82 disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan fasilitas bengkel
terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran praktik pemesinan. Fasilitas bengkel memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar siswa
mata pelajaran praktik pemesinan. Seseorang yang melakukan kegiatan, akan disertai dengan perasaan senang ketika melakukannya ketika fasilitas bengkel
lengkap. Kegiatan yang diikuti dengan perhatian yang sifatnya sementara, belum tentu disertai dengan perasaan senang. Fasilitas Bengkel tidak hanya
menimbulkan perhatian semata, melainkan akan mempermudah bagi seseorang untuk memfokuskan konsentrasi pada bidang atau kegiatan yang dijalani.
Berkaitan dengan pendidikan menengah kejuruan, apabila seorang siswa mempunyai fasilitas bengkel terhadap bidangnya, dalam hal ini yaitu bidang
pemesinan maka siswa akan diliputi rasa senang, perhatian, kesadaran, dan kemauan yang lebih dalam melakukan kegiatan belajar. Fasilitas bengkel siswa
tidak terlepas dari beberapa faktor pendukungnya yang akan menjadi acuan. Acuan tersebut untuk mengukur tinggi rendahnya fasilitas bengkel siswa terhadap
pemesinan, diantaranya berupa perencanaan fasilitas dan tata laksana bengkel, ruang alat dan ruang bahan.
2. Pengaruh Peran Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran
Praktik Pemesinan Siswa kelas XII SMK Muhammadiyah 1 Bantul
Peran guru memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran praktik pemesinan. Berdasarkan hasil analisis regresi
sederhana satu prediktor diperoleh harga �
ℎ�����
sebesar 0,478 yang bernilai positif, berarti peran guru memiliki pengaruh yang positif terhadap prestasi belajar
83 siswa mata pelajaran praktik pemesinan. Karena koefisien korelasi tersebut
bernilai positif, maka koefisien regresi sebesar 0,068 menunjukkan nilai positif, sehingga dapat diketahui bahwa peran guru berpengaruh positif terhadap prestasi
belajar siswa mata pelajaran praktik pemesinan. Sesuai data sampel n=98, bila peran guru semakin tinggi maka akan
meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran praktik pemesinan dan sebaliknya, jadi dapat dikatakan bahwa pengaruh peran guru terhadap prestasi
belajar siswa mata pelajaran praktik pemesinan tersebut searah. Berdasarkan tabel interpretasi tingkat korelasi pengaruh tersebut dalam kategori sedang
karena berada dalam interval koefisien antara 0,400 sampai dengan 0,599. Harga koefisien determinasi
�
2
terhadap Y �
�
2
, �
2
sebesar 0,229. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel peran guru memiliki kontribusi
pengaruh terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran praktik pemesinan sebesar 22,9 sedangkan 77,1 ditentukan oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Mengingat pengaruh variabel peran guru dengan prestasi belajar siswa mata pelajaran praktik pemesinan memiliki tingkat korelasi yang sedang dan koefisien
determinasinya sebesar 22,9, sehingga dimungkinkan bahwa peran guru dapat dijadikan prediksi terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran praktik
pemesinan. Perhitungan model regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut: Y = 75,283 + 0,068
�
1
Model regresi tersebut memiliki arti bahwa diperkirakan setiap peningkatan 1 satuan skor
�
2
atau peran guru, maka akan meningkatkan 0,068
84 satuan pada Y atau variabel prestasi belajar siswa mata pelajaran praktik
pemesinan. Penelitian ini juga dilakukan uji signifikasi menggunakan uji t.
Berdasarkan hasil uji t diperoleh �
ℎ�����
sebesar 5,336 lebih besar dari nilai �
�����
sebesar 1,6609 pada taraf signifikasi 5 atau p 0,000 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan peran guru terhadap
prestasi belajar siswa mata pelajaran praktik pemesinan. Terbuktinya hipotesis kedua ini memberikan informasi bahwa semakin tinggi peran guru yang dimiliki
oleh siswa, maka akan semakin tinggi pula prestasi belajar siswa mata pelajaran praktik pemesinan dan sebaliknya.
3. Pengaruh Fasilitas Bengkel dan Peran Guru Secara Bersama-sama