31 termotivasi jika mereka berpartisipasi dalam aktivitas tanpa
menerima imbalan dari faktor luar. 2 Motivasi ekstrinsik
Motivasi Ekstrinsik adalah suatu keinginan bertingkah laku sebagai akibat dari adanya rangsang dari luar atau adanya
kekuasaan dari luar. Menurut Harsono dalam Singgih D. Gunarso 1996: 53 motivasi ekstrinsik baru akan berfungsi jika
terjadi rangsang dari luar diri seseorang 3 Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
Menurut Tri Rusmi Widiyatun, 1999: 115-116 faktor- faktor yang berpengaruh terhadap motivasi manusia untuk
melakukan pekerjaan atau kegiatan adalah: 1 Faktor fisik dan proses
mental; 2
Faktor hereditas,
lingkungan, dan
kematangaatau usia; 3 Faktor intrinsik seseorang; 4 Fasilitas sarana dan prasarana; 5 Situasi dan kondisi; 6 Program dan
aktivitas; 7 Audio visual aid media, dsb.
c. Pengertian Motivasi Belajar
Menurut Siti Djuwairiyah 2007, belajar yaitu perubahan murid dalam bidang material, formal serta fungsional pada umumnya
dan bidang intelektual pada khususnya. Sedangkan menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono 1990: 121 pengertian belajar dapat
diartikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan sebagai hasil pengalaman dalam interaksi dengan lingkungan.
Sejalan dengan pendapat tersebut, Sri Rukmini, dkk 1995: 59 menyatakan bahwa, belajar adalah suatu proses usaha yang
32 menyatakan bahwa dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang relatif menetap, baik yang diamati maupun tidak dapat diamati secara langsung, yang terjadi sebagai
hasil latihan dan pengalaman dalam interaksinya dalam lingkungan. Menurut Hamzah B. Uno 2008: 23 mengatakan bahwa motivasi
dan belajar adalah dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif permanent dan secara
potensial terjadi dari hasil praktik atau penguatan reinforced practive yang dilandasi untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi
belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil, dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan
cita-cita. Sedangkan
faktor ekstrinsiknya
adalah adanya
penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Tetapi harus diingat, kedua faktor tersebut disebabkan
oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat.
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk
mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai
peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: l adanya
hasrat dan keinginan berhasil; 2 adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; 3 adanya harapan dan cita-cita masa depan; 4
33 adanya penghargaan dalam belajar; 5 adanya kegiatan yang
menarik dalam belajar; 6 adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik
Hamzah B. Uno, 2008:23. Dari beberapa pendapat para ahli di atas maka peneliti
berpendapat bahwa belajar merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk memperoleh perubahan tingkah laku maupun intelektual.
Sesuai dengan pengertian motivasi dan pengertian belajar di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah
besarnya dorongan yang timbul baik dalam diri sendiri maupun dari luar yang mendorong individu melakukan perubahan tingkah laku
untuk mencapai keberhasilan dalam proses belajar. Motivasi belajar yang tinggi dapat terlihat dari keteguhan hati dan usaha untuk
mengatasi hambatan-hambatan dalam proses belajar. Apabila hambatan-hambatan dapat teratasi, harapan akan diperoleh prestasi
belajar yang maksimal.
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar menurut teori kebutuhan yang diungkap oleh Abraham Maslow dalam
Engkos Koswara 1991: 188-127 adalah bahwa manusia termotivasi untuk bertingkah laku karena ingin memenuhi bermacam-macam
kebutuhan. Teori yang diungkapkan oleh Maslow tersebut lebih dikenal dengan teori kebutuhan bertingkat, yaitu terdiri dari sebagai
berikut.