Pengujian Hipotesis Ketiga Uji Hipotesis

54 variabel bebas prediktor terhadap variabel terikat kriterium signifikan. Sebaliknya, Ho diterima dan Ha ditolak jika � ℎ����� lebih kecil dari � ����� � ℎ����� � ����� maka pengaruh variabel minat dan peran guru prediktor terhadap variabel kesiapan kerja siswa kriterium tidak signifikan.

b. Pengujian Hipotesis Ketiga

Analisis regresi ganda digunakan untuk menguji variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis ke tiga yaitu untuk mengetahui besarnya koefisien korelasi variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Dengan analisis ini dapat diketahui koefisien regresi variabel terhadap variabel terikat, koefisien determinasi, sumbangan relatif serta sumbangan efektif masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Hipotesis yang diajukan sebagai berikut: Ho : “Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan fasilitas bengkel dan peran guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran praktik pemesinan siswa kelas XII di SMK Muhammadiyah 1 Bantul”. Ha : “Terdapat pengaruh positif dan signifikan fasilitas bengkel dan peran guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran praktik pemesinan siswa kelas XII di SMK Muhammadiyah 1 Bantul”. 55 Dalam analisis regresi ganda, langkah-langkah yang harus ditempuh antara lain: 1 Membuat persamaan garis regresi dua prekditor dengan rumus: Keterangan: � 1 = Variabel � 1 � 2 = Variabel � 2 � 1 = Koefisien prediktor � 1 � 2 = Koefisien prediktor � 2 � = Bilangan Konstanta Sugiyono, 2007: 275 2 Mencari koefisien korelasi ganda Mencari koefisien korelasi korelasi ganda R variabel � 1 dan � 2 terhadap kriteria � dengan menggunakan rumus: Keterangan: � �1,2 = koefisien korelasi variabel Y terhadap � 1 dan � 2 � 1 = koefisien prediktor � 1 � 2 = koefisien prediktor � 2 ∑ � 1 � = jumlah produk variabel � 1 terhadap Y ∑ � 2 � = jumlah produk variabel � 2 terhadap Y ∑ � 2 = jumlah kuadrat kriterium Y Sutrisno Hadi, 1994: 25 Koefisien korelasi digunakan untuk mencari pengaruh variabel � 1 dan � 2 terhadap Y. Jika koefesien korelasi ganda R lebih dari nol 0 atau bernilai positif + maka pengaruhnya positif, sebaliknya jika koefisien bernilai negatif - maka pengaruhnya negatif atau tidak ada pengaruh. Selanjutnya tingkat korelasi tersebut dikategorikan menggunakan pedoman dari Sugiyono 2010: 257. � = � + � 1 � 1 + � 2 � 2 � �1,2 = � � 1 ∑ � 1 � + � 2 ∑ � 2 � ∑ � 2 56 3 Mencari koefisien determinasi pengaruh � 1 dan � 2 terhadap kriterium Y Besarnya koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi � 2 . Nilai koefisien determinasi diinterpretasikan sebagai proposi varians dari kedua variabel independen bebas. Hal ini berarti bahwa varians yang terjadi pada variabel dependen terikat dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel independen. Rumus mencari koefisien determinasi menurut Sutrisno Hadi 1987: 22 adalah: Keterangan: � �1,2 2 = koefisien determinasi ganda pengaruh � 1 , � 2 terhadap Y � 1 = koefisien prediktor � 1 � 2 = koefisien prediktor � 2 ∑ � 1 � = jumlah produk antara � 1 terhadap Y ∑ � 2 � = jumlah produk antara � 2 terhadap Y ∑ � 2 = jumlah kuadrat kriterium Y 4 Menguji keberartian regresi ganda dengan uji F Untuk menguji signifikansi keberartian koefisien korelasi ganda digunakan uji F dengan rumus: Keterangan: � ��� = Harga F garis regresi � = cacah kasus � = cacah prediktor � = koefisien korelasi kriteria dengan prediktor Burhan Nurgiyantoro, 2002: 288 � ��� = � 2 � − � − 1 � 1 − � 2 � �1,2 2 = � 1 ∑ � 1 � + � 2 ∑ � 2 � ∑ � 2 57 Setelah diperoleh hasil perhitungan, kemudian � ℎ����� dibandingkan dengan � ����� pada taraf signifikan 5 . Ha diterima dan Ho ditolak apabila, � ℎ����� sama atau lebih besar dengan � ����� � ℎ����� ≥ � ����� maka ada pengaruh yang signifikan variabel bebas prediktor dengan variabel terikat kriterium. Sebaliknya Ho diterima dan Ha ditolak jika, � ℎ����� lebih kecil dari � ����� � ℎ����� � ����� pada taraf signifikan 5, maka pengaruh variabel bebas prediktor terhadap variabel terikat kriterium tidak signifikan. 5 Mencari Sumbangan Relatif SR dan Sumbangan Efektif SE Sumbangan relatif dan sumbangan efektif masing-masing prediktor terhadap kriterium dapat diketahui menggunakan rumus: a Sumbangan Relatif SR Sumbangan relatif adalah persentase perbandingan yang diberikan satu variabel bebas kepada variabel terikat dengan variabel lain yang diteliti. Rumus yang digunakan untuk menghitung sumbangan relatif adalah: Keterangan: ��X = sumbangan relatif dari suatu prediktor X � = Koefisien prediktor ∑ �� = jumlah produk X terhadap Y �� ��� = jumlah kuadrat regresi Burhan Nurgiyantoro, 2002: 301 ��� = � ∑ �� �� ��� × 100 58 Nilai sumbangan relatif yang telah diketemukan tersebut merupakan sumbangan relatif untuk masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. b Sumbangan Efektif SE Sumbangan efektif adalah persentase perbandingan efektivitas yang diberikan satu variabel bebas kepada satu variabel bebas lain yang diteliti maupun yang tidak diteliti. Adapun rumusnya sebagai berikut: Keterangan: ��� = sumbangan efektif dari suatu prediktor X ��� = sumbangan relatif dari suatu prediktor X � 2 = Koefisien determinasi Burhan Nurgiyantoro, 2002: 304 ��� = ��� � � 2 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data Penelitian

Data hasil penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas yaitu variabel fasilitas bengkel � 1 dan peran guru � 2 serta satu variabel terikat yaitu prestasi belajar siswa pada mata pelajaran praktik pemesinan �. Pada bagian ini akan ditunjukkan atau dideskripsikan dari data masing-masing variabel yang telah dilakukan olah data dilihat dari nilai rata-rata mean, median, modus dan standart deviasi. Selain itu akan disajikan pula tabel distribusi frekuensi dan diagram batang dari distribusi kecenderungan skor. Berikut ini rincian hasil pengolahan data yang telah dilakukan dengan bantuan program International Business Machine Statistical Products and Solution Services versi 20 atau dikenal dengan IBM SPSS Statistics 20.

a. Variabel Fasilitas Bengkel

Data variabel fasilitas bengkel diperoleh melalui kuesioner yang terdiri dari 23 item dengan jumlah responden 98 siswa. Terdapat 4 alternatif jawaban dimana skor tertinggi adalah 4 dan skor terendah adalah 1. Berdasarkan data fasilitas bengkel, diperoleh skor tertinggi sebesar 88 dan skor terendah 53. Hasil analisis harga mean M sebesar 74,95, median Me sebesar 74, modus Mo sebesar 79 dan standar deviasi SD sebesar 8,40. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Sedangkan jumlah kelas interval diperoleh dengan menggunakan rumus k = 1+ 3,3 log 98, k = 1 + 3,31,99 = 7,565 dan untuk lebih komunikatif

Dokumen yang terkait

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

PENGARUH BAKAT MEKANIK, TINGKAT PEMAHAMAN TEORI PEMESINAN DAN PRESTASI PRAKTIK PEMESINAN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

0 1 141

PENGARUH PRESEPSI SISWA TENTANG KELAYAKAN BENGKEL DAN PRESTASI TEORI PROSES PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK BUBUT SISWA KELAS XII TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

1 6 85

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PRAKTIK PEMESINAN dengan MODUL PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MESIN di SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

0 0 141

PENGARUH LINGKUNGAN FISIK BENGKEL DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP PRESTASI PRAKTIK PEMESINAN SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 1 153

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DAN INTERAKSI DENGAN GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRAKTIK PENGELASAN SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

0 6 158

PENGARUH MOTIVASI PRAKTIK DAN KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK PEMBUBUTAN SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

0 0 141

PENGARUH PENGGUNAAN WORK PREPARATION SHEET DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PRAKTIK MEMBUBUT PADA MATA DIKLAT PRAKTIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

1 11 154

PENGARUH PENGGUNAAN FASILITAS BENGKEL DAN PERAWATAN LINGKUNGAN PRAKTIK TERHADAP PRESTASI PRAKTIK KERJA KAYU SISWA KELAS I MATA PELAJARAN TEKNIK DASAR KONSTRUKSI BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN, SLEMAN, YOGYAKARTA.

1 3 90

PENGARUH MINAT DAN PENGETAHUAN DASAR PEMESINAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKTIK PEMESINAN SISWA KELAS XII TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

0 1 130