72 menggunakan analisis regresi ganda. Analisis tersebut digunakan untuk
mengetahui pengaruh baik secara sendiri-sendiri, maupun variabel bebas Fasilitas Bengkel dan Peran Guru secara bersama-sama terhadap variabel terikat Prestasi
Belajar Siswa Mata Pelajaran Praktik Pemesinan. Penjelasan mengenai hasil pengujian dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Uji Hipotesis Pertama
Pengujian hipotesis pertama dilakukan menggunakan analisis regresi sederhana satu prediktor. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan program
komputer IBM SPSS Statistics 20. Rangkuman hasil regresi sederhana satu prediktor
�
1
Fasilitas Bengkel terhadap Y Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Praktik Pemesinan dapat dilihat dari Tabel 19 di bawah ini.
Tabel 19. Hasil Analisis Regresi Sederhana �
1
- Y Sumber
Koef r
�
2
t �
0,05
96 p
Ket
Konstanta Fasilitas
Bengkel 76,029
0,075 0,521
0,272 5,982
1,6609 0,000
Positif Signifikan
Sumber: Hasil Olah Data, 2013
a. Persamaan garis regresi linier sederhana
Berdasarkan pembahasan di atas, maka persamaan garis regresi dapat dinyatakan dalam persamaan Y = 76,029 + 0,075
�
1
. Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,075 yang
berarti jika Fasilitas Bengkel �
1
meningkat satu satuan maka nilai Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Praktik PemesinanY akan meningkat 0,075 satuan.
73
b. Koefisien Korelasi r prediktor
�
�
terhadap Y
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer IBM SPSS Statistics 20 menunjukkan bahwa koefisien korelasi
�
1
terhadap Y �
�
1
�
sebesar 0,521, karena koefisien korelasi �
�
1
�
tersebut bernilai positif, maka dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh variabel fasilitas
bengkel yang positif terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran praktik pemesinan. Bila fasilitas bengkel semakin tinggi maka akan meningkatkan
prestasi belajar siswa mata pelajaran praktik pemesinan dan sebaliknya. Jadi, dapat dikatakan bahwa pengaruh fasilitas bengkel terhadap prestasi belajar siswa
mata pelajaran praktik pemesinan tersebut adalah searah. Selain itu, berdasarkan tabel interpretasi tingkat korelasi pengaruh tersebut dalam kategori sedang
karena berada dalam interval koefisien antara 0,400 sampai 0,599.
c. Koefisien Determinasi
�
�
Prediktor
�
�
terhadap Y
Koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi r
2
. Koefisien ini disebut koefisien penentu, karena varians yang terjadi pada variabel
terikat dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel bebas. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan bantuan program komputer IBM
SPSS Statistics 20 menunjukkan bahwa koefisien determinasi �
1
terhadap Y �
�
1
, �
2
sebesar 0,272. Hal ini menunjukkan bahwa variabel fasilitas bengkel memiliki kontribusi pengaruh terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran
praktik pemesinan sebesar 27,2 sedangkan 72,8 ditentukan oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti.
74
d. Pengujian signifikansi dengan uji t