Kesimpulan Pelayanan Umum yang Dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Persero dalam Melaksanakan Maksud dan Tujuannya ditinjau dari Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara (studi pada PT. Kereta Api Indonesia Divisi Regi

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Badan Usaha Milik Negara BUMN dalam menjalankan maksud dan tujuannya untuk mengejar keuntungan dengan tidak mengenyampingkan pelayanan umum dalam hal-hal tertentu, sesuai dengan amanat Undang-Undang No.19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara. Berdasarkan Pasal 66 Undang-Undang No.19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara, BUMN dapat diberi penugasan khusus dari Pemerintah untuk menyelenggarakan fungsi kemanfaatan umum dengan tetap memperhatikan maksud dan tujuan kegiatannya yang kemudian dilaksanakan dalam mekanisme Kewajiban Pelayanan Publik Public Service ObligationPSO. 2. Mekanisme penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Public Service ObligationPSO oleh PT. Kereta Api Indonesia Persero Divisi Regional I Sumatera Utara tersebut diatur lebih lanjut dengan Perpres No. 53 Tahun 2012 tentang Kewajiban Pelayanan Publik dan Subsidi Angkutan Perintis Bidang Perkeretaapian, Biaya Penggunaan Prasarana Perkeretaapian Milik Negara, serta Perawatan dan Pengoperasian Perkeretaapian Milik Negara. Penyelenggaraan PSO tersebut dilaksanakan sesuai Kontrak Penyelenggaraan PSO yang diperbaharui setiap awal tahun anggaran antara Direktur Jenderal Universitas Sumatera Utara Perkeretaapian dengan Direktur Utama PT. Kereta Api Indonesia Persero. PT. Kereta Api Indonesia Persero Divisi Regional I Sumatera Utara menerima penugasan penyelenggaraan PSO untuk Kereta Api “Putri Deli” relasi Tanjungbalai-Medan dan Kereta Api “Siantar Ekspress” relasi Siantar-Medan dan pelaksanaannya dilaporkan secara triwulanan dalam Berita Acara Verifikasi yang dilakukan oleh Tim Verifikasi Wakil Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Banyak hal yang dilaporkan secara terperinci dalam Berita Acara Verifikasi yang dilaporkan per triwulan yang keseluruhannya menjadi indikator keberhasilan pelaksanaan Public Service Obligation PSO oleh PT. Kereta Api Indonesia Persero Divisi Regional I Sumatera Utara. Secara umum, Public Service Obligation PSO oleh PT. Kereta Api Indonesia Persero Divisi Regional I Sumatera Utara dapat dikatakan telah dilaksanakan dengan cukup baik. 3. Adapun kendala-kendala terkait pelaksanaan PSO dalam rangka pelayanan umum yang dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia Persero Divisi Regional I Sumatera Utara adalah : 1 Dari aspek pelayanan yaitu berkaitan dengan masalah sarana yang sudah tua, khususnya lokomotif, dimana suku cadangnya sudah sulit untuk didapatkan. Seperti Kereta Api “Putri Deli” dan “Siantar Ekspress” yang masih menggunakan lokomotif BB303. Lokomotif BB303 adalah lokomotif diesel hidrolik Universitas Sumatera Utara buatan pabrik Henschel, Jerman dan mulai beroperasi sejak tahun 1973. 2 Masih adanya pelemparan yang dilakukan oleh masyarakat yang tidak bertanggung jawab terhadap kereta api yang dapat merusak sarana kereta api tersebut. 3 Masih ada pedagang asongan naik ke atas kereta api di beberapa stasiun, seperti yang terjadi di stasiun Tebing Tinggi, Perlanaan, dan Kisaran. Hal ini melanggar ketentuan peraturan yang ada dan juga tentu saja mengganggu kenyamanan penumpang ataupun calon penumpang kereta api. 4 Penyelenggaraan angkutan kereta api juga terkendala kondisi jalan atau track dari kereta api, baik rel, bantalan rel, batu balas, dan lain-lain yang dapat dikatakan belum cukup memadai sehingga hanya dapat dilalui kereta api dengan kecepatan yang terbatas. 5 Dana PSO yang disediakan pemerintah untuk melaksanakan angkutan penumpang kereta api kelas ekonomi belum memadai, sehingga berdampak kepada kualitas pelayanan dan bahkan mengganggu kelangsungan perusahaan. Selain itu pencairan dana penyelenggaraan angkutan PSO harus melalui proses verifikasi yang memakan waktu cukup panjang, sehingga pembayaran terlambat diterima. Universitas Sumatera Utara

B. Saran

Dokumen yang terkait

Penerapan Sita Umum Terhadap Aset Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Persero Pailit Terkait Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara

2 90 127

Analisis Kedudukan Keuangan Negara dalam Badan Usaha Milik Negara yang Sudah Di Privatisasi

4 88 116

Pelayanan Umum yang Dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Persero dalam Melaksanakan Maksud dan Tujuannya ditinjau dari Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara (studi pada PT. Kereta Api Indonesia Divisi Regional I Suma

2 49 114

Tanggung Jawab Direksi Dalam Pelepasan Asset Tidak Bergerak Pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

1 80 168

Analisis Pengaruh Institusi terhadap Strategi dan Kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

0 0 15

Penerapan Prinsip Kekebalan Negara Terhadap Badan Usaha Milik Negara

1 1 7

BAB II KETERKAITAN BADAN USAHA MILIK NEGARA PERSERO DENGAN BADAN HUKUM PERSEROAN TERBATAS A. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia - Penerapan Sita Umum Terhadap Aset Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Persero Pailit Terkait Undang-Undang N

2 1 31

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Penerapan Sita Umum Terhadap Aset Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Persero Pailit Terkait Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara

0 0 19

BAB II PENGATURAN TENTANG PELAYANAN UMUM YANG DILAKUKAN OLEH PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) SEBAGAI BUMN PERSERO A. Pengertian dan Sejarah Singkat Badan Usaha Milik Negara - Pelayanan Umum yang Dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Persero da

0 1 42

Pelayanan Umum yang Dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Persero dalam Melaksanakan Maksud dan Tujuannya ditinjau dari Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara (studi pada PT. Kereta Api Indonesia Divisi Regional I Suma

0 0 11