Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2005 Tentang Tata Cara Penyertaan dan Penatausahaan Modal Negara pada BUMN dan Perseroan Terbatas PT. Pada
tahun yang sama, Pemerintah juga menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2005 Tentang Tata Cara Privatisasi Perseroan Persero yang merupakan
kebijakan tentang privatisasi BUMN. Pada tanggal 23 September 2009, pemerintah menetapkan kebijakan tentang privatisasi BUMN melalui penetapan
Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2009 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2005 tentang Tata Cara Privatisasi Perusahaan
Perusahaan Perseroan Persero.
B. Maksud dan Tujuan Badan Usaha Milik Negara BUMN Persero
Keikutsertaan negara dalam aktifitas ekonomi publik diwujudkan melalui pembentukan badan usaha, salah satunya Badan Usaha Milik Negara. Maksud dan
tujuan pendirian BUMN diatur dalam Pasal 2 ayat 1 Undang-Undang No.19 Tahun 2003.
Pertama, tujuan pendiriran BUMN adalah untuk memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan
negara pada khususnya. BUMN diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan pada masyarakat sekaligus memberikan kontribusi dalam meningkatkan
pertumbuhan ekonominasional dan membantu penerimaan keuangan negara.
46
46
Lihat Pasal 2 ayat 1 huruf a Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN beserta pejelasannya.
Universitas Sumatera Utara
Kedua, tujuan pendirian BUMN adalah untuk mengejar keuntungan. Meskipun maksud dan tujuan persero adalah untuk mengejar keuntungan, dalam
hal-hal tertentu adalah untuk adalah untuk melakukan pelayanan umum.
47
Ketiga, tujuan pendirian BUMN adalah menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang danatau jasa yang bermutu tinggi dan memadai
bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak. Dengan maksud dan tujuan seperti ini, setiap hasil usaha dari BUMN, baik barang maupun jasa, dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat.
48
Keempat, tujuan pendirian BUMN adalah menjadi perintis kegiatan- kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi.
Kegiatan perintisan merupakan suatu kegiatan usaha untuk menyediakan barag danatau jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat, namun kegiatan tersebut belum
dapat dilakukan oleh swasta dan koperasi karena secara komersial tidak menguntungkan.
49
Kelima, tujuan pendirian BUMN adalah turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan
masyarakat.
50
Dalam sistem perekonomian nasional, BUMN ikut berperan menghasilkan barang danatau jasa yang diperlukan dalam rangka mewujudkan sebesar-besarnya
kemakmuran masyarakat. Peran BUMN dirasakan semakin penting sebagai
47
Lihat Pasal 2 ayat 1 huruf b Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN beserta pejelasannya.
48
Lihat Pasal 2 ayat 1 huruf c Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN beserta pejelasannya.
49
Lihat Pasal 2 ayat 1 huruf d Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN beserta pejelasannya.
50
Lihat Pasal 2 ayat 1 huruf e Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN.
Universitas Sumatera Utara
pelopor dan perintis dalam sektor usaha yang belum diminati swasta. Di samping itu, BUMN juga mempunyai peran strategis sebagai pelaksana pelayanan publik,
penyeimbang kekuatan-kekuatan swasta besar, dan turut membantu pengembangan usaha kecil atau koperasi. BUMN juga merupakan salah satu
sumber penerimaan negara yang signifikan dalam bentuk berbagai jenis pajak, deviden, dan hasil privatisasi.
51
Kehadiran BUMN di Indonesia diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional, BUMN diharapkan mampu memberikan
kontribusi yang signifikan pada APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
52
. APBN merupakan salah satu wujud dari upaya penyelenggaran kehidupan berbangsa dan bernegara. Melalui APBN inilah pemerintah
mengalokasikan penerimaan yang diperolehnya untuk pengeluaran dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara selama satu tahun. Tidak
hanya diharapkan menjadi salah satu sumber penerimaan negara, BUMN juga diharapkan mampu melayani kebutuhan masyarakat dalam kaitannya dengan
posisi Public Service Obligation PSO yang dipikulnya. Pada pertengahan Juli 2003 pemerintah dengan persetujuan bersama
dengan DPR RI menerbitkan Undang-undnag No. 19 Tahun 2003 tentang Badan
51
Yusuf Wibisono, Membedah Konsep Aplikasi Corporate Social Responsibility CSR, Gresik:Fascho Publishing, 2007, hlm. 81.
52
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar
sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran 1 Januari - 31 Desember
Universitas Sumatera Utara
Usaha Milik Negara. Dalam UU ini bentuk BUMN hanya ada 2 dua, yakni Perusahaan Umum Perum dan Perusahaan Perseroan Persero.
53
Maksud dan tujuan BUMN Persero disebutkan antara lain :
54
a. menyediakan barang danatau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya
saing kuat; b.
mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan. Persero sebagai salah satu pelaku ekonomi nasional dituntut untuk
memenuhi permintaan pasar melalui penyediaan barang danatau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat baik di pasar dalam negeri maupun
internasional. Dengan demikian dapat meningkatkan keuntungan dan nilai Persero yang bersangkutan sehingga akan memberikan manfaat yang optimal bagi pihak-
pihak yang terkait.
55
Adapun tujuan BUMN Persero untuk menjawab kebutuhan masyarakat melalui penyediaan barang danatau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing
kuat seperti yang dimaksud sebelumnya adalah untuk memperoleh keuntungan bagi perusahaan. Dengan demikian dapatlah kita katakan bahwa pada dasarnya
tujuan yang lebih dominan dari BUMN Persero adalah mengejar keuntungan, dibandingkan dengan tujuan-tujuan BUMN Persero yang lainnya.
BUMN Persero dapat pula menerima penugasan khusus untuk menyelenggarakan fungsi kemanfaatan umum dengan tetap memperhatikan
maksud dan tujuan kegiatan BUMN sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
53
Sentosa Sembiring, Hukum Perusahaan Dalam Peraturan Perundang-Undangan, Bandung : Penerbit Nuansa Aulia, 2005, hlm.17.
54
Pasal 12 Undang-Undang No.19 tahun 2003 tentang BUMN.
55
Penjelasan Pasal 12 Undang-Undang No.19 tahun 2003 tentang BUMN.
Universitas Sumatera Utara
Pasal 12 tersebut di atas.
56
Dalam bagian penjelasan ketentuan tersebut dikemukakan, bahwa pemerintah dapat pula menugaskan suatu BUMN Persero
untuk melaksanakan fungsi pelayanan kemanfaatan umum, termasuk dalam fungsi tersebut adalah pelaksanaan program kemitraan dan pembinaan usaha kecil dan
kpoerasi.
57
Maka dari itu fungsi BUMN tidak hanya melaksanakan fungsi komersial semata dengan mengedepankan orientasi keuntungan akan tetapi harus pula
melaksanakan fungsi sosial. Hal itu dikarenakan sifat, maksud dan tujuan pendirian BUMN Persero yang khas.
Berbeda dengan Persero, maksud dan tujuan dari Perum adalah menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa
penyediaan barang danatau jasa yang berkualitas dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat.
58
Perum dibedakan dengan Perusahaan Perseroan karena sifat usahanya. Perum dalam usahanya lebih berat pada pelayanan demi kemanfaatan umum, baik
pelayanan maupun penyediaan barang dan jasa. Namun demikian, sebagai badan usaha diupayakan untuk tetap mandiri dan untuk itu Perum perlu mendapat laba
agar dapat hidup berkelanjutan.
59
Perum diarahkan sebagai perusahaan yang dapat menutup operasinya dengan memperoleh keuntungan, tetapi memperoleh
keuntungan bukan menjadi tujuan utamanya.
56
Lihat Pasal 66 ayat 1 Undang-Undang No.19 Tahun 2003 tentang BUMN.
57
Aminuddin Ilmar, Op.cit., hlm.87.
58
Lihat Pasal 36 ayat 1 Undang-Undang No.19 Tahun 2003 tentang BUMN.
59
Penjelasan Pasal 36 ayat 1 Undang-Undang No.19 Tahun 2003 tentang BUMN.
Universitas Sumatera Utara
C. Sejarah Singkat PT. Kereta Api Indonesia Persero