Skala Penilaian Rating Scale PENILAIAN SIKAP Pengertian

o 1. Struktur Kalimat 2. Isi 3. Intonasi 4. Bahasa 5. Penampilan Skor yang dicapai Skor maksimum Keterangan baik mendapat skor 1 Tidak baik mendapat skor 0

b. Skala Penilaian Rating Scale

Penilaian untuk kerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum dimana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna,Misalnya :1 =tidak kompeten, 2= cukup kompeten, 3= kompeten dan 4= sangat kompeten.Untuk memperkecil faktor subjektifitas,perlu dilakukan penilaian oleh lebih dari satu orang, agar hasil penilaian lebih akurat. Contoh rating scales Format Penilaian Praktek IPA Menggunakan Skala Penilaian Nama Siswa: Kelas : N o Aspek Yang Dinilai Skor 1. Cara Menyiapkan Alat dan Bahan 2. Cara merangkai alat 3. Cara menggunakan alat 4. Cara melakukan kerja 5 Cara mengambil kesimpulan 6 Cara membuat laporan Skor yang dicapai Skor maksimum Nilai Perolehan Nilai Perolehan = JumlahSkorPerolehan Jumlahskormaksimum x 100 Keterangan : 1 = Sangat tidak Kompeten 2 = Tidak kompeten 3 = kompeten 4 = Sangat kompeten 5 = Sangat kompeten sekali 132 Kriteria penilaian dapat dilakukan sebagai berikut 1. Jika seorang siswa memperoleh nilai 85-100 dapat ditetapkan sangat kompeten sekali 2. Jika seorang siswa memperoleh nilai 70-84 dapat ditetapkan sangat kompetensi 3. Jika seorang siswa memperoleh nilai 55-69 dapat ditetapkan kompeten 4. Jika seorang siswa memperoleh nilai 40-54 dapat ditetapkan tidak kompeten Jika seorang siswa memperoleh nilai 0-39 dapat ditetapkan sangat tidak kompeten

3.2. PENILAIAN SIKAP

a. Pengertian

Sikap bermula dari perasaan suka atau tidak suka yang berkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatuobjek.Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki seseorang. Sikap dapat dibentuk,sehingga terjadinya perilaku atau tindakan yang diinginkan. Sikap terdiri dari tiga komponen, yakni : afektif, kognitif, dan konatif. Komponen afektif adalah perasaan yang dimiliki seseorang atau penilaiannya terhadap sesuatu objek.Adapun komponen konatif adalah kecenderungan untuk bersikap atau berbuat dengan cara-cara tertentu berkenaan dengan kehadiran objek sikap. Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran berbagai mata pelajaran adalah sebagai berikut. a Sikap terhadap materi pelajaran Peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap materi pelajaran.Dengan sikap positif dalam diri peserta didik akan tumbuh dan berkembang minat belajar, akan lebih mudah diberi motivasi, dan akan lebih mudah menyerap materi pelajaran yang diajarkan. b Sikap terhadap gurupengajar Peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap guru. Peserta didik yang tidak memilliki sikap positif terhadap guru akan cenderung akan mengabaikan hal-hal yang diajarkan.Dengan demikian, peserta didik yang memiliki sikap negatif terhadap gurupengajar akan sukar menyerap pelajaran yang diajarkan oleh guru tersebut. c Sikap terhadap proses pembelajaran Peserta didik juga perlu memiliki sikap positif terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Proses pembelajaran mencakup suasana pembelajaran, strategi, metodologi, dan teknik pembelajaran yang digunakan.proses 133 pembelajaran yang menarik, nyaman, dan menyenangkan dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik., sehingga dapat mencapai hasil belajar yang maksimal. d Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan suatu materi pelajaran Misalnya kasus dan masalah lingkungan hidup, berkaitan dengan materi Biologi atau Geografi. Peserta didik juga perlu memiliki sikap yang tepat, yang dilandasi oleh nilai-nilai positif kasus lingkungan hidup tertentu kegiatan pelestarian kasus perusakan lingkungan hidup.Misalnya, peserta didik memiliki sikap positif terhadap program perlindungan satwa liar. Dalam kasus yang lain, peserta didik memiliki sikap negatif terhadap kegiatan ekspor kayu glondongan ke luar negeri. e Sikap berhubungan dengan kompetensi afektif lintas kurikulum yang relevan dengan mata pelajaran.

b. Teknik Penilaian