konsumen potensial atas suatu produk yang ditawarkan dipasar, pada dasarnya terbagi atas tiga tahapan, yaitu tahap mengetahui, terpengaruh, dan bertindak untuk melakukan 23 pembelian. Model yang pada umumnya dipakai untuk melihat tahapan-tahapan ini adalah model AIDCA. 1. Perhatian Attention Pada tahap ini iklan yang ditayangkan harus dapat menarik perhatian khalayak sasaranya, jika tahap ini tidak berhasil, maka tahap selanjutnya menjadi tidak berguna. Dengan mengetahui hasil pada tahap ini perusahaan sudah dapat mengevaluasi program periklanan yang dilaksanakan. 2. Minat Interest Jika perhatian khalayak sasaran berhasil direbut, iklan yang ditayangkan hendaknya dapat membuat pemirsa berminat untuk mengetahui lebih lanjut mengenai produk yang diiklankan. Untuk itu pemirsa harus dirangsang agar mau mengikuti pesan-pesan iklan tersebut. 3. Keinginan Desire Iklan harus berhasil menggerakan keinginan pemirsa untuk memiliki atau menikmati produk tersebut. kebutuhan atau keinginan mereka untuk memiliki, memakai, atau melakukan sesuatu sebagai kelanjutan tahap interest. 4. Rasa percaya Conviction Sampai tahap ini tujuan perusahaan melalui iklan telah berhasil menciptakan kebutuhan calon pembeli. Sejumlah calon pembeli sudah mulai goyah dan emosinya mulai tersentuh, tapi 24 masih timbul keraguan. Dalam kondisi ini hendaknya iklan harus dapat meyakinkan atau menimbulkan rasa percaya diri calon pembeli. 5. Tindakan Action Pada tahap ini hendaknya calon pembeli sudah dapat mengambil keputusan, membeli atau tidak. Tetapi belum sungguh-sungguh berusaha untuk membeli. Mungkin keinginan untuk membeli sudah diputuskan tetapi pembelian belum juga dilakukan karena ada kendala. Untuk itu iklan harus dapat menuntun calon pembeli untuk mengambil langkah akhir berupa tindakan pembelian. Lu-shu dan Chang 2003 dalam Ermayanti 2006:99, berpendapat bahwa periklanan memberikan perangsang dan pendorong bagi konsumen untuk berpindah merek dan menyatakan bahwa konsumen dengan tingkat persepsi yang berbeda mempunyai berbagai macam kemungkinan untuk berpindah merek

6. Harga