18
b. Komponen-komponen Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani sangat terpengaruh oleh faktor atau komponen yang mendukung. Menurut Rusli Lutan 2001: 8,
komponen kebugaran jasmani terdiri dari : 1 Kesegaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan, yang
mengandung empat unsur pokok, yaitu kekuatan otot, daya tahan otot, daya tahan aerobik, dan fleksibilitas.
2 Kesegaran jasmani yang berkaitan dengan performance mengandung unsur koordinasi, agilitas, kecepatan gerak, dan
keseimbangan.
Menurut Sadoso Sumosardjuno 1998: 19 terdapat empat komponen dalam kebugaran jasmani, yaitu:
1 Ketahanan jantung dan peredaran darah cardiovaskuler endurance
2 Kekuatan strength 3 Ketahanan otot muscular endurance
4 Kelentukan flexibility
Sedangkan apabila ingin mengetahui komponen lain, maka komponen yang perlu diukur adalah komponen motor-fitnes yang
terdiri dari : 1 Koordinasi coordination
2 Keseimbangan balance 3 Kecepatan speed
4 Kelincahan agility 5 Daya ledak power
Menurut Suharjana dan Margono 2002:19, bahwa komponen kesegaran jasmani terdiri dari dua macam, yaitu:
1 Komponen kebugaran
kesehatan yang
terdiri dari
kardiorespirasi, komposisi tubuh, daya tahan otot, dan kelentukan.
2 Komponen kesegaran yang berhubungan dengan penampilan, yaitu kelincahan, kecepatan, daya ledak, koordinasi, dan
ketangkasan
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa komponen- komponen kesegaran jasmani adalah unsur-unsur yang dimiliki oleh
19 jasmani di mana seluruh komponen tersebut saling berhubungan satu
dengan yang lain dan bersifat saling melengkapi sehingga untuk meningkatkan kesegaran tubuh seseorang perlu dibina komponen-
komponen tersebut. Berdasarkan pendapat para ahli tentang komponen kesegaran jasmani tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa dalam kesegaran jasmani terdapat lima komponen, yaitu: 1 Daya tahan kardiorespirasi
Daya tahan kardiorespirasi ini sering disebut daya tahan jantung-paru, kapasitas aerobik, maximal aerobic power, dll.
Dimana daya tahan jantung-paru ini merupakan faktor utama dalam kesegaran jasmani karena kemampuan jantung-paru dan
pembuluh darah berfungsi secara optimal pada waktu kerja dalam mengambil O2 secara maksimal VO2max dan
menyalurkan ke seluruh tubuh terutama jaringan aktif sehingga dapat digunakan untuk proses metabolisme tubuh Djoko Pekik
Irianto, 2000: 32. 2 Daya tahan otot
Menurut Djoko Pekik Irianto 2000: 33, daya tahan otot merupakan kemampuan untuk kontraksi sub-maksimal secara
berulang-ulang atau berkontraksi secara terus menerus dalam suatu waktu tertentu dalam jangka waktu yang cukup lama.
Sedangkan menurut Lynne Barick 2001: 5, daya tahan otot merupakan suatu bentuk aktivitas aerobik dengan melakukan