Desain Penelitian METODE PENELITIAN

40 Baseline-1 A Intervensi B Baseline-2 A Subyek Penelitian Sesi waktu Gambar 2. Grafik 4-3 Prosedur Dasar Desain A-B-A Juang Sunanto, dkk, 2006: 45

C. Pengolahan Data Single Subject Research SSR

Pengolahan data merupakan tahap terakhir sebelum penarikan kesimpulan. Data penelitian dengan subyek tunggal ini dianalisis melalui statistik deskriptif. Sugiyono 2012: 147 menjelaskan bahwa “statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarakan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”. Beberapa komponen penting dalam membuat grafik menurut Juang Sunanto, dkk 2006: 38 adalah absis, ordinat, titik awal, skala, label kondisi, garis perubahan ordinat, judul grafik. Data hasil penelitian ini selanjutnya dianalisis dengan menggunakan taknik analisis visual grafik Visual Analisis of Grafik Data, yaitu dengan cara memplotkan data-data yang telah dipersentasekan ke dalam grafik, kemudian data tersebut dianalisis berdasarkan hasil pada setiap kondisi A-B- 41 B. Grafik dalam penelitian ini dipergunakan untuk menunjukkan perubahan data pada kondisi dalam jangka waktu tertentu. Dalam penelitian subyek tunggal, pemahaman membuat grafik harus dikuasai dengan sebaik mungkin. Beberapa komponen penting yang perlu diketahui sebelum membuat grafik menurut Juang Sunanto, dkk 2006: 30 sebagai berikut: 1Absis adalah sumbu X yang merupakan sumbu mendatar yang menunjukkan satuan untuk waktu misalnya, sesi, hari, dan tanggal, 2 ordinat adalah sumbu Y merupakan sumbu vertikal yang menunjukkan satuan untuk variabel terikat atau perilaku sasaran misalnya, persen, frekuensi, dan durasi, 3 titik awal merupakan pertemuan antara sumbu X dengan sumbu Y sebagai titik awal skala, 4 skala merupakan garis-garis pendek pada sumbu X dan sumbu Y yang menunjukkan ukuran misalnya, 0, 25, 50, dan 75, 5 label kondisi, yaitu keterangan yang menggambarkan kondisi eksperimen, misalnya baseline atau intervensi, 6 garis perubahan kondisi, yaitu garis vertikal yang menunjukkan adanya perubahan dari kondisi ke kondisi lainnya, 7 judul grafik, judul yang mengarahkan perhatian pembaca agar segera diketahui hubungan antara variabel bebas dan terikat. Sugiyono 2012: 147 menjelaskan bahwa “dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul, kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis reponden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh reponden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan ”. Dari pendapat ahli tersebut dapat dikemukakan lebih jelas bahwa analisis data pada penelitian kuantitatif pada data yang telah terkumpul kemudian dilakukan pengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis repsonden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data setiap variabel, dilakukan perhitungan untuk dapat menjawab rumusan 42 masalah yang telah dibuat dan juga untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang dalam analisis datanya menggunakan statistik deskripstif Juang Sunanto, dkk, 2006: 65. Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul dengan perhitungan yang telah ditentukan untuk dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dalam penelitian subyek tunggal menurut Juang Sunanto, dkk 2006: 68 perlu adanya analisis dalam kondisi yang memiliki komponen sebagai berikut: 1. Panjang kondisi Panjang data adalah baanyaknya data dalam kondisi yang juga menggambarkan banyaknya sesi dalam kondisi tersebut. 2. Kecenderungan arah Kecenderungan arah digambarkan dengan garis lurus yang melintasi semua data dalam suatu kondisi yang banyaknya data yang berada di atas dan di bawah garis tersebut sama banyak. Ada dua metode dalam membuat garis ini yaitu metode tangan bebas freehand dan metode belah dua split middle. 3. Tingkat stabilitas level stability Tingkat stabilitas menunjukkan tingkat homogenitas data dalam suatu kondisi. Tingkat kestabilan dapat ditentukan dengan menghitung banyaknya data yang berada di dalam rentang 50 di atas dan di bawah mean. 43 4. Tingkat perubahan level change Tingkat perubahan menunjukkan besarnya perubahan antara dua data, data ini dapat dihitung untuk data dalam suatu kondisi maupun antarkondisi, tingkat perubahan merupakan selisih antara data pertama dengan data terakhir. 5. Jejak data data path Jejak data adalah perubahan dari data satu ke data yang lain dalam suatu kondisi dengan menaik, menurun, dan mendatar. 6. Rentang Rentang dalam sekelompok data adalah jarak antara data pertama dengan data terakhir sama halnya pada tingkat perubahan level change. Sedangkan dalam analisis antar kondisi meliputi beberapa komponen sebagai berikut: 1. Variabel yang diubah, ini sebaiknya variabel terikat atau perilaku sasaran difokuskan pada satu perilaku. 2. Perubahan kecenderungan arah dan efeknya, ini menunjukkan pada perubahan perilaku sasaran yang disebabkan oleh intervensi. 3. Perubahan stabilitas dan efeknya, kestabilan perubahan dari sederetan data yang menunjukkan arah mandatar, manaik, atau menurun. 4. Perubahan level data menunjukkan besarnya perubahan data. 5. Data yang tumpang tindih, ini akibat dari keadaan yang sama di kedua kondisi.