campur tangannya unsur-unsur subyektif baik dari segi guru yang memeriksa.
Lebih mudah dan cepat cara memeriksanya karena dapat menggunakan
kunci tes bahkan alat-alat hasil kemajuan teknologi.
Pemeriksaannya dapat diserahkan orang lain.
Dalam pemeriksaan, tidak ada unsur subyektif yang mempengaruhi.
Kelemahan-kelemahanya:
Persiapan untuk menyusunnya jauh lebih sulit daripada tes essay
karena soalnya banyak dan harus teliti untuk menghindari kelemahan- kelemahan yang lain.
Soal-soalnya cenderung untuk mengungkapkan ingatan dan daya
pengenalan kembali saja, dan sukar untuk mengukur proses mental yang tinggi.
Banyak kesempatan untuk main untung-untungan.
“Kerjasama” antar siswa pada waktu mengerjakan soal tes lebih
terbuka.
Cara mengatasi kelemahan:
Kesulitan menyusun tes obyektif dapat diatasi dengan jalan banyak
berlatih terus-menerus hingga betul-betul mahir.
Menggunakan tabel spesifikasi untuk mengatasi kelemaham nomor satu dan dua.
Menggunakan norma standar penilaian yang memperhitungkan
faktor tebakan guessingyang bersifat spekulatif itu. Dalam menyusun instrument penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal
berikut:
Karakteristik mata pelajaran dan keluasan ruang lingkup materi yang akan diuji
Materi, misalnya kesusaian soal dengan standar koimpetensi, kompetensi
dasar, dan indikator pencapaian kurikulum.
Kontruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas
Bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan katakalimat yang menimbulkan penafsiran ganda
3.4. PENILAIAN PROYEK
a. Pengertian
139
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periodewaktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu
investivigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.
Penilai proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyidikan dan kemampuan
penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas.
Dalam penilaian proyek setidaknya ada 3 tiga hal yang perlu dipertimbangkan yaitu :
Kemampuan Pengelolaan
Kemapuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola
waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
Relevansi
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman, dan ketrampilan dalam pembelajaran.
Keaslian
Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan
mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik.
b. Teknik Penilaian Proyek
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan
yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data , analisis data, dan penyiapan laporan tertulis. Laporan tugas hasil penelitian juga dapat disajikan
dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alatinstrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian.
Beberapa contoh kegiatan peserta didik dalam penilaian proyek: a Penelitian sederhana tentang air di rumah
b Penelitian sederhana tentang perkembangan harga sembako.
140
3.5. PENILAIAN PRODUK
a. Pengertian
Penilaian Produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik
membuat produk-produk teknologi dan seni seperti : makanan, pakaian, hasil karya seni patung, lukisan, gambar,barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik,
dan logam. Pengembangan produk meliputi 3 tiga tahap dan setiap tahap perlu
diadakan penilaian yaitu:
Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain
produk.
Tahap pembuatan produk proses, meliputi: penialaian peserta didik dalam menyeleksi dan menggunkan bahan, alat, dan teknik.
Tahap penilaian produk appraisal, meliputi: penilaian produk yang dihasilkan
peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.
b. Teknik Penilaian Produk