Analisis Faktor Penyebab Menurunnya Animo Siswa di SMK

98

C. PEMBAHASAN

Langkah berikutnya peneliti akan melakukan analisis dari hasil temuan dalam bentuk pembahasan ditiap pertanyaan. Peneliti mengkaji dua masalah yaitu faktor menurunnya animo siswa di SMK Perkebunan MM 52 Yogyakarta, serta upaya dalam meningkatkan animo siswa di SMK Perkebunan MM 52 Yogyakarta.

1. Analisis Faktor Penyebab Menurunnya Animo Siswa di SMK

Perkebunan MM 52 Yogyakarta Ditinjau dari kepentingan sekolah dalam meningkatkan minat peserta didik baru. Peran humas sangat penting dalam pengembangan penyelenggaraan sekolah yang bertujuan untuk memelihara kelangsungan hidup sekolah, meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan, memperlancar proses belajar mengajar, memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang diperlukan dalam pengembangan dan pelaksanaan program sekolah, dalam E. Mulyasa, 2004. Dari hasil penelitian yang diperoleh di lapangan menyebutkan ada beberapa faktor yang menyebabkan menurunnya minat siswa. Faktor tersebut meliputi minat siswa SMPMTs terhadap bidang pertanian kurang, lokasi sekolah yang berada di kota, fasilitas pendidikan yang masih kurang memadai, terutama sarana penunjang pembelajaran. 1 Minat Siswa SMPMTs Minat siswa SMP pada perkebunan yang kurang, Menurut Muhaimin dkk, 2011 bahwa apresiasi masyarakat terhadap pendidikan perlu diperhatikan sebagai rencana kerja sekolah RKS. Minat siswa SMPMTs terhadap bidang perkebunan yang masih kurang, oleh karena banyak siswa SMPMTs beranggapan 99 bahwa sekolah di perkebunan tidak dapat menjanjikan masa depan yang baik. Hal ini menyebabkan arah pandang siswa SMPMTs lebih condong untuk melanjutkan ke SMA, karena dianggap memiliki prospek masa depan yang baik dibanding di SMK, selain itu dukungan orang tua juga berpengaruh dalam menentukan pilihan sekolah. Menurut Budiarto, 2012 Faktor yang mendukung minat siswa bersekolah di SMK meliputi pemahaman diri, sekolah, dan keluarga. Pemahaman diri siswa adalah pengenalan secara mendalam atas potensi-potensi dirinya yang mencakup ranah minat, abilitas, kepribadian, nilai dan sikap. Lingkungan sekolah seperti sistem informasi di sekolah, relasi para guru dengan siswa, relasi pegawai administrasi dengan siswa, teman-teman, dan keadaan fisik sekolah dapat mempengaruhi siswa dalam hal memilih sekolah lanjutan. Keluarga memiliki peran penting dalam pemilihan sekolah lanjutan bagi anak. Keadaan keluarga dapat menentukan pemilihan sekolah bagi anak. Kondisi dan suasana keluarga turut menentukan bagaimana dan sampai dimana hakikat belajar dan tujuan yang dialami dan dicapai anak. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa bersekolah di SMK Perkebunan MM 52 Yogyakarta yaitu peluang kerja di bidang pertanianperkebunan saat ini sedang banyak dibutuhkan oleh perusahaan perkebunan, siswa ingin mengetahui lebih banyak tentang ilmu pertanian karena jarang ada sekolah perkebunan sehingga jumlah lulusannya sedikit. 2 Lokasi Sekolah di Kota Yogyakarta Lokasi sekolah perkebunan di pusat Kota Yogyakarta beralamat di Jalan Kenari No 65, Muja-Muju, Kota Yogyakarta. Dilihat dari segi Lingkungan 100 demografis sekolah merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun rencana kerja sekolah RKS, dalam Muhaimin dkk,2011. Dari segi lingkungan demografis, kesadaran masyarakat di sekitar sekolah untuk melanjutkan pendidikan menengah atas sebenarnya tinggi, namun tidak ke arah pendidikan kejuruan. Kota Yogyakarta bukan merupakan salah satu kota yang bergerak pada sektor perkebunan, sehingga mata pencaharian penduduk kota ini bukan bermata pencaharian sebagai pegawai di perkebunan. Hal ini membuat para calon siswa yang berasal dari kota ini umumnya tidak tertarik pada sekolah di bidang perkebunan. 3 Fasilitas Sekolah Manajemen sarana dan prasarana sekolah merupakan peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dalam menunjang proses pendidikan, dalam E Mulyasa 2003. Keterbatasan sumber dana yang dimiliki oleh sekolah, membuat pemenuhan kebutuhan terutama peralatan praktik, kurang luasnya lahan untuk praktik serta keterbatasan ketersediaan jumlah buku di perpustakaan. Hal ini menjadi salah satu faktor internal sekolah yang dapat menurunkan minat masyarakat.

2. Analisis Strategi Pemasaran Sekolah Dalam Meningkatkan Animo