12
26 f.
Tidur terganggu g.
Nafsu makan berkurang
Gambar 2.1 Gejala Depresi. Sumber : Baldwin Birtwistle, 2002-
2.1.6 Klasifikasi Depresi
DSM-IV mendefenisikan bahwa gangguan mood berbeda dalam hal penampilan klinis, perjalanan penyakit, genetik dan respon pengobatan. Kondisi ini dibedakan
berdasarkan ada atau tidaknya maniak bipolar atau unipolar, beratnya penyakit mayor atau minor dan peran kondisi medis atau psikiatrik lainnya sebagai penyebab
gangguan primer atau sekunder sehingga depresi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
15
1. Gangguan mood mayor: depresi mayor atau tanda dan gejala maniak.
a. Gangguan Bipolar I maniak-depresi: maniak pada masa lalu atau saat ini
dengan atau tanpa adanya depresi atau riwayat depresi. Kadang-kadang depresi mayor muncul.
b. Gangguan Bipolar II: hipomania dan depresi mayor harus ada saat ini atau
pernah ada. c.
Gangguan Depresi Mayor: depresi berat saja.
13
26 2.
Gangguan mood spesifik lainnya :depresi minor dan tanda atau gejala maniak.
a. Gangguan distimik: depresi saja.
b. Gangguan siklotimik: gejala depresi dan hipomaniak saat ini atau baru saja
berlalu secara terus-menerus selama 2 tahun.
3. Gangguan mood: akibat kondisi medis umum dan gangguan mood yang diinduksi
zat, bisa depresi, maniak, atau campuran, ini merupakan gangguan mood
sekunder.
4. Gangguan penyesuaian dengan mood depresi: depresi yang disebabkan oleh
adanya stesor.
2.1.7 Tingkatan Depresi
Dalami 2009 membagi beberapa tingkatan depresi dengan gejala yang berbeda:
16
1. Depresi ringan
Setiap individu pasti pernah mengalaminya yang ciri-cirinya lain bersifat sementara, alamiah adanya rasa sedih perubahan proses pikir, komunikasi dan
hubungan sosial kurang baik dan merasa tidak nyaman. 2.
Depresi sedang a.
Afek: Murung, cemas, kesal, marah, menangis, rasa bermusuhan, dan harga diri rendah.
b. Proses pikir: Perhatian sempit, berpikir lambat, ragu-ragu atau bimbang,
konsentrasi menurun, berpikir rumit dan putus asa serta pesimis. c.
Sensasi somatic dan aktivitas motorik: bergerak lamban, tugas-tugas terasa berat, tubuh lemah dan sakit kepala dan dada, mual, muntah, konstipasi, nafsu
makan dan berat badan menurun, tidur terganggu. d.
Pola komunikasi: Bicara lambat, berkurang komunikasi verbal dan komunikasi non verbal meningkat.
e. Partisipasi sosial: Menarik diri, tidak mau bekerja atau sekolah, mudah
tersinggung, bermusuhan, tidak memperhatikan kebersihan diri.
14
26 3.
Depresi Berat Mempunyai dua episode yang berlawanan yaitu depresi berat rasa sedih tertentu
dan mania rasa gembira yang berlebihan disertai dengan gerakan yang hiperaktif a.
Gangguan Afek: Pandangan kosong, persaan hampa, murung,putus asa dan inisiatif kurang
b. Gangguan Proses Pikir: Halusinasi dan waham, konsentrasi berkurang, pikiran
merusak diri c.
Sensasi Somatic dan aktifitas motorik: Diam dalam waktu lama, tiba-tiba hiperaktif, bergerak tanpa tujuan, kurangnya perawatan diri, tidak mau makan
dan minum, berat badan menurun, bangun pagi sekali dengan perasaan tidak enak, tugas ringan terasa berat.
d. Pola Komunikasi: introvert, tidak ada sama sekali komunikasi verbal.
e. Partipasi Sosial : Kesulitan menjalankan peran sosial, isolasi sosial menarik
diri
2.1.8 Tinjauan Tentang Proses Belajar
Mahasiswa kedokteran dibagi menjadi dua tahapan pendidikan, yaitu mahasiswa yang menempuh program sarjana dan mahasiswa yang menempuh profesi
kedokteran. Untuk menempuh jenjang profesi, mahasiswa harus menyelesaikan program sarjana terlebih dahulu. Maka dari itu mahasiswa dituntut belajar. Beberapa
definisi belajar adalah sebagai berikut:
a. Definisi Belajar
Hilgard dan Bower, dalam Theories of Learning 1997 mengemukakan bahwa belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu
situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu. Perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar
kecenderungan respon bawaan, kematangan atau keadaan-keadaan sesaat seseorang.