Untuk memudahkan administrasi, peserta didik yang tidak naik kelas diharapkan mengulang semua mata pelajran beserta SK, KD, dan indikator yang telah tuntas pada
tahun ajaran sebelumnya. Apabila setiap anak bisa dibantu secara optimal sesuai dengan keperluannya
mencapai kompetensi tertentu, maka tidak perlu ada anak yang tidak naik kelas automatic promotion. Automatic promotion apabila semua indikator, kompetensi asar
KD, dan standar kompetensi SK suatu mata pelajaran telah terpenuhi ketuntasannya, maka peserta didik dianggap layak di kelas berikutnya.
5. PINDAH MADRASAH MUTASI
MAN Pamekasan menetukan persyaratan pindahmutasi peserta didik sesuai dengan prisnsip manajemen berbasis sekolah, melalui suatu mekanisme yang objektif dan
transparan antara lain mencakup hal-hal sebgai berikut;
5.1. Madrasah harus memfasilitasi adanya siswa pindah madrasah sekolah.
5.2. Madrasah dapat menentukan persyaratan pindahmutasi siswa sesuai
dengan prinsip manajemen berbasis madrasahsekolah, antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut;
a. Menyesuaikan bentuk LHBS dari madrasah asal
sesuai dengan LHBS madrasahsekolah tujuan. b.
Perpindahan siswa dapat dilakukan pada kelas X dan XI semester pertama untuk siswa yang berasal dari sekolah umum dan kelas
XII awal Tahun Pelajaran siswa yang berasal dari sesama Madrasah. c.
Pelaksanaan perpindahan dapat dilakukan antar madrasah minimal yang telah terakreditasi sama
d. Melakukan tes bagi siswa pindahan.
6. KRITERIA KENAIKAN KELAS, KELULUSAN UJIAN MADRASAH DAN UJIAN NASIONAL
6.1. Kriteria Kelaikan Kelas
a. Dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. b. Siswa dinyatakan tidak naik ke kelas, apabila yang bersangkutan tidak
mencapai kriteria ketuntasan minimal KKM lebih dari 3 mata pelajaran yang
bukan mata pelajaran ciri khas program studi, dan atau tidak memiliki kriteria
ketuntasan minimal KKM mata pelajaran cirri khas jurusan. Sebagai contoh;
Program studi Ilmu Alam, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada
mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi.
Program studi Ilmu Sosial, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada mata pelajaran Sejarah, Geografi, Ekonomi dan Sosiologi.
161
c. Jumlah point pelanggaran tidak lebih dari 80 point. d. Jumlah ketidak hadiran absent lebih dari 15 jam tatap muka per mata
Pelajaran. Pertimbangan ini dapat dilakukan pada rapat penentuan nilai LHBS dan
kenaikan kelas. Siswa yang tidak naik kelas diwajibkan mengulang yaitu mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran pada tingkat kelas yang sama pada tahun pelajaran
berikutnya.
6.2. Penjurusan
6.2.1. Waktu penjurusan a. Penentuan penjurusan dan pelaksanaan program studi untuk kelas X
dilaksanakan diawal semester satu dengan menggunakan nilai raport SMP MTs dan tes IQ
b. Penentuan penjurusan program studi untut kelas XI dilakukan mulai akhir semester 2 kelas X dengan menggunakan nilai raport kelas X semester 1 dan
2 serta tes IQ. c. Untuk kelas XI Pelaksanaan penjurusan program studi di semester 1 kelas
XI 6.2.2. Kriteria penjurusan program studi meliputi:
a. Nilai Akademik Siswa yang naik kelas XI dan akan mengambil ke program studi ;
Ilmu Alam: boleh memiliki nilai yang tidak tuntas paling banyak 3 mata
pelajaran pada mata pelajaran- mata pelajaran umum, selain mata pelajaran cirri khas program studi Ilmu Alam.lihat struktur kurikulum
Ilmu social: boleh memiliki nilai tidak tuntas paling banyak 3 mata
pelajaran pada mata pelajaran- mata pelajaran umum, selain mata pelajaran cirri khas program studi Ilmu Sosial.lihat struktur kurikulum
b. Siswa yang naik ke kelas XI, dan yang bersangkutan mendapat nilai tidak tuntas 3 mata pelajaran, maka nilai tersebut harus dijadikan dasar untuk
menentukan program studi yang dapat diikuti oleh siswa. Sebagai contoh;
Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah ekonomi, 1 mata
pelajaran program studi Ilmu Sosial maka siswa tersebut secara akademik dapat dimasukkan ke program studi Ilmu Alam dan
disesuaikan dengan peringkat peminat ke program studi Ilmu Alam.
Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Biologi, 1 mata pelajaran cirri khas program studi Ilmu Alam maka siswa tersebut
162
secara akademik dapat dimasukkan ke program studi Ilmu Sosial disesuaikan dengan peringkat peminat ke program studi Ilmu Sosial..
Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah fisika, ekonomi, 1 mata
pelajaran cirri khas program studi Ilmu Alam, 1 mata pelajaran ciri khas program studi Ilmu Sosial maka siswa tersebut;
Perlu diperhatikan prestasi kognitif, afektif dan psikomotorik mata
pelajaran yang menjadi cirri khas program studi Ilmu Alam seperti
matematika , fisika, kimia dan biologi dibandingkan dengan mata
pelajaran yang menjadi cirri khas program studi Ilmu Sosial seperti ekonomi, sejarah, geografi dan sosiologi. Perbandingan nilai
prestasi siswa dimaksud, dapat dilakukan program remedial dan diakhiri dengan ujian. Apabila nilai dari setiap mata pelajaran yang
menjadi cirri khas program ada nilai prestasi yang lebih unggul daripada program studi lainnya, maka siswa tersebut bias
dimasukkan ke program studi yang nilai prestasi mata pelajarannya lebih unggul tersebut. Namun apabila antara minat dan prestasi
ketiga aspek tidak cocoksesuai, wali kelas dengan pertimbangan masukan dari guru Bimbingan dan Konseling dapat memutuskan
program studi apa yang dapat dipilih oleh siswa.
Perlu memperhatikan minat siswa. c. Siswa diberi kesempatan untuk pindah jurusan apabila ia tidak cocok pada
program studi semula atau tidak sesuai dengan kemampuan dan kemajuan belajarnya. Madrasah harus memfasilitasi agar siswa dapat mencapai
standart kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dimiliki di kelas baru. d. Batas waktu untuk pindah program studi ditentukan paling lambat 1 satu
bulan. e. Untuk penentuan penjurusan bagi kelas X ke kelas XI disamping wali kelas
memperhatikan nilai kognitifnya, juga dilakukan dengan jalan pengisian angket untuk pemilihan jurusan yang diminati oleh siswa. Disamping kedua
cara diatas dalam penentuan penjurusan wali kelas juga meminta masukan dari guru-guru bidang studi yang merupakan cici-ciri dari jurusan yang ada
di MA. Al-Azhar.
6.3. Kriteria Kelulusan Ujian Madrasah dan Ujian Nasional