15
26 Morgan, dalam Introduction to Psychology 1978 mengemukakan bahwa
belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.
b. Fase-Fase Belajar
Menurut Wiltig 1981 dalam Psychology of Learning, proses belajar
berlangsung dalam tiga tahapan:
a Perolehan atau penerimaan informasi Acquasition
b Penyimpanan informasi Storage
c Mendapatkan kembali informasi Retrieval
Pada tingkatan acquisition seorang siswa mulai menerima informasi sebagai stimulus dan melakukan respons terhadapnya, sehingga menimbulkan pemahaman
dan perilaku baru. Pada tahap ini terjadi pula asimilasi antara pemahaman dengan perilaku baru dalam keseluruhan perilakunya. Proses acquisition dalam belajar
merupakan tahap paling mendasar. Kegagalan dalam tahap ini akan mengakibatkan kegagalan pada tahap-tahap berikutnya. Pada tingkatan storage seorang siswa secara
otomatis akan mengalami proses penyimpanan pemahaman dan perilaku baru yang ia proleh ketika menjalani proses acquitision. Peristiwa ini sudah tentu melibatkan
fungsi short term dan long term memori. Pada tingkatan retrieval seorang siwa akan mengaktifkan kembai fungsi-fungsi sistem memorinya, misalnya ketika ia menjawab
pertanyaan atau memecahkan masalah. Proses retrieval pada dasarnya adalah upaya atau peristiwa mental dalam mengungkapkan dan memproduksi kembali apa-apa
yang tersimpan dalam memori berupa informasi, simbol, pemahaman dan perilaku tertentu sebagai respons atau stimulus yang sedang dihadapi.
Menurut Jerome S. Brunner, juga terdapat 3 fase yaitu: a
Fase informasi penerimaan materi b
Fase transformasi pengubahan materi c
Fase evaluasi penilaian materi Dalam tahap informasi, seorang siswa yang sedang belajar memperoleh
sejumlah keterangan mengenai materi yang sedang dipelajari. Di antara informasi
16
26 yang diperoleh itu ada yang sama sekali baru dan berdiri sendiri, ada pula yang
berfungsi menambah, memperhalus dan memperdalam pengetahuan yang sebelumnya telah dimiliki. Dalam tahap transformasi, informasi yang telah diperoleh
itu dianalisis, diubah atau ditransformasikan menjadi bentuk yang abstrak atau konseptual supaya kelak pada gilirannya dapat dimanfaatkan bagi hal-hal yang lebih
luas. Bagi pemula, tahap ini akan berlangsung sulit apabila tidak disertai dengan bimbingan orang yang diharapkan kompeten dalam mentransfer strategi kognitif yang
tepat untuk melakukan pembelajaran tertentu. Dalam tahap evaluasi, seseorang menilai sendiri sampai sejauh mana informasi yang telah ditransfornasikan tadi dapat
dimanfaatkan untuk memahami gejala atau memecahkan masalah yang dihadapi. Tak ada penjelasan rinci mengenai cara evaluasi ini, tetapi agaknya analog dengan
peristiwa retrieval untuk merespons lingkungan yang sedang dihadapi. c.
Faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Menurut Muhibbin Syah 1995, faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan
menjadi 2 macam:
1 Faktor internal
a
Aspek fisiologis
Kondisi umum jasmani dan torus tegangan otot yang menandai tingkat hubungan organ-organ tubuh dan sendi-sendinya dapat mempengaruhi
semangat dan intensitas belajar.
b
Aspek psikologis
Banyak faktor psikologis yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas belajar. Namun faktor-faktor yang esensial adalah tingkat kecerdasan, sikap, bakat,
minat, dan motivasi.
2 Faktor eksternal
a Lingkungan sosial
Lingkungan sosial mahasiswa contohnya dosen, staf administrasi, teman- teman kuliah, masyarakat, tetangga, serta teman-teman di kost. Lingkungan