14
26 3.
Depresi Berat Mempunyai dua episode yang berlawanan yaitu depresi berat rasa sedih tertentu
dan mania rasa gembira yang berlebihan disertai dengan gerakan yang hiperaktif a.
Gangguan Afek: Pandangan kosong, persaan hampa, murung,putus asa dan inisiatif kurang
b. Gangguan Proses Pikir: Halusinasi dan waham, konsentrasi berkurang, pikiran
merusak diri c.
Sensasi Somatic dan aktifitas motorik: Diam dalam waktu lama, tiba-tiba hiperaktif, bergerak tanpa tujuan, kurangnya perawatan diri, tidak mau makan
dan minum, berat badan menurun, bangun pagi sekali dengan perasaan tidak enak, tugas ringan terasa berat.
d. Pola Komunikasi: introvert, tidak ada sama sekali komunikasi verbal.
e. Partipasi Sosial : Kesulitan menjalankan peran sosial, isolasi sosial menarik
diri
2.1.8 Tinjauan Tentang Proses Belajar
Mahasiswa kedokteran dibagi menjadi dua tahapan pendidikan, yaitu mahasiswa yang menempuh program sarjana dan mahasiswa yang menempuh profesi
kedokteran. Untuk menempuh jenjang profesi, mahasiswa harus menyelesaikan program sarjana terlebih dahulu. Maka dari itu mahasiswa dituntut belajar. Beberapa
definisi belajar adalah sebagai berikut:
a. Definisi Belajar
Hilgard dan Bower, dalam Theories of Learning 1997 mengemukakan bahwa belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu
situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu. Perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar
kecenderungan respon bawaan, kematangan atau keadaan-keadaan sesaat seseorang.
15
26 Morgan, dalam Introduction to Psychology 1978 mengemukakan bahwa
belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.
b. Fase-Fase Belajar
Menurut Wiltig 1981 dalam Psychology of Learning, proses belajar
berlangsung dalam tiga tahapan:
a Perolehan atau penerimaan informasi Acquasition
b Penyimpanan informasi Storage
c Mendapatkan kembali informasi Retrieval
Pada tingkatan acquisition seorang siswa mulai menerima informasi sebagai stimulus dan melakukan respons terhadapnya, sehingga menimbulkan pemahaman
dan perilaku baru. Pada tahap ini terjadi pula asimilasi antara pemahaman dengan perilaku baru dalam keseluruhan perilakunya. Proses acquisition dalam belajar
merupakan tahap paling mendasar. Kegagalan dalam tahap ini akan mengakibatkan kegagalan pada tahap-tahap berikutnya. Pada tingkatan storage seorang siswa secara
otomatis akan mengalami proses penyimpanan pemahaman dan perilaku baru yang ia proleh ketika menjalani proses acquitision. Peristiwa ini sudah tentu melibatkan
fungsi short term dan long term memori. Pada tingkatan retrieval seorang siwa akan mengaktifkan kembai fungsi-fungsi sistem memorinya, misalnya ketika ia menjawab
pertanyaan atau memecahkan masalah. Proses retrieval pada dasarnya adalah upaya atau peristiwa mental dalam mengungkapkan dan memproduksi kembali apa-apa
yang tersimpan dalam memori berupa informasi, simbol, pemahaman dan perilaku tertentu sebagai respons atau stimulus yang sedang dihadapi.
Menurut Jerome S. Brunner, juga terdapat 3 fase yaitu: a
Fase informasi penerimaan materi b
Fase transformasi pengubahan materi c
Fase evaluasi penilaian materi Dalam tahap informasi, seorang siswa yang sedang belajar memperoleh
sejumlah keterangan mengenai materi yang sedang dipelajari. Di antara informasi