Langkah penggunaan Video Kajian tentang Media Video

27 selanjutnya berkumur-kumur sebanyak tiga kali, mengirup air dari hidung dan menyemburkannya, membasuh muka dengan air dimulai dari kening sampai tulang dagu bagian bawah dan di antara telinga kanan dan kiri, membasuh kedua tangan hingga kedua siku sampai kedua siku ikut terbasuh, membasuh kepala, membasuh kedua telinga dengan cara membasuh bagian dalam telinga memakai telunjuk dan bagian luar menggunakan ibu jari, dilanjutkan dengan membasuh bagian kepala di dekat telinga, kesemuanya dengan satu kali sapuan, membasuh kedua kaki serta ruas jari. Sedangkan Dewi Mulyani 2010: 26 menjelaskan urutan praktek wudhu yaitu: “berniat dalam hati hendak berwudhu, membaca basmalah sambil membasuh telapak tangan dan menyilang-nyilangkan jari tangan, berkumur sebanyak tiga kali, membasuh hidung sebanyak tiga kali, membasuh muka sebanyak tiga kali, membasuh kedua tangan sampai ke siku sebanyak tiga kali, yaitu dimulai dari tangan kanan, mengusap kepala tiga kali, membasuh dua telapak kaki hingga mata kaki sebanyak tiga kali, membaca doa dan kalimat syahadat setelah wudhu .” Dari beberapa pendapat tersebut tata urutan wudhu tersebut dapat disimpulkan bahwa urutan berwudhu diawali dengan berniat membaca basamalah karena Allah, membasuh kedua telapak tangan hingga pergelangan, berkumur tiga kali, mengirup air ke dalam hidung dan mengeluarkan kembali sebanyak tiga kali, membasuh wajah dari kening sampai dagu dan bagian kanan kiri wajah yang dekat telinga tiga kali, membasuh kedua tangan hingga siku sebanyak tiga kali, membasuh kedua telinga sebanyak tiga kali, membasuh kedua kaki sampai mata kaki 28 sebanyak tiga kali. Kegiatan terakhir yaitu membaca hamdalah untuk mengakhiri kegiatan berwudhu.

3. Rukun Berwudhu

Qamaruddin Shaleh, Dahlan, dan M.D. Dahlan 1994: 175 memperjelas pada buku mereka yang membahas hadits riwayat Al- Bukhari dari ‘Amr bin al-Harts dari Abdurrahman bin al-Qasim dari bapaknya yang bersumber dari Aisyah bersumber pada Al- Qur’an surat Al-Maidah ayat 6 yang artinya sebagai berikut, “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan basuh kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air kakus atau menyentuh perempuan, lalu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik bersih; sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan ni’mat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur”. Kemudian dari ayat tersebut dijelaskan riwayatnya sebagai berikut, “Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa kalung Siti Aisyah yang telah jatuh dan hilang di suatu lapangan dekat kota Madinah. Rasulullah saw. memberhentikan untanya lalu turun, untuk mencarinya kemudian istirahat hingga tertidur di pangkuan Siti Aisyah. Tiada lama kemudian datanglah Abu Bakar menampar Siti Aisyah sekerasnya seraya berkata: “Kamulah yang menahan manusia karena sebuah kalung”. Kemudian Nabi saw. terbangun dan tibalah waktu Shubuh. Beliau mencari air tapi tidak mendapatkannya, maka turunlah ayat ini S, 5 : 6. Maka berkatalah Usaid bin Mudlair: “Allah telah memberi berkah bagi manusia dengan sebab keluarga Abu Bakar”. Ayat ini mewajibkan berwudlu atau tayammum sebelum shalat.” Hadits tersebut menjadi pondasi bahwa rukun berwudhu adalah membasuh muka, membasuh tangan sampai siku, membasuh kepala, dan membasuh kaki sampai kedua mata kaki.