Uji Coba Instrumen Uji Validitas Instrumen

42 dokumentasi nilai raport atau leger siswa yang diperoleh dari data base SMK Muhammadiyah 1 Bantul.

3. Pengujian Instrumen Penelitian

a. Uji Coba Instrumen

Sebelum dilakukan kegiatan pengumpulan data yang sebenarnya, terlebih dahulu dilakukan ujicoba terhadap angket kepada subjek yang mempunyai sifat- sifat yang sama dengan sampel penelitian. Uji coba instrumen dilakukan agar mendapatkan instrumen yang memiliki validitas dan reliabilitas sesuai dengan ketentuan, sehingga dapat digunakan untuk menjaring data yang dibutuhkan dalam menjawab permasalahan yang telah dirumuskan.

b. Uji Validitas Instrumen

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2010: 173. Penelitian ini menggunakan validitas konstrak dan validitas isi, dimana kedua validitas ini dapat dijabarkan sebagai berikut. 1 Validitas Konstrak Construct Validity. Menurut Sugiyono 2010: 177 untuk menguji validitas konstrak, dapat digunakan pendapat ahli judgement expert. Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Konsultasi ini dilakukan para pakar ahli dari Dosen Universitas Negeri Yogyakarta, yang selanjutnya hasil 43 dari konsultasi dengan pakar ahli tersebut dijadikan masukan untuk menyempurnakan instrumen sehingga layak untuk mengambil data. 2 Validitas Isi Content validity. Validitas isi dimaksudkan untuk mengetahui isi instrumen yang sesuai dengan data yang diukur. Cara yang ditempuh adalah a menyusun butir-butir instrumen berdasarkan indikator-indikator yang telah ditentukan dari masing- masing variabel, dan b mengkonsultasikan instrumen kepada para ahli expert judgement dalam penelitian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan dosen ahli, maka selanjutnya diujicobakan pada sampel. Data yang sudah didapat dan ditabulasikan, maka pengujian validitas isi dilakukan dengan analisis korelasi dari Karl Pearson yang terkenal dengan Korelasi Product Moment dengan angka kasar. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut: Keterangan: � �� = koefisien korelasi X terhadap Y � = jumlah subyek ∑ � � = jumlah skor butir soal X ∑ � � = jumlah skor total ∑ � � 2 = jumlah kuadrat skor butir soal X ∑ � � 2 = jumlah kuadrat skor total ∑ � � � � = jumlah perkalian X dan Y Burhan Nurgiyantoro, 2002: 125 Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: Ha: Skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total skor konstruk Ho: Skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor konstruk � �� = � ∑ � � � � − ∑ � � ∑ � � �� ∑ � � 2 − � � 2 � ∑ � � 2 − � � 2 44 Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan � ℎ����� dengan � ����� untuk mengetahui butir yang valid dan tidak valid dengan jumlah subyek 60 dengan taraf signifikan 5. Apabila � ℎ����� lebih besar atau sama dengan � ����� � ℎ����� ≥ � ����� pada taraf signifikan 5, maka butir pernyataan tersebut valid. Namun, jika � ℎ����� lebih kecil dari � ����� � ℎ����� � ����� , maka butir pernyataan tidak valid. Berdasarkan hasil uji coba instrumen yang telah dilaksanakan kepada 34 siswa kelas XII SMK Muhammadiyah 1 Bantul, dengan bantuan komputer program International Business Machine Statistical Products and Solution Services versi 20 atau dikenal dengan IBM SPSS Statistics 20 dan diperoleh hasil uji validitas instrumen penelitian sebagai berikut: a Uji validitas alat ukur Fasilitas Bengkel � 1 Berdasarkan indikator-indikator dari variabel fasilitas bengkel yang dikembangkan menjadi 29 pernyataan variabel fasilitas bengkel � 1 , ternyata terdapat 23 butir pernyataan yang valid dan 6 butir pernyataan yang tidak valid atau gugur, yaitu pernyataan nomor 2, 4, 6, 7, 14, dan 15. b Uji validitas alat ukur Peran Guru � 2 Berdasarkan indikator-indikator dari variabel peran guru yang dikembangkan menjadi 31 pernyataan variabel peran guru Y, hasilnya 29 butir pernyataan tersebut valid dan 2 butir pernyataan yang tidak valid atau gugur, yaitu pernyataan nomor 1 dan 5. 45 Butir pertanyaan variabel � 1 dan � 2 yang gugur dapat dilihat pada Tabel 7 berikut: Tabel 7. Hasil Uji Coba Validitas Variabel � 1 dan � 2 Variabel Jumlah Butir Semula Nomor Butir Gugur Jumlah Butir Gugur Jumlah Butir Valid Fasilitas Bengkel � 1 29 2, 4, 6, 7,14, 15 6 23 Peran Guru � 2 31 1, 5 2 29 Sumber: Hasil Olah Data, 2013 Butir-butir yang tidak valid atau gugur tersebut tidak diikut sertakan dalam pengambilan data penelitian. Butir-butir pernyataan yang valid digunakan untuk mengungkap pengaruh fasilitas bengkel � 1 dan peran guru � 2 terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran praktik pemesinan sisa kelas XII di SMK Muhammadiyah 1 Bantul pelajaran 20132014. Jadi, jumlah butir yang digunakan dalam penelitian ini adalah 23 butir untuk variabel faslitas bengkel � 1 dan 29 butir untuk variable peran guru � 2 .

c. Uji Reliabilitas Instrumen

Dokumen yang terkait

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

PENGARUH BAKAT MEKANIK, TINGKAT PEMAHAMAN TEORI PEMESINAN DAN PRESTASI PRAKTIK PEMESINAN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

0 1 141

PENGARUH PRESEPSI SISWA TENTANG KELAYAKAN BENGKEL DAN PRESTASI TEORI PROSES PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK BUBUT SISWA KELAS XII TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

1 6 85

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PRAKTIK PEMESINAN dengan MODUL PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MESIN di SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

0 0 141

PENGARUH LINGKUNGAN FISIK BENGKEL DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP PRESTASI PRAKTIK PEMESINAN SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 1 153

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DAN INTERAKSI DENGAN GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRAKTIK PENGELASAN SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

0 6 158

PENGARUH MOTIVASI PRAKTIK DAN KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK PEMBUBUTAN SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

0 0 141

PENGARUH PENGGUNAAN WORK PREPARATION SHEET DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PRAKTIK MEMBUBUT PADA MATA DIKLAT PRAKTIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

1 11 154

PENGARUH PENGGUNAAN FASILITAS BENGKEL DAN PERAWATAN LINGKUNGAN PRAKTIK TERHADAP PRESTASI PRAKTIK KERJA KAYU SISWA KELAS I MATA PELAJARAN TEKNIK DASAR KONSTRUKSI BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN, SLEMAN, YOGYAKARTA.

1 3 90

PENGARUH MINAT DAN PENGETAHUAN DASAR PEMESINAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKTIK PEMESINAN SISWA KELAS XII TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

0 1 130