Penelitian yang Relevan KAJIAN PUSTAKA

39 terhadap setiap event yang dilakukan sehingga tidak mengulangi kesalahan yang sama dan membuat peningkatan atau perbaikan pelayanan untuk event yang akan datang. Evaluasi dapat dilakukan oleh pengunjung dan panitia dalam bentuk kuesioner atau wawancara.

E. Penelitian yang Relevan

Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut. 1. Penelitian dari Arditya Febti Windaswari 2013: 48-54 dengan judul ”Pengelolaan Pameran Delayota Art sebagai Media Humas di SMA Negeri 8 Yogyakarta”. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah pembimbing ekstrakurikuler, ketua pameran, wakil kepala sekolah bagian kesiswaan, wakil kepala sekolah bagian humas, dan panitia pameran. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara dan studi dokumentasi. Keabsahan data menggunakan uji kredibilitas data trianggulasi sumber dan menggunakan bahan referensi, dependability, dan confirmability. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengorganisasian data, reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 perencanaan pameran delayota art secara keseluruhan sudah efektif dan efisien, dimulai dari penetapan sasaran pameran dan materi pameran yang sudah dilakukan dengan tepat sesuai dengan 40 tujuan awal, proses pencarian dana dan promosi juga cukup efisien karena dilakukan oleh semua anggota panitia, sehingga tidak menggangu waktu belajar siswa. 2 keseluruhan pengorganisasian dalam pameran delayota art sudah berjalan dengan efektif dan komunikatif, mulai dari pembagian kerja dan pengelompokkan pekerjaan yang sudah teratur sesuai dengan kompetensi dan keseluruhan panitia aktif dalam proses berjalannya kepanitiaan delayota art, namun dalam hal kerja sama masih ada beberapa individu yang belum dapat menyesuaikan diri dalam kepanitiaan. 3 pengarahan dalam pameran delayota art sudah dilakukan dengan komunikatif oleh ketua pameran maupun pembimbing pameran, mulai dari proses komunikasi antar sekolah dan anggota panitia, penyelesaian dinamika kelompok, dan pemberian motivasi dari pembimbing dan sekolah kepada siswa yang sudah berjalan dengan baik. 4 evaluasi yang diterapkan dalam Delayota art yakni evaluasi formatif - sumatif yakni evaluasi yang dilakukan selama kegiatan itu berjalan dan sesudah kegiatan itu selesai. Evaluasi yang dilakukan setelah kegiatan yakni dengan mengadakan sarasehan dengan semua pengurus, pembimbing pameran wakasek humas dan kesiswaan. Kegiatan bertujuan mencari variasi baru untuk pameran selanjutnya. 2. Penelitian dari Happy Putri Ayu Wardani 2012: 103-109 dengan judul “Teknik Open House sebagai Program Unggulan pada Penerimaan Siswa Baru PSB Studi Kasus di Play Group dan TK Laboratorium Universitas Negeri Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian studi kasus. Subjek penelitian adalah Kepala PG TK Lab UM dan guru yang 41 termasuk dalam kepanitian kegiatan open house PG TK Lab UM. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan studi dokumentasi. Keabsahan data dengan metode trianggulasi dan kecukupan referensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 Proses kegiatan open house terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Perencanaan open house dilakukan selama kurang dari 2 minggu dengan melaksanakan rapat koordinasi. Pelaksanaan open house berlangsung selama 6 hari, dengan jam efektif untuk pembelajaran taman kanak-kanak yaitu pukul 07.00 hingga 11.00. Lokasi kegiatan terdapat di depan kantor PG TK Lab UM, selain itu kegiatan juga terdapat di sekitar lokasi sekolah seperti kelas dan halaman sekolah. Evaluasi dilakukan dengan rapat koordinasi. Semua anggota rapat mengungkapkan semua permasalahan yang terjadi dan menganalisisnya bersama-sama. Kemudian diambillah suatu penyelesaian yang berupa tindak lanjut. 2 Isi dari kegiatan open house terdapat empat acara, yaitu a trial class, b pameran karya siswa, c pameran buku, d bazar. 3 Secara umum pelaksanaan open house ini sekolah belumlah menentukan karakter sekolah PG TK Lab UM. Hal ini dikarenakan ini merupakan kegiatan pertama sehingga tidak menentukan karakternya. Meskipun tidak menentukan karakter, tetapi dalam pelaksanaan open house ini sekolah menentukan prinsip keterbukaan pada masyarakat luas. 4 Keunggulan pelaksanaan open house yaitu keterbukaan sekolah terhadap masyarakat. 5 Hambatan yang muncul ketika pelaksanaan kegiatan open house dipicu oleh faktor internal dan faktor eksternal. 6 Dampak dari kegiatan open house yaitu berupa dampak positif dan dampak negatif. 7 Tindak lanjut dari kegiatan open 42 house ini yaitu fun kid’s dengan 9 acara inti dan juga 3 acara tambahan sebagai pendukung. Dari dua penelitian terdahulu dapat diambil suatu konsep pengelolaan atau manajemen terkait dengan penyelenggaraan kegiatan pameran dan open house yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh peneliti untuk melakukan penelitian dengan tema yang serupa. Bentuk pemanfaatan tersebut dapat berupa pengetahuan tentang pokok bahasan yang perlu diteliti sehingga dapat dijadikan sebagai acuan. Namun, pokok bahasan dalam penelitian terdahulu tersebut dapat dikembangkan menjadi lebih kompleks dan tetap fokus. Seperti yang diketahui bahwa ke dua penelitian terdahulu tersebut memiliki tempat penelitian yang berbeda tingkat. Untuk penelitian yang pertama bertempat di SMA, sedangkan penelitian kedua bertempat di PG dan TK. Sementara itu, penelitian ini akan dilakukan di SMK yang setingkat dengan SMA namun memiliki materi dan tujuan institusional yang berbeda. Perbedaan itulah yang nantinya dapat memunculkan hal yang berbeda dalam pengelolaan pameran atau open house. Sejauh ini, peneliti dapat mengetahui apa saja yang nantinya menjadi objek penelitian secara lebih rinci. Seperti dalam hal pengelolaan pameran atau open house yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

F. Kerangka Pikir