Hasil Evaluasi Kurikulum Evaluasi Kurikulum Bertaraf Internasional

227 dengan SKKNI, selanjutnya dikelompokkan berdasarkan list. Dikirimkan ke dudi untuk dianalisis, tatap muka dan finishing kemudian dapat dijadikan dokumen evaluasi kurikulum.

C. Pembahasan 1.

Perencanaan Kurikulum Bertaraf Internasional Perencanaan kurikulum merupakan langkah awal atau hal dasar dalam penyelenggaraan sekolah. Perencanaan kurikulum bukanlah hal yang mudah karena berbagai faktor yang mempengaruhinya. Perencanaan kurikulum yang tepat tentunya akan memudahkan bagi pendidik dalam melakukan pembelajaran dan mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi untuk peserta didik. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa perencanaan kurikulum bertaraf Internasional pada Implementasi Kurikulum Betaraf Internasional secara rata-rata dalam kategori baik. Maksudnya, Tim pengembang kurikulum SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta dalam menyusun kurikulum sebagian besar 75,18 telah mempertimbangkan latar belakang; visi, misi dan tujuan; struktur kurikulum; Kriteria Ketuntasan Minimum KKM; standar kelulusan; kalender pendidikan, buku panduan kurikulum nasional dan internasional. Hasil penelitian ini apabila dikaitkan dengan penelitian Rinto 2009 memiliki persamaan bahwa tim pengembang kurikulum baik di SMK 228 Negeri 2 Depok dan SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo terdiri atas kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Ketua Program Keahlian, Kepala Bengkel, Sekretaris Program Keahlian dan beberapa orang pendidik senior. Pedoman pengembangan kurikulum yang digunakan antara lain peraturan yang dikeluarkan pemerintah, Buku Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia SKKNI dari BSNP, kurikulum edisi 1999 dan 2004. Namun perbedananya adalah SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo tidak memiliki dokumen kurikulum dari sekolah atau lembaga pendidikan bertaraf internasional; tidak memiliki kemitraan dengan sekolah atau lembaga pendidikan bertaraf internasional. Sedangkan SMK Negeri 2 Depok memiliki dokumen kurikulum dari sekolah atau lembaga pendidikan bertaraf intersional Thailand dan Jepang dan menjalin kemitraan dengan sekolah atau lembaga pendidikan bertaraf internasional dan dudi Toyota Astra dan Nasmoco. Dilihat dari perencanaan kurikulum bertaraf Internasional bahwa program Keahlian Teknik Perbaikan Bodi Otomotif SMK Negeri 2 Depok telah melakukan perencanan kurikulum bertaraf internasional, meskipun dokumen kurikulum bertaraf Internasional belum lengkap dimiliki sekolah. Hasil penelitian ini apabila dikaitkan dengan hasil penelitian Rinto memiliki persamaan antara lain pengembangan perencanaan kurikulum disusun dengan cara memilah kompetensi dari kurikulum yang telah dibuat sekolah dan disesuaikan dengan teknologi yang mutakhir serta mengacu 229 struktur kurikulum yang telah ada. Perbedaannya adalah SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo pengembangan kurikulum tidak dilakukan di dalam lingkungan sekolah, tetapi dengan mengikuti paguyuban perkumpulan rintisan Sekolah Bertaraf Internasional berjumlah 16 se-Indonesia yang berlangsung di kota Bali dan Malang pada tahun 2006, sehingga proses detail dalam pengembangan perencanaan kurikulum bertaraf internasional para pendidik tidak mengetahui. Sedangkan di SMK Negeri 2 Depok Sleman pengembangan kurikulum dilakukan di dalam sekolah dengan memperhatikan kondisi dan lingkungan sekolah, dan para pendidik mengetahui proses detail dalam pengembangan kurikulum. Hasil dokumentasi disimpulkan dokumen kurikulum bertaraf internasional yang dimiliki oleh SMK Negeri 2 Depok secara lengkap. Dokumen yang tidak lengkap yang dimiliki oleh SMK Negeri 2 Depok yakni laporan perbandingan kedua hasil analisis dokumen buku dan dokumentasi uji coba kurikulum bertaraf Internasional. Apabila dikaitkan dengan hasil penelitian Rinto, hasil penelitian ini memiliki kesamaan yaitu SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo dan SMK Negeri 2 Depok Sleman telah memiliki dokumen kurikulum hasil pengembangan kurikulum untuk menyelenggarakan sekolah RSBI. Sedangkan perbedaannya adalah SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo menggunakan kurikulum dari hasil pertemuan di Malang, sedangkan SMK Negeri 2 Depok Sleman menggunakan kurikulum yang dikembangkan di 230 sekolah yang disusun oleh tim pengembang kurikulum setelah mempertimbangan masukan dari berbagai pihak yang terkait dan pedoman penyusunan kurikulum yang berlaku. Berdasarkan dari hasil analisis angket, wawancara dan dokumentasi disimpulkan perencanaan kurikulum bertaraf internasional program keahlian Teknik Perbaikan Bodi Otomotif SMK Negeri 2 Depok Sleman dikategorikan kurang dikarenakan laporan perbandingan kedua hasil analisis dokumen buku dan dokumentasi uji coba kuriulum bertarf Internasional tidak dimiliki. Pengembangan Kurikulum SMK Negeri 2 Depok Sleman mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan. Dua dari delapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi SI dan Standar Kompetensi Lulusan SKL merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Panduan pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk : 1. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,