159
Dari tabel 6 diketahui bahwa perencanaan kurikulum bertaraf internasional di SMK Negeri 2 Depok Sleman adalah rendah atau kurang
sebesar 30,77, sedang atau cukup sebesar 23,08, dan tinggi atau baik sebesar 46,15. Maksudnya, Tim pengembang kurikulum SMK Negeri 2
Depok sudah melakukan perencanaan penyusunan kurikulum dengan baik sebelum kurikulum tersebut dibuat atau diterapkan.
Tahapan perencanaan kurikulum bertaraf internasional meliputi persiapan, proses dan pelaksanaan. Masing-masing tahap tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut ini.
a. Persiapan Perencanaan Kurikulum
Jumlah item yang digunakan untuk mengukur indikator perencanaan dalam perencanaan kurikulum bertaraf internasional
berjumlah 11 item, yaitu pada butir pertanyaan 1-11. Tabel 7. Distribusi Frekuensi Perencanaan Kurikulum Bertaraf
Internasional Pada sub Indikator Perencanaan
No Skor
Kategori Jumlah
Persentase 1
22 - 28,33 RendahKurang
3 23.08
2 28,34 - 34,67
SedangCukup 1
7.69 3
34,68 – 41 TinggiBaik
9 69.23
Jumlah 13
100 Sumber : Data Penelitian Diolah
Dari tabel 7 diketahui bahwa persiapan perencanaan kurikulum bertaraf Internasional SMK Negeri 2 Depok adalah rendah atau kurang
sebanyak 23,08, sedang atau cukup sebanyak 7,69 , dan tinggi atau
160
baik sebanyak 69,23. Hal ini menunjukkan bahwa persiapan perencanaan kurikulum bertaraf Internasional SMK Negeri 2 Depok
adalah tinggi. Maksudnya, Tim pengembang kurikulum telah mempersiapkan dengan baik untuk melakukan perencanaan penyusunan
kurukulum. Sedangkan
hasil penelitian
Rinto 2009
yang meneliti
pengembangan kurikulum bertaraf internasional program keahlian Automotive Advance Technical SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo
menyimpulkan bahwa
Persiapan Pengembangan
Perencanaan Kurikulum, tim pengembang kurikulum program keahlian Automotive
Advance Technical terdiri dari pihak sekolah yaitu Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Ketua Program Keahlian, Kepala Bengkel, Sekretaris
Program Keahlian dan beberapa orang pendidik senior dalam pengembangan perencanaan kurikulumnya. Sumber-sumber buku atau
dokumen dalam rangka pengembangan perencanaan kurikulum bertaraf internasional terdiri dari Permen No. 22, 23 dan 24 tahun 2006, Buku
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia SKKNI dari BSNP, kurikulum edisi 1999 dan 2004. Dokumen kurikulum dari sekolah atau
lembaga pendidikan bertaraf internasional baik dari dalam atau luar negeri, pihak sekolah tidak memiliki. Kemitraan dengan sekolah atau
lembaga pendidikan bertaraf internasional baik dalam atau luar negeri, pihak sekolah tidak memiliki sehingga tidak ada bantuan dari mitra dalam