Pengujian Hipotesis Kedua Uji Hipotesis

63 kelas XI SMA Negeri 1 Bantarsari. Hanya saja secara individu motivasi belajar siswa tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Dengan hasil ini dapat menjadikan bahan untuk evaluasi dan tolok ukur prestasi belajar dan faktor apa saja yang dapat mempengaruhi prestasi belajar pendidikan jasmani. Belajar merupakan proses menimba ilmu demi mengubah kemampuan secara jasmani maupun rohani. Setiap siswa memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam dunia pendidikan. Di mana siswa memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan dan berkewajiban menuntaskan tugas pendidikan yang dijalanani. Meraih prestasi belajar yang maksimal merupakan hal yang paling diinginkan oleh setiap siswa. Akan tetapi, meraih prestasi belajar yang tinggi tidak semudah yang dibayangkan. Melainkan perlu adanya usaha dan didukung oleh faktor-faktor pendukung yang mampu mempengaruhi prestasi belajar. Menurut Anton M. Moeliono et al, dalam T. Bakti Anggoro, 2009: 15, prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai berupa penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan oleh nilai tes atau nilai angka yang diberikan oleh guru. Kegiatan pembelajaran harus dikemas oleh seorang guru agar siswa dapat menerima materi ajar dengan baik. Selain itu, peningkatan kemampuan dan prestasi belajar merupakan tujuan dari pendidikan itu sendiri. Setiap siswa memiliki kesempatan untuk mengikuti pembelajaran dengan aktif. Sehingga dengan tingkat partisipasi siswa dalam pembelajaran yang tinggi dan 64 memiliki faktor pendukung yang baik pula maka akan berkontribusi positif terhadap peningkatan penguasaan pengetahuan dan keterampilan. Secara khusus pendidikan jasmani merupakan kegiatan pembelajaran yang cenderung lebih mengutamakan aktivitas fisik sehingga siswa harus memiliki faktor pendukung secara jasmani yang baik. Tidak cukup berbekal dengan kondisi fisik yang baik tetapi siswa perlu adanya tingkat penguasaan pengetahuan yang baik tentang materi ajar yang akan dipelajari. Dengan memiliki tingkat penguasaan pengetahuan atau tingkat itelegensi yang baik maka siswa akan mudah dalam merima teori dan mampu mengaplikasikan pengetahuannya ke dalam kegiatan gerak yang maksimal. Hal ini dikarenakan siswa akan mampu dengan cepat memutuskan arah dan bentuk kegiatan atau gerak yang akan dilakukan. Kesehatan secara jasmani dan rohani akan mempengaruhi siswa dalam proses pendidikan. Hal ini dikarenakan aktivitas fisik yang secara khusus ini adalah pendidikan jasmani tidak cukup didukung oleh kondisi tubuh yang sehat saja. Akan tetapi, tingkat kebugaran jasmani akan memberikan kemampuan siswa untuk bergerak yang leluasa dan mampu bertahan dalam aktivitas fisik yang lama. Menurut Rusli Lutan dkk 2001: 7, kesegaran jasmani yang terkait dengan kesehatan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan tugas fisik yang memerlukan kekuatan, daya tahan, dan fleksibilitas. Faktor tingkat kebugaran jasmani ini memiliki beberapa komponen yang harus dimiliki oleh siswa. Kegiatan pendidikan jasmani memiliki karakter dan materi ajar yang bermaca-macam sehingga siswa harus memiliki

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DAN PRESTASI AKADEMIK DENGAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS XII DI SMK BHAKTI UTAMA BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2011/2012

3 27 59

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI IPA SEKOLAH Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas Xi IPA Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kota Tegal Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 15

HUBUNGAN KEJADIAN ANEMIA DENGAN KEBUGARAN JASMANI DAN PRESTASI BELAJAR PADA REMAJA PUTRI Hubungan Kejadian Anemia Dengan Kebugaran Jasmani Dan Prestasi Belajar Pada Remaja Putri Di Smp Negeri 4 Batang.

0 1 18

HUBUNGAN INSOMNIA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI IPA DI SEKOLAH MENENGAH HUBUNGAN INSOMNIA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI IPA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 KLATEN.

0 1 13

HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN PRESTASI AKADEMIK.

2 14 30

PERBANDINGAN KEBUGARAN JASMANI DAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SEKOLAH ALAM DAN SISWA SEKOLAH REGULER.

0 6 47

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEBUGARAN JASMANI DAN KESEHATAN MENTAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI (PENJAS) SISWA SD.

1 3 33

HUBUNGAN KEGEMUKAN DAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN PRESTASI AKADEMIK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERBASIS GENDER.

0 1 1

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP SEHAT DAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI DENGAN PRESTASI BELAJAR PENJASORKES SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 BATURADEN TAHUN 2015.

0 1 92

Kebugaran Jasmani dan Prestasi Belajar Anak Sekolah Dasar

0 0 5