Tempat Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian
47 1.
Kemampuan Berwudhu Variabel terikat Kemampuan berwudhu yang dipraktekkan yaitu subyek dapat
mengawali kegiatan berwudhu dengan niat bacaan basmalah yaitu “bismillahirrahmanirrahim”, berkumur-kumur sebanyak tiga kali,
mengirup air dari hidung dan menyemburkannya, membasuh muka dimulai dari kening sampai tulang dagu bagian bawah dan di antara
telinga kanan dan kiri, membasuh kedua tangan hingga kedua siku sampai kedua siku ikut terbasuh, membasuh kepala, membasuh kedua
telinga dengan cara membasuh bagian dalam telinga memakai telunjuk dan bagian luar menggunakan ibu jari, dilanjutkan dengan membasuh
bagian kepala di dekat telinga, kesemuanya dengan satu kali sapuan, membasuh kedua kaki serta ruas jari sampai siku. Apabila semua anggota
gerak sudah dibasuh kemudian subyek mengakhiri kegiatan dengan bacaan hamdalah
yaitu “alhamdulillahirobbil’alamin”. 2.
Media Video Variabel bebas Media video yang digunakan pada penelitian kali ini adalah media
yang sudah mempunyai hak cipta. Video tersebut berisi tata cara berwudhu yang dilakukan oleh seorang anak. Media video ini diputarkan
dengan menggunakan Personal Computer atau laptop. Video ini dapat di play dan stop menyesuaikan dengan situasi maupun kondisi di
lingkungan. Media ini cukup mudah untuk digunakan, karena tidak membutuhkan keahlian khusus dalam menggunakannya. Tata cara
berwudhu yang ada dalam video dapat dilihat oleh subyek, lalu
48 didemonstrasikan oleh peneliti dan dipraktekkan oleh subyek. Pada awal
kegiatan penelitian akan ditayangkan video berwudhu ini hingga selesai, kemudian peneliti akan mendemonstrasikan tahap-tahap berwudhu.
Setelah itu video akan di play setiap tahapnya dan segera di stop ketika tahap tersebut selesai, lalu subyek akan langsung mempraktekan tahap
yang telah ditayangkan dalam video. Begitu proses selanjutnya sampai tahap akhir kegiatan berwudhu.
Dari kedua penjelasan variabel tersebut, maka dapat dijadikan sebagai pondasi pemikiran bahwa anak autis memerlukan pembelajaran Agama yang
dapat mengembangkan potensinya dalam menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran Agama yang dianutnya. Untuk menunjang potensinya tersebut
diperlukan media yang sesuai dengan karakteristik anak autis. Media video dirasa sesuai dengan karakteristik anak autis, karena anak autis menyukai hal
yang berhubungan dengan gambar bergerak sekaligus dengan efek suara yang dikeluarkan.