Ketidakpuasan Konsumen Consumer Unsatisfaction

31 9 Sifat pasar Setiap perusahaan perlu memahami kaitan sifat pasar dan permintaan yang dihadapinya, apakah termasuk persaingan sempurna, persaingan monopolistik, oligopoli, atau monopoli.

7. Ketidakpuasan Konsumen Consumer Unsatisfaction

a. pengertian ketidakpuasan konsumen

menurut Peter dan Olson 2005:160 serta Kotler dan Amstrong 2008 ketidakpuasan konsumen muncul ketika kinerja suatu produk ternyata lebih buruk dari kinerja yang diharapkan. Konusmen yang merasa tidak puas terhadap suatu produk cenderung tidak akan melakukan pembelian ulang, cenderung beralih merek, serta mengajukan keberatan kepada produsen, pengecer, dan bahkan menceritakan kepada konsumen lainya. Mower dan Minor dalam Ermayanti 2006 berpendapat bahwa ketidakpuasan dapat menyebabkan konsumen melakukan beberapa tindakan: 1 konsumen lebih mungkin meninggalkan hubungan dengan produk dan perusahaan 2 konsumen lebih mungkin mengurangi tingkat konsumsi barang dan jasa b. Ketidakpuasan Konsumen terhadap Brand Switching Proses konsumen dalam mengambil keputusan pembelian haruslah dipahami oleh pemasar perusahaan dengan baik, 32 disamping bertujuan untuk membuat strategi pemasaran yang tepat, juga dikarenakan bahwa proses pembuatan keputusan yang dilakukan konsumen dalam membeli suatu produk tidak dianggap sama. Setelah melakukan pembelian, konsumen akan mengevaluasi atas keputusan dan tindakanya dalam membeli. Jika konsumen menilai kinerja produk atau layanan dirasakan sama atau melebihi apa yang diharapkan, maka konsumen akan puas dan sebaliknya jika kinerja produk atau layanan yang diterima kurang dari yang diharapkan, maka konsumen akan tidak puas. Konsumen yang tidak puas cenderung akan bersikap negatif, menghentikan pembelian atau menceritakan hal-hal yang tidak menyenangkan mengenai produk atau jasa yang dibelinya kepada konsumen lain Suryani 2008:19. Menurut Assael 1998 dalam Setiyaningrum 2007 bahwa kepuasan dapat memperkuat sikap positif terhadap merek, meningkatkan kecenderungan untuk membeli kembali merek yang sama, sedangkan ketidakpuasan memunculkan sikap negatif terhadap merek, dan mengurangi kecenderungan untuk membeli merek yang sama. c. Faktor –faktor yang mempengaruhi ketidakpuasan konsumen Ketidakpuasan konsumen di ukur melalui kualitas produk. Menurut Rangkuti 2009:130, kualitas adalah salah satu dari alat yang paling sering digunakan oleh pemasar untuk melakukan 33 positioning . Kualitas mempunyai imbas yang langsung terasa pada produk. Hal ini akan semakin mendekatkan pemasar dengan nilai nilai pelanggan dan kepuasan pelanggan. Menurut Tjiptono 2008:67, didalam kualitas produk terdapat delapan dimensi utama yang biasanya digunkan, yaitu: 1. Kinerja performance karakteristik operasi dasar dari suatu produk. Misalnya kecepatan pengiriman paket titipan kilat, ketajaman gambar dan warna sebuah TV, serta kebersihan makanan di restoran. 2. Fitur Feature, karaktristik pelengkap khusus yang dapat menambah pengalaman pemakaian produk. Contohnya minuman gratis selama penerbangan pesawat, AC pada mobil dan koleksi tambahan aneka nada panggil pada telepon genggam 3. Kehandalan reliability yaitu probabilitas terjadinya kegagalan atau kerusakan produk dalam waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan, semakin andal produk bersangkutan. 4. Daya tahan durability yaitu jumlah pemakaian produk sebelum produk bersangkutan harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian normal yang dimungkinkan, semakin besar pula daya tahan produk. Baterai merupakan salah satu contoh produk 34 yang kerap kali menekankan aspek daya tahan sebagai positioning kunci. 5. conformance, yaitu tingkat kesesuaian produk dengan standar yang telah ditetapkan, misalnya ketepatan waktu, keberankatan dan kedatangan kereta api, dan keesuaian ukuran sepatu dengan standar yang berlaku. 6. Service ability Service ability yaitu kecepatan dan kemudahan untuk direparasi serta kompetensi dan keramahtamahan staf layanan. 7. Estetika aesthetics Estetika aesthetics menyangkut penampilan produk yang dapat dinilai dengan panca indera rasa, aroma, suara dan seterusnya 8. Persepsi terhadap kualitas Perceived Quality Persepsi terhadap kualitas Perceived Quality yaitu kualitas yang dinilai berdasarkan reputasi penjual, contohnya mobil BMW, arloji Rolex, kemeja polo, dan peralatan elektronik Sony. Suatu perusahaan tidak akan bertahan tanpa ada konsumen yang mempergunakan atau memakai produk yang dihasilkan pihak produsen, oleh sebab itu guna meningkatkan mutu dari produk yang dihasilkan suatu perusahaan haruslah berdasarkan kepuasan pelanggan Costumer satisfaction Dengan mengetahui kepuasan pelanggan maka barang dan jasa yang diproduksi suatu produsen tersebut memiliki nilai lebih 35 karena lebih diminati konsumen sebagai pemakai produk tersebut. menurut Umar 2001:93 mengemukakan bahwa kualitas produk merupakan hal yang penting bagi konsumen. kualitas produk, baik yang berupa barang atau jasa perlu ditentukan melalui dimensi- dimensinya, yang disebut dengan dimensi kualitas barang atau produk.

8. Citra merek