Penggolongan Kegiatan Hubungan Masyarakat Media Hubungan Masyarakat Peran Hubungan Masyarakat di Lembaga Pendidikan

12 Sedangkan menurut Rambat Lupiyoadi 2001: 138 tugas dari public relations adalah membentuk, memelihara, atau mengubah sikap perilaku publik terhadap lembaga pendidikan. Prosesnya terdiri dari lima langkah, yaitu sebagai berikut. a. Mengidentifikasi publik yang relevan dengan lembaga. b. Mengukur citra dan perilaku publik terhadap lembaga. c. Membangun citra dan tujuan perilaku untuk publik. d. Mengembangkan strategi public relations dengan biaya efektif. e. Mengimplementasikan tindakan dan mengevaluasi hasilnya.

3. Penggolongan Kegiatan Hubungan Masyarakat

Kegiatan hubungan masyarakat yang perlu dilaksanakan sekolah, baik kegiatan eksternal maupun kegiatan internal adalah sebagai berikut. a. Kegiatan Eksternal Menurut Suryosubroto 2001: 25 kegiatan ini selalu dihubungkan dan ditunjukkan kepada publik atau masyarakat di luar sekolah. 1 Kegiatan tidak langsung Kegiatan tidak langsung adalah kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat melalui perantaraan media tertentu, misalnya melalui televisi, radio, media cetak, pameran open house, dan penerbitan majalah. 2 Kegiatan langsung Kegiatan langsung adalah kegitan yang dilaksanakan secara langsung, misalnya rapat dengan pengurus BP3 Badan Pembantu Penyelenggaraan 13 Pendidikan, konsultasi dengan tokoh masyarakat, dan melayani kunjungan tamu. b. Kegiatan Internal Menurut Suryosubroto 2001: 30 kegiatan ini merupakan publisitas ke dalam. Sasarannya adalah warga sekolah, yakni para guru, para tenaga administrasi tata usaha, dan para siswa.

4. Media Hubungan Masyarakat

Menurut Suryosubroto 2001: 32-37 pada dasarnya media hubungan masyarakat terdiri atas dua hal, yaitu kata-kata tercetak dan kata-kata lisan. a. Kata-kata Tercetak Kata-kata tercetak dapat berupa majalah, pedoman, surat, surat kabar, buklet, papan pengumuman, poster, reklame, dan iklan. b. Kata-kata Lisan Kata-kata lisan dapat berupa rapat, pertemuan, konferensi, film, slide, televisi, pameran, open house, sandiwara, dan radio. Sedangkan menurut Zulkarnain Nasution 2006: 103 pada umumnya media yang sering digunakan untuk informasi dan publikasi dalam kegiatan humas lembaga pendidikan dengan sasaran publik internal maupun eksternal, antara lain pers release, konfrensi pers atau temu pers, penerbitan buletin atau warta, brosur, papan informasi, pameran, media audio visual, dan komunikasi tatap muka.

5. Peran Hubungan Masyarakat di Lembaga Pendidikan

Zulkarnain Nasution 2006: 24 mengemukakan bahwa peran humas di lembaga pendidikan ke depan antara lain. 14 a. Membina hubungan harmonis kepada publik internal dalam lingkungan lembaga pendidikan, seperti: dosenguru, tenaga administrasi, dan siswa, dan hubungan kepada publik eksternal di luar lembaga pendidikan, seperti orang tua siswa. b. Membina komunikasi dua arah kepada publik internal dosenguru, karyawan, dan mahasiswasiswa dan publik eksternal lembaga luarinstansi, masyarakat, dan media massa dengan menyebarkan pesan, informasi dan publikasi hasil penelitian, dan berbagai kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan pimpinan. c. Mengidentifikasi dan menganalisis suatu opini atau berbagai persoalan baik yang ada di lembaga pendidikan maupun yang ada di masyarakat. d. Berkemampuan mendengar keinginan atau aspirasi-aspirasi yang terdapat di dalam masyarakat. e. Bersikap terampil dalam menerjemahkan kebijakan-kebijakan pimpinan dengan baik.

6. Teknik Hubungan Masyarakat di Sekolah