43
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan tinjauan pustaka, maka dibuatlah kerangka pemikiran bahwa Perpindahan  merek  dipengaruhi  oleh  periklanan,  harga,  ketidakpuasan
konsumen, dan citra merek.  Kerangka pemikiran teoritis digambarkan sebagai berikut :
44
Gambar 2.2 Kerangka pemikiran
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Perpindahan Merek Telepon Seluler
Merek Lain ke Merek Samsung
Periklanan
1.Mengetahui 2.Terpengaruh
3.Bertindak
untuk melakukan
pembelian
Harga
1.
Kebijakan harga
2.
Penyesuaian harga
Citra merek
1.  Kekuatan strength 2.  Keunikan
3.  Favourable
Ketidakpuasan konsumen
1.  Kinerja performance 2.  Fitur feature
3.  Kehandalan reliability 4.  Daya tahan durability
5.  Keseuaian
conformance 6.  Serviceability
7.  Estetika
8.
Kualitas yang
dipersepsikan
Analisis faktor
Faktor ke-n Faktor ke-3
Faktor ke-2 Faktor ke-1
Interpretasi hasil
Kesimpulan
Uji Kualita Data 1.  Validitas
2.  Reliabilitas
45
D. Hipotesis
Diduga  faktor  periklanan,  harga,  ketidakpuasan  konsumen,  dan  citra merek merupakan faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam keputusan
perpindahan  merek  dari  telepon  selulersmartphone  merek  lain  ke  merek Samsung.
46
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Objek penelitian kali ini dilakukan pada produk telepon seluler merek Samsung.  Sedangkan  subjek  penelitian  ini  adalah  para  Mahasiswai
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang pernah memakai atau  menggunakan  telepon  merek  lain  lalu  berpindah  menjadi  merek
Samsung.  Penelitian  ini  dilakukan  untuk  mengetahui  apakah  variabel periklanan,  harga,  ketidakpuasan  konsumen,  dan  citra  merek  mampu
mempengaruhi  konsumen  sehingga  melakukan  perpindahan  merek  yang sebelumnya merek telepon seluler lain menjadi merek Samsung.
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi  adalah  wilayah  generalisasi  yang  terdiri  atas  obyeksubyek yang  mempunyai  kualitas  dan  karakteristik  tertentu  yang  ditetapkan  oleh
peneliti  untuk  dipelajari  dan  kemudian  ditarik  kesimpulannya  Sugiyono, 2009:80.  Populasi  pada  penelitian  ini  adalah  pengguna  telepon
selulerSmartphone merek Samsung di Jakarta. Sampel  adalah  bagian  dari  jumlah  dan  karakteristik  yang  dimiliki
oleh  populasi  tersebut.  Bila  populasi  besar,  dan  peneliti  tidak  mungkin mempelajari semua  yang ada pada populasi,  misalnya karena keterbatasan
dana,  tenaga  dan  waktu,  maka  peneliti  dapat  menggunakan  sampel  yang diambil  dari  populasi  itu  Sugiyono,  2009:81.  Menurut  Simamora
47
2005:108 tidak ada ukuran sampel minimal  yang diterima dalam analisis faktor.  Memang,  semakin  besar  jumlah  sampel  maka  analisis  faktor
semakin akurat. Sebaiknya ukuran sampel berjumlah 100 orang atau lebih. Jangan  melakukan  analisis  faktor  kalau  jumlah  sampel  kurang  dari  50,
namun ketentuan ini tidak mutlak. Sebagai aturan umum, jumlah responden minimal  adalah  tiga  kali  jumlah  variabel.  Jumlah  sampel  yang  digunakan
dalam penelitian ini adalah 100 orang. Metode  sampling  yang  digunakan  pada  penelitian  ini  adalah  non
probability sampling  yaitu  metode  pengambilan  sampel  yang  tidak
memberikan  peluang  yang  sama  bagi  setiap  unsur  populasi  untuk  dipilih menjadi  sampel.  Teknik  sampling  adalah  teknik  pengambilan  sampel.
Teknik sampling  yang digunakan dalam penelitian  ini adalah  melalui cara accidental    sampling
yang  merupakan  teknik  penentuan  sampling berdasarkan  kebetulan,  yaitu  siapa  saja  yang  secara  kebetulaninsidental
bertemu  dengan  peneliti  dapat  digunakan  sebagai  sampel,  bila  dipandang orang  yang  kebetulan  ditemui  itu  cocok  sebagai  sumber  data.  Sugiyono,
2010:67 C.
Metode Pengumpulan Data
Menurut  Sekaran  2006:60,  dilihat  dari  sumber  datanya,  data  bias diperoleh  dari  sumber  dan  sekunder.  Metode  pengumpulan  dilakukan
dengan dua cara tersebut, yaitu :
48
1. Data Primer
Cara mendapatkan data dari sumber pertama yang menjadi objek penelitian  melalui  penyebaran  kuesioner  dengan  pertanyaan  tertutup,
yaitu  pertanyaan  yang  tidak  memberikan  kebebasan  kepada  responden karena alternatif jawaban sudah ditentukan oleh peneliti.
Dalam penelitian ini pengukuran yang digunakan untuk mengukur tanggapan responden adalah dengan memakai skala ordinal, yaitu skala
yang tidak hanya mengkategorikan variabel-variabel untuk menunjukan perbedaan diantara berbagai kategori, tetapi juga mengurutkan kedalam
beberapa cara  Sekaran, 2006:17 Pertanyaan  pertanyaan  pada  penelitian  kali  ini  dibuat  dengan
skala  likert.  Skala  likert  merupakan  skala  yang  dapat  memperlihatkan tanggapan konsumen terhadap karakteristik suatu produk sangat setuju,
setuju,  ragu-ragu,  tidak  setuju,  sangat  tidak  setuju.  Informasi  yang diperoleh  dengan  skala  likert  berupa  skala  pengukuran  ordinal,  oleh
karenanya  terhadap  hasilnya  hanya  dapat  dibuat  rangking  tanpa  dapat diketahui  berapa  besarnya  selisih  antara  satu  tanggapan  ke  tanggapan
lainya Durianto, 2004:41.  Skala likert sebagai berikut :   Sangat setuju SS = Diberi bobot  skor 5
  Setuju S = Diberi bobot  skor 4   Ragu-ragu R = Diberi bobot  skor 3
  Tidak setuju TS = Diberi bobot  skor 2   Sangat tidak setuju STS = Diberi bobot  skor 1