adanya pengaruh antara kompetensi guru dalam proses belajar mengajar di kelas terhadap motivasi belajar kelas X SMAN 1 Sukorejo Kendal diterima
sebesar sebesar 13,25.
2. Pengaruh Fasilitas Belajar terhadap Motivasi Belajar
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa terjadi pengaruh langsung fasilitas belajar terhadap motivasi belajar. Hal ini dibuktikan
dengan uji Regression Weights diketahui bahwa ada pengaruh positif kompetensi guru terhadap Prestasi Belajar Ekonomi siswa pada mata
pelajaran ekonomi di MAN Tempel Sleman”. Hasil uji pada parameter Regression Weights untuk mengetahui pengaruh Kompetensi Guru terhadap
Prestasi Belajar Ekonomi diperoleh nilai probabilitas 0,000 kurang dari 0,05 p0,05, serta nilai Standardized Regression Weights sebesar 0,268;
maka penelitian ini berhasil membuktikan hipotesis kedua yang menyatakan bahwa “Ada pengaruh positif fasilitas belajar terhadap
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di MAN Tempel Sleman” didukung.
Dimyati dan Mudjiono 2009: 94-195 mengemukakan dalam perilaku belajar terdapat motivasi belajar. Motivasi belajar tersebut berupa
motivasi belajar intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi belajar yang timbul dari kesadaran dan keinginan siswa untuk memperoleh
pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan dari dalam diri. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi belajar yang timbul bukan dari
kesadaran dan keinginan siswa memperoleh pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan dari dalam diri, melainkan dipengaruhi oleh lingkungan luar.
Faktor ekstrinsik dari motivasi belajar dapat berupa fasilitas belajar. Fasilitas adalah sarana dan prasarana yang harus tersedia untuk
melancarkan kegiatan pendidikan di sekolah. Sarana adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang secara lagsung digunakan
untuk proses pendidikan disekolah, meliputi gedung, ruang belajarkelas, media belajar, meja dan kursi. Sedangkan prasarana adalah fasilitas yang
secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan, meliputi halaman sekolah, taman sekolah, dan jalan menuju sekolah Popi Sopiatin,
2010: 73. Berdasarkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan analisis
tabulasi silang disajikan sebagai berikut: Tabel 28. Tabulasi Fasilitas Belajar dengan Motivasi Belajar
Fasilitas Belajar Motivasi Belajar
Sangat Tinggi
Tinggi Rendah
Total Sangat Baik
46 28,2 21 12,9 3 1,8
70 42,9 Baik
37 22,7 46 28,2 4 2,5
87 53,4 Cukup
0 0 5 3,1
1 0,6 6 3,7
Total 83 50,9 72 44,2
8 4,9 163 100
Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan Tabel 28 di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
fasilitas belajar dalam kategori sangat baik, memiliki motivasi belajar dalam kategori sangat tinggi sebanyak 46 orang 28,2, siswa dengan
fasilitas belajar baik, memiliki motivasi belajar dalam kategori tinggi
sebanyak 46 orang 28,2, dan siswa dengan fasilitas belajar cukup, memiliki motivasi belajar dalam kategori rendah sebanyak 4 orang
4,92,5. Sarana pendidikan merupakan sarana penunjang bagi proses belajar
mengajar. Menurut tim pedoman pembakuan media pendidikan Depdikbud yang dimaksud dengan sarana pendidikan adalah semua
fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar-mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan
dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif, dan efisien. Lebih luas fasilitas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memudahkan
dan melancarkan pelaksanaan suatu usaha yang dapat memudahkan dan melancarkan usaha ini dapat berupa benda atau uang. Jadi dalam hal ini
sarana fasilitas dapat disamakan dengan sarana Suharsimi Arikunto, 2008: 273-374.
Menurut Azhar Arsyad 2006: 25-26, pemanfaatan sarana belajar memberikan manfaat guna meningkatkan dan menggairahkan perhatian
anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya memungkinkan siswa untuk
belajar sendiri sesuai dengan kemampuan. Selain itu Popi Sopiatin 2010: 78 menyebutkan bahwa fasilitas belajar media pembelajaran yang ada
akan menjadikan pengajaran atau belajar lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Andaru Werdayanti 2008. Hasil penelitian ini
menunjukkan adanya pengaruh fasilitas belajar terhadap motivasi belajar kelas X SMAN 1 Sukorejo Kendal. Fasilitas belajar memberikan pangaruh
sebesar 10,96 terhadap motivasi belajar siswa kelas X SMAN 1 Sukorejo Kendal.
3. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Ekonomi