Tata Urutan Berwudhu Kajian Tentang Berwudhu

29 Rukun wudhu menurut Abi Abdurrahman 2009: 3 adalah diawali dengan niat, membasuh muka, membasuh dua tangan sampai siku, mengusap sebagian kepala, membasuh dua telapak kaki sampai mata kaki, tertib atau harus berurutan. Rukun wudhu yaitu niat, mencuci muka dan kedua tangan hingga siku, membasuh kepala, dan terakhir mencuci kedua kaki Mahmud Al-Mishri, 2007: 90. Sedangkan Muhammad Bagir 2008: 72 menyatakan rukun wudhu adalah niat berwudhu, dilanjutkan dengan membasuh muka, membasuh kedua tangan sampai dengan kedua siku, mengusap kepala, membasuh kedua kaki, dan tertib. Semua pendapat para ahli mengenai rukun wudhu kemudian ditarik kesimpulan bahwa yang termasuk dalam rukun wudhu adalah niat, membasuh muka, membasuh kedua tangan sampai siku, mengusap sebagian kepala, membasuh kedua kaki sampai mata kaki, dan berurutan. Indikator pencapaian anak autis dalam penelitian ini adalah dapat melakukan gerakan wudhu dengan benar dan berurutan.

D. Kerangka Pikir

Sebagai seorang Muslim yang harus melaksanakan semua perintah Allah SWT maka, seseorang yang berkemampuan untuk menjalankannya, maka hukumnya adalah wajib. Berbeda dengan anak autis yang mempunyai gangguan fungsi kognitif, emosi, dan psikomor. Aspek komunikasi, perilaku, dan interaksi sosial, merupakan masalah utama dari anak autis yang diharapkan mampu dalam melaksanakan ibadah dapat dipermudah sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing. Dalam hal ini kemampuan harus 30 dikembangkan dengan bantuan media atau metode yang sesuai dengan karakteristik dan menarik perhatian anak autis, agar dapat mengoptimalkan kemampuan dalam beribadah. Dalam ajaran Agama Islam bahwa anak usia 7 tahun sudah diwajibkan untuk melaksanakan ibadah sholat, secara langsung pasti mereka diharuskan sudah mampu melaksanakan kegiatan berwudhu sebagai syarat sahnya sholat. Subyek dalam penelitian ini sudah berusia 19 tahun namun belum mampu melaksanakan kegiatan berwudhu. Subyek tidak dapat melakukan kegiatan berwudhu dengan teratur dan sering menghilangkan beberapa tahapan wudhu. Anak autis adalah anak yang mempunyai gangguan perkembangan secara neurologi yang dapat dideteksi sejak usia tiga tahun menjadikan ketidakmampuan menjalin komunikasi dengan lingkungan baik secara verbal maupun non-verbal serta gangguan fungsi pada kognitif, emosi, dan psikomor. Dari penjelasan di atas mereka memiliki permasalahan yang sangat kompleks, diantaranya adalah dalam aspek komunikasi, bahasa, dan interkasi sosial. Sistem penerimaan informasi anak autis berbeda dengan anak normal pada umumnya, beberapa anak autis dapat menerima dan mencerna informasi lebih dari satu sumber. Apabila informasi berasal dari satu sumber, maka anak autis akan memproses informasi tersebut dengan waktu yang lama bahkan penerimaan informasi tidak berhasil. Sebagian besar anak autis menyukai suatu hal yang bersifat visual dan auditori. Subyek belum mampu melakukan kegiatan berwudhu dengan baik dan benar karena memiliki gangguan autis. Telah diketahui bahwa subyek yang 31 memiliki gangguan autis cenderung sulit untuk menerima dan mencerna informasi dari satu sumber. Dari permasalahan tersebut diperlukan media atau metode yang mempunyai karakteristik sesuai dengan karakteristik anak autis untuk dapat membantu mereka dalam melaksanakan kegiatan berwudhu sesuai dengan urutan yang benar dari niat basmalah, berkumur-kumur sebanyak tiga kali, membasuh hidung sebanyak tiga kali, membasuh muka dimulai dari kening sampai tulang dagu bagian bawah dan di antara telinga kanan dan kiri sebanyak tiga kali, membasuh kedua tangan hingga kedua siku sampai kedua siku ikut terbasuh sebanyak tiga kali, membasuh rambut kepala sebanyak tiga kali, membasuh kedua telinga dengan cara membasuh telinga sebanyak tiga kali, membasuh kedua kaki serta ruas jari sampai siku sebanyak tiga kali, diakhiri dengan bacaan hamdalah tanpa menghilangkan salah satu dari urutan tersebut. Setelah mempelajari kajian yang telah ditemukan mengenai berbagai macam media kemudian dapat diketahui bahwa media yang dapat menampilkan gambar gerak sekaligus dengan auditori adalah media video. Di dalam media video tersebut terdapat demonstrasi yang ditunjukkan pada setiap tahapnya agar dapat membantu anak autis dalam memahami konsep berwudhu. Media ini mempunyai karakteristik yaitu gambar gerak yang disertai dengan suara atau auditori yang dapat menarik perhatian anak autis, menghemat waktu karena video dapat diputar berulang kali, suara dari video dapat diatur keras lemahnya, gambar dapat di play dan stop untuk dapat diamati secara seksama oleh si penerima informasi, dan ruangan yang