sebesar 10,96 terhadap motivasi belajar siswa kelas X SMAN 1 Sukorejo Kendal. Penelitian ini memiliki perbedaan pada teknik
analisis data yang dipakai. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Sarwono 2007 dalam penelitiannya
yang berjudul “Kesiapan Kompetensi Guru Pada Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret”. Penelitian
ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian survei, cara mengambil sampelmenggunakan teknik cluster random sampling,
dalam penelitian ini teknik analisis yang dipakai adalah analisis diskriptif dengan table frekuensi. penelitian ini menunjukkan bahwa
kompetensi yang paling menonjol adalan kompetensi professional yang merupakan kompetensi yang sangat siap dari keseluruhan
kesiapan kompetensi mahasiswa calon lulusan FKIP UNS. Dalam penelitian ini terdapat persamaan pada metode penelitian, sedangkan
perbedaannya terdapat pada cara mengambil sampel dan alat analisis data.
C. Kerangka Berfikir
1. Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa Motivasi merupakan pendorong siswa dalam belajar, motivasi
dibagi menjadi dua, yakni intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi tidak lepas dari peran seorang guru. Guru harus dapat membangkitkan minat
belajar siswa dengan memanfaatkan motivasi belajarnya. Kompetensi guru dengan motivasi belajar saling berhubungan. Kompetensi guru
dapat dijadikan motivasi ekstrinsik siswa. kompetensi guru yang dapat dijadikan motivasi ekstrinsik siswa salah satunya adalah kompetensi
pedagogik guru. Menurut penjelasan Undang-Undang RI No.14 Tahun 2005
Tentang Guru dan Dosen, yang dimaksud kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. Seorang
guru mengelola pembelajaran yang baik dan menarik misalnya menggunakan strategi pembelajaran yang aktif dan menyenangkan
sehingga siswa akan merasa senang dan tidak merasa bosan sehingga siswa akan termotivasi dengan mata pelajaran yang disampaikan.
2. Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa Menurut Usman 2005: 5, guru merupakan jabatan atau profesi
yang memperlukan keahlian khusus sebagai guru. Sagala 2004: 120 mengatakan bahwa guru secara sederhana sebagai orang yang
memberikan pengetahuan kepada anak didik. Farida Sariman 2009: 17 Kepmendiknas No. 045U2002 menyebutkan kompetensi sebagai
seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan pekerjaan tertentu. Dari
hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ridaul Inayah dkk 2011 menunjukkan bahwa kompetensi guru berpengaruh secara
langsung positif terhadap prestasi belajar.
3. Pengaruh Fasilitas Belajar terhadap Motivasi Siswa Menurut Azhar Arsyad 2006: 25-26, pemanfaatan sarana
belajar memberikan manfaat guna meningkatkan dan menggairahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi
yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya memungkinkan siswa untuk belajar sendiri sesuai dengan kemampuan. Selain itu Popi
Sopiatin 2010: 78 menyebutkan bahwa fasilitas belajar media pembelajaran yang ada akan menjadikan pengajaran atau belajar lebih
menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat ditarik kesimpulan,
bahwa memanga ada hubungan positif antara fasilitas belajar dengan motivasi belajar siswa.
4. Pengaruh Fasilitas Belajar terhadap Prestasi Belajar Fasilitas belajar yang memiliki pengaruh terhadap peningkatan
prestasi belajar siswa, hal ini sejalan dengan beberapa pendapat dari para ahli. Salah satunya menurut Azhar Arsyad 2006: 25-26,
pemanfaatan sarana
belajar memberikan
beberapa manfaat
pemanfaatan sarana belajar dapat memperjelas pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil
belajar. 5. Pengaruh Motivasi terhadap Prestasi Belajar
Motivasi belajar adalah suatu dorongan rasa ingin tahu yang muncul dalam diri seseorang atau rangsangan dari luar yang mampu
mengarahkan tingkah lakunya dalam kegiatan pembelajaran kearah tujuan yang ingin dicapai. Salah satu hasil yang ingin dicapai dari
pembelajaran adalah peningkatan prestasi belajar. Dari beberapa ahli menyebutkan bahwa fungsi motivasi berfungsi sebagai pendorong
usaha dan pencapaian prestasi Sardiman, 2010: 85. Berdasarkan kerangka berfikir di atas, maka dapat digambarkan
paradigma penelitian sebagai berikut:
Gambar 2. paradigma penelitian Keterangan:
X1 = Kompetensi Guru X2 = Fasilitas Belajar
Y1 = Motivasi Belajar Y2 = Prestasi Belajar
D. Hipotesis Penelitian