48 didemonstrasikan oleh peneliti dan dipraktekkan oleh subyek. Pada awal
kegiatan penelitian akan ditayangkan video berwudhu ini hingga selesai, kemudian peneliti akan mendemonstrasikan tahap-tahap berwudhu.
Setelah itu video akan di play setiap tahapnya dan segera di stop ketika tahap tersebut selesai, lalu subyek akan langsung mempraktekan tahap
yang telah ditayangkan dalam video. Begitu proses selanjutnya sampai tahap akhir kegiatan berwudhu.
Dari kedua penjelasan variabel tersebut, maka dapat dijadikan sebagai pondasi pemikiran bahwa anak autis memerlukan pembelajaran Agama yang
dapat mengembangkan potensinya dalam menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran Agama yang dianutnya. Untuk menunjang potensinya tersebut
diperlukan media yang sesuai dengan karakteristik anak autis. Media video dirasa sesuai dengan karakteristik anak autis, karena anak autis menyukai hal
yang berhubungan dengan gambar bergerak sekaligus dengan efek suara yang dikeluarkan.
G. Setting Penelitian
Sebelum memulai penelitian, telah ditentukan tempat penelitian untuk mengetahui kondisi yang sesuai dengan tujuan penelitian ini. Selain itu untuk
dapat terciptanya hubungan yang baik antara peneliti dengan subyek penelitian sekaligus dengan lingkungan sekitarnya.
Setting penelitian ini untuk tahap pemutaran video adalah di dalam ruang perpustakaan sekaligus dengan demonstrasi tujuannya agar tidak mengganggu
siswa lain, selain itu ruang perpustakaan jarang digunakan oleh siswa autis
49 membaca. Ruang perpustakaan hanya digunakan untuk berlatih karawaitan
secara klasikal di hari Selasa. Mengingat hal tersebut maka peneliti menggunakan ruang perpustakaan di hari lain yang tidak mengganggu
kegiatan sekolah. Untuk pelaksanaan baseline-2 kegiatan praktek langsung berwudhu dilaksanakan di tempat wudhu karena memungkinkan subyek
untuk dapat menghayati praktek secara langsung menggunakan air.
H. Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang diperoleh dalam penelitian meliputi hal-hal berikut, yaitu Deni Darmawan, 2014: 13:
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari
narasumberresponden. 2.
Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen publikasi laporan penelitian dari dinas instansi maupun sumber data lainnya yang
menunjang. Suharsimi Arikunto 2005: 101 menyatakan bahwa
“pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai teknik, diantaranya penggunaan tes,
penggunaan angket atau kuesioner, penggunaan metode interview atau wawancara, penggunaan metode ob
servasi, dokumentasi, dsb”. Dua teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi dan dokumentasi.
1. Metode observasi, menurut Sugiyono 2012: 145 adalah teknik yang
selalu berkomunikasi dengan orang dan observasi tidak hanya berpusat pada orang, tetapi juga dengan obyek-obyek alam yang lain. Dalam
penelitian ini observasi yang dilakukan menggunakan observasi