Proses Evaluasi Kurikulum Evaluasi Kurikulum Bertaraf Internasional

223 Pengambilan data yang dilakukan pada evaluasi kurikulum adalah dari hasil instrumn penelah. Workshop dikoreksi jurusan lain buku 1 dan dikoreksi antar guru buku 2. Dan merangkum rekomendasi yang terkumpul dari segi-segi yang belum ada pada telaah instrumen kurikulum. 2 Analisis Data Evaluasi Analisis data evaluasi merupakan proses meneliti dan mengolah data yang telah dikumpulkan untuk melakukan evaluasi kurikulum. Penilaian terhadap pelaksaaan analisis data evaluasi yang dilakukan oleh tim evaluasi kurikulum SMK Negeri 2 Depok mendapatkan rata-rata skor 4 dengan kategori sangat baik ideal. Hal ini menunjukkan bahwa tim evaluasi telah melakukan analisis semua data-data yang dipergunakan untuk melalukan penelitian. Data-data ini meliputi: dokumen perencanaan kurikulum, dokumen pelaksanaan kurikulum, kebutuhan dudi, ketersediaan SDMguru, kualitas lulusan, ketersediaan sarana dan prasarana. Data yang didapatkan oleh tim evaluasi kurikulum dianalisis bersama terhadap kekuranan-kekurangan. Kemudian diperbaiki buku 1 TPK oleh Kepala Sekolah, wakil kepala sekolah, manajemen mutu, kasi kurikulum, dan kepala jurusan. Buku 2 oleh guru bidang studi. Prosesnya tinggal membenarkan 224 dengan mempersilahkan jurusan dengan pedoman yang sama kelengkapan dratf, format dan tata tulis, namun kalau substansinya dengan dudi setelah dievaluasi kemudian diserahkan ke pengawas. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpilkan bahwa proses dalam evaluasi kurikulum bertaraf Internasional dapat disimpulkan bahwa pengambilan data dari hasil instrumen penelah. Work shop dikoreksi jurusan lain buku 1 dan dikoreksi antar guru buku 2. Dari hasil yang didapat dianalisis bersama terhadap kekurangan-kekurangan. Kemudian diperbaiki buku 1 TPK oleh Kepala Sekolah, wakil kepala sekolah, manajemen mutu, kasi kurikulum, dan kepala jurusan. Buku 2 oleh guru bidang studi. Prosesnya tinggal membenarkan dengan disilangkan antar jurusan dengan pedoman yang sama kelengkapan draft, format dan tata tulis namun kalau substansinya dengan dudi setelah dievaluasi kemudian diserahkan ke pengawas.

c. Hasil Evaluasi Kurikulum

Jumlah item yang digunakan untuk mengukur indikator hasil dalam evaluasi kurikulum bertaraf Internasional berjumlah 1 item, yaitu pada butir pertanyaan butir 7. 225 Tabel 17. Distribusi Frekuensi Evaluasi Kurikulum Bertaraf Internasional Pada sub Indikator Hasil No Skor Kategori Jumlah Persentase 1 1 - 2 RendahKurang 1 7.69 2 3 SedangCukup 2 15.38 3 4 TinggiBaik 10 76.92 Jumlah 13 100 Sumber : Data Penelitian Diolah Dari tabel 17 diketahui bahwa hasil evaluasi kurikulum bertaraf internasional adalah rendah atau kurang sebesar 7,69, sedang atau cukup sebesar 15,38, dan tinggi atau baik sebesar 76,92.. Hal ini menunjukkan bahwa hasil evaluasi kurikulum bertaraf Internasional SMK Negeri 2 Depok adalah baik. Maksudnya tim pengembang kurikulum sebagian besar 76,92 telah menghasilkan dokumen hasil evaluasi kurikulum. Hasil penelitian Rinto 2009 menyimpulkan bahwa hasil evaluasi kurikulum yaitu silabus program keahlian Automotive Advance Technical. Dikaitkan hasil penelitian Rinto, hasil penelitian ini memiliki persamaan yaitu SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo dan SMK Negeri 2 Depok Sleman telah memiliki dokumen dari hasil pelaksanaan evaluasi berupa silabus. Perbedaannya, SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo silabus tersebut berkaitan dengan program keahlian Automotive Advance Technical, sedangkan di SMK Negeri 2 Depok Sleman adalah silabus program keahlian Teknik Perbaikan Bodi Otomotif. 226 Evaluasi kurikulum ini memegang peranan yang sangat penting baik dalam penentuan kebijaksanaan pendidikan pada umumnya, maupun pada pengambilan keputusan dalam kurikulum. Hasil-hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan oleh para pemegang kebijaksanaan pendidikan dan para pengembang kurikulum dalam memilih dan menetapkan kebijaksanaan pengembangan sistem dan pengembangan model kurikulum yang digunakan. Hasil-hasil evaluasi kurikulum juga dapat digunakan oleh pendidik, kepala sekolah dan para pelaksana lainnya dalam memahami dan membantu perkembangan siswa, pemilihan bahan pelajaran, memilih metode dan alat-alat bantu pelajaran, cara penilaian serta fasilitas pendidikan lainnya. Penilaian tentang kepemilikan dokumen hasil evaluasi kurikulum SMK Negeri 2 Depok mendapatkan rata-rata skor 3,54 dengan kategori sangat baik ideal. Hal ini menunjukkan bahwa dari hasil pelaksanaan evaluasi kurikulum, Program Studi Teknik Perbaikan Bodi Otomotif SMK Negeri 2 Depok telah memiliki dokumen penting hasil evaluasi yang meliputi: dokumen perencanaan kurikulum, dokumen pelaksanaan kurikulum, kebutuhan dudi, ketersediaan SDMguru, kualitas lulusan, ketersediaan sarana dan prasarana. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses perencanaan, pembuatan, hingga menjadi wujud kurikulum meliputi: dudi mengirimkan kompetensi yang dibutuhkan oleh dudi, kemudian dicocokkan 227 dengan SKKNI, selanjutnya dikelompokkan berdasarkan list. Dikirimkan ke dudi untuk dianalisis, tatap muka dan finishing kemudian dapat dijadikan dokumen evaluasi kurikulum.

C. Pembahasan 1.

Perencanaan Kurikulum Bertaraf Internasional Perencanaan kurikulum merupakan langkah awal atau hal dasar dalam penyelenggaraan sekolah. Perencanaan kurikulum bukanlah hal yang mudah karena berbagai faktor yang mempengaruhinya. Perencanaan kurikulum yang tepat tentunya akan memudahkan bagi pendidik dalam melakukan pembelajaran dan mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi untuk peserta didik. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa perencanaan kurikulum bertaraf Internasional pada Implementasi Kurikulum Betaraf Internasional secara rata-rata dalam kategori baik. Maksudnya, Tim pengembang kurikulum SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta dalam menyusun kurikulum sebagian besar 75,18 telah mempertimbangkan latar belakang; visi, misi dan tujuan; struktur kurikulum; Kriteria Ketuntasan Minimum KKM; standar kelulusan; kalender pendidikan, buku panduan kurikulum nasional dan internasional. Hasil penelitian ini apabila dikaitkan dengan penelitian Rinto 2009 memiliki persamaan bahwa tim pengembang kurikulum baik di SMK