10
B. Pemilihan Aktivitas
Akt ivit as  yang  akan  dilakukan  oleh  m ahasisw a  dipilih  dan  dit et apkan berdasarkan m et ode penelitian yang akan dilakukan. M et ode penelit ian yang
m engehendaki  m ahasisw a  untuk  m elakukan  w aw ancara,  m aka  akt ivit as ut am a  m ahasiswa  adalah  serangkaian  kegiat an  yang  berkaiatan  dengan
w awancara,  yakni  dari  waw ancara,  koding,  editing,  t abulating,  dan  analisis dat a. Bila kegiat annya berupa observasi, maka m ahasisw a dipersiapkan untuk
m elakukan  akt ivitas  observasi  dengan  t ingkat an  yang  diseusikan  dengan pokok  maslah  yang  hendak  dicari  jaw abannnya,  apakah  kegiat an  cukup
dengan  observasi  lihat ,  amati,  dengar,  at au  perlu  dengan  invest igasi m engukur,  m enyelidiki,  m enguji  dan  inquiry  penemuan,  m enyusun  dan
m enguji hipot esis, dan mem ecahkan masalah. Ket iga akt ivit as t ersebut  memiliki kadar keakt ifan dan karakt erist ik yang
berbeda  oleh  karena  it u  perlu  didisain  secara  akurat .  Pert imbangan  dalam pem ilihan  akt ivit as  didasarkan  pada  jenis  masalah   yang  akan  dit elit i,  disain
pem belajaran  pola  int eraksi  dosen  dan  mahasisw a,  jenis  dat a  yang  akan dikumpulkan  kualit at if  at au  kuant it at if,  basis  berbasis  inform asi,  akt ivit as,
at au  inpret at if,  dan  orient asi  pengam at an,  pengukuran,  at au  out com e dampak.
C. Pemilihan Lokasi
Lokasi  unt uk  kegiat an  KKL  ini  dit entukan  berdasarkan  pert im bangan keberadaan gejala sosial ekonomi yang  sesuai dengan t em a penelitian KKL.
Kekeliruan  yang  acapkali  t erjadi  adalah  m enent ukan  alt ernat if  daerahnya lebih dahulu kemudian baru dicari masalahnya.
Untuk  keperluan  latihan  penelitian  bagi  mahasisw a,  m aka  sebaiknya dicari daerah dengan kondisi gejala yang m enonjol, sehingga mahasisw a lebih
t ert arik dan dengan mudah mem baca gejala t ersebut  berdasarkan kacamat a geografi.  Disam ping  itu perlu  mem pert imbangkan  t ingkat   kemudahan  dalam
m enjangkau daerah t ersebut , sehingga meskipun daerah t ersebut  secara ilm u
11
geografi  m em iliki  gejala  yang  represent at if  t et api  bila  sulit   dijangkau  m aka perlu dicari alt ernat if daerh lainnya. Secara sederhana pem ilihan lokasi untuk
KKL sosial ekonom i ini didasarkan fakt or-fakt or berikut : 1.
Kesesuaian lokasi dengan t em a KKL 2.
Kenam pakan gejala menonjol 3.
Lokasi m udah dijangkau 4.
Am an untuk didat angi 5.
Relat if murah biaya untuk m endat anginya 6.
Ket ersediaan dat a aw al t ent ang lokasi t ersebut Suatu  cont oh  alt ernatif  lokasi  yang  mencerminkan  syarat -syarat   di  at as,
ant ara lain: 1.
Daerah Dieng Wonosobo Daerah dengan fenom ena mat a pencahariaan penduduk dan karakt erist ik
demografisnya  yang  khas  sebagai  w ujud  int eraksi  dengan  kondisi fisiografis. Lereng pegunungan dengan suhu yang cukup dingin dan kondisi
t anah  yang  mendukung  Jika  anda  m elakukan  kegiat an  di  daerah  ini, ukurlah  suhunya  dan  t elit ilah  jenis  t anah  dan  unsur  hara  yang
dikandungnya  t erjadi  fenom ena  m at a  pencaharian  penduduk  dalam bidang  pert anian  kent ang.  Pem budidayaan  t anam an  kent ang  t ernyat a
dapat  mendongkrak t ingkat  ekonomi penduduk. Pengem bangan kaw asan hut an  m enjadi  lahan  budidaya  kent ang    m enyebabkan  t erjadi  kerusakan
lahan yang luar biasa, sehingga perlu dilakukan usaha konservasi. 2.
Daerah Kam pung Laut dan sekit arnya, Cilacap. Daerah t ersebut  m em iliki fenom ena geografis yang m enarik. Sebagaim ana
umum nya  penduduk  pesisir  bermat a  pencahariaan  sebagai  nelayan  dan pekerjaan
yang t erkait
dengan pernelayanan.
Seiring dengan
perkembangan  Segara  Anakan  yang  m erupakan  t empat   untuk  m encari ikan  bagi  penduduk,  t erjadi  pula  dinamika  akt ivit as  penduduk.
Sedim ent asi  Sungai  Cit andui  menyebabkan  Segara  Anakan  m engalami
12
pendangkalan, bahkan sebagian t elah m enjadi darat an dan dim anfaat kan oleh penduduk  untuk  mem budidayakan  t anam an  pert anian.  Sedim ent asi
t elah  m empengaruhi  perubahan  bent uk  penggunaan  lahan  dan t ransformasi  m at a  pencahariaan  dan  t enaga  kerj a,  yakni  dari  nelayan  ke
pert anian. 3.
Daerah Soka dan sekit arnya, Kebum en Soka  merupakan  merupakan  daerah  yang  akt ivit as  penduduknya  sangat
khas,  yang  dalam   bidang  indust ri  gent eng.  Indust ri  gent eng  Soka  sudah sangat   t erkenal  secara  nasional.  Pengaruh  jenis  t anah  yang  sesuai  untuk
pembuat an gent eng
m enyebabkan penduduk
t erm ot ivasi untuk
berkecimpung  dalam  indust ri  gent eng.  Jenis  tanah  yang  ada  muncul sebagai  hasil  dari  proses  penghancuran  batuan  induk  yang  ada  di
pegunungan  daerah  Karangsam bung.  Permasalahan  yang  yang  dapat dicari  jaw abannya  berkait an  dengan  kegiat an  KKL  Sosek  di  daerah  ini
ant ara  lain:  seberapa  besar  pengaruh  kondisi  fisik  t erhadap  mat a pencahariaan  penduduk,  seberapa  besar  bidang  indust ri  gent eng
menyerap  t enaga  kerja,  seberapa  besar  besarnya  sumbangan  indust ri gent eng  t erhadap  pendapat an  penduduk,  bagaim ana  pola  pem asaran
produksi  gent eng, dan bagaim ana upaya  konservasi  yang  t elah dilakukan penduduk  t erhadap  lahan-lahan  bekas  penggalian  bahan  untuk
pembuat an gent eng. 4.
M langi dan sekit arnya M langi  merupakan  salah  satu  desa  yang  berada  di  wilayah  Kabupat en
Slem an yang m empunyai karakt erist ik sosial ekonom i yang spesifik. Secara fisiografis daerah ini merupakan dat aran, dengan kondisi irigasi yang baik
sehingga lahan saw ah dimanfaat kan oleh penduduk untuk pert anian padi. M at a  pencaharian  selain  bidang  pert anian  adalah  bidang  konveksi.
M enjahit   dan  pekerjaan  lain  yang  berkait an  dengan  pembuat an  busana menjadi  ket eram pilan  yang  banyak  dikuasi  oleh  penduduk  set empat ,
13
sehingga  dari  pekerjaan  m enjahit   inilah  kesejahteraan  penduduk  dapat t ercapai  secara  cukup  merat a.  Fenom ena  sosial  yang  m enarik  adalah
bahw a  daerah  ini  m emiliki  relijiusit as  t inggi,  t ercerm in  dari  bert ebarnya sejumlah  pondok-pondok  pesant ren.  Pondok-pondok  pesant ren  t ersebut
dilihat   dari  ukurannya  m em ang  kecil-kecil  karena  dikelola  oleh  keluarga- keluarga. Fenom ena unik dari pondok pesant ren di M langi adalah banyak
sant ri yang pada siang hari bekerja dalam  bidang konveksi, sehingga sant ri dapat m andiri.
5. Daerah-daerah lainnya
D. Perencanaan